Bergulat dengan beberapa alat masak, Jungkook dengan lihainya memotong beberapa jenis sayuran. Betapa merepotkan memang, karna Nayeon sama sekali tak bisa memasak, bahkan Nayeon cenderung menambah beban Jungkook. But honestly, Jungkook likes it. Jungkook menikmati semua gangguan Nayeon itu.
Ting!
"Nay, bisakah kau membukakannya?" teriak Jungkook dari dapur.
"Aku akan membukakannya." balas Nayeon.
Seketika mata Nayeon membola setelah membuka pintu apartemen Jungkook dan melihat seseorang dibalik pintu tersebut. Tanpa berkata apapun Nayeon menutup pintu kembali dengan kasar. Segera ia berlari menuju dapur.
"Yak Jeon Jungkook! Kau memberitahunya jika aku disini?! Kau gila?!"
Mendengar omelan Nayeon, Jungkook mematikan api kompor dan membalikan tubuhnya agar bisa menatap Nayeon. Jungkook tahu apa yang sedang Nayeon biacarakan, karena beberapa jam yang lalu Yoongi menanyakan alamat dimana Nayeon berada. Dan Jungkook tahu jika orang yang dimaksud Nayeon adalah Yoongi.
Tanpa mendengarkan omelan Nayeon, Jungkook berjalan menuju pintu apartemen dan mempersilahkan Yoongi untuk masuk. Nayeon hanya bisa mengekori Jungkook, karna ia tak mampu menatap Yoongi secara langsung.
"Nay.." sapa Yoongi. Ia bisa melihat Nayeon yang bersembunyi di balik tubuh Jungkook.
Jungkook mencoba pergi namun Nayeon menahannya dengan meremas baju belakang Jungkook.
"Nay kita perlu bicara." ucap Yoongi lembut.
"Bicara saja sekarang." ketus Nayeon.
Jungkook hanya pasrah ditengah-tengah pasangan itu. Ia tak bisa begerak karna Nayeon menahannya. Nayeon benar-benar keras kepala. Sebernarnya apa yang sedang ia lakukan? Dia dengan santainya membuat bingung dua pria didepannya saat ini.
Yoongi berjalan mendekat ke arah Nayeon, ia berusaha meraih tangan mungil Nayeon yang sedang meremas baju Jungkook. Tak sampai menyentuhnya, Nayeon melengos masuk ke kamar yang sudah 2 hari ini ia tempati.
"Aku akan bicara dengannya." ucap Jungkook meyakinkan Yoongi. Ia berjalan menyusul Nayeon menuju kamar. Yoongi menunggu duduk di sofa ruanb tv dengan rasa khawatirnya. Khawatir jika Nayeon benar-benar ingin meninggalkannya.
.
Terlihat air mata Nayeon yang sudah berjatuhan dipipi Nayeon, tanpa suara isakan namun Jungkook tahu jelas apa yang sedang Nayeon rasakan. Jungkook berjalan mendekat mencoba untuk menenangkan dan memberi pengertian Nayeon.
"Aku kesini untukmu Jungkook-ah, kau tak mengerti? Aku tahu kau masih sangat mencintaiku." ucap Nayeon yang menatap Jungkook lekat.
Nayeon mendudukan tubuhnya di ujung tempat tidur, sedangkan Jungkook berdiri tepat di belakang pintu yang berjarak beberapa langkah dari Nayeon.
"Aku tahu kau kesini karna aku, dan memang aku masih mencintaimu. Tapi aku tidak egois Nay! Kau mengandung anaknya, aku tak akan merampas wanita dan juga anaknya demi kebahagianku! ucap Jungkook dengan penuh penekanan.
"Mungkin jika aku pria egois, aku sudah membawamu lari walaupun aku tahu kau tak mencintaiku." lanjut Jungkook.
"Tapi dia tak mencintaiku! Dia hanya mencintai Seulgi, tunangannya!"
"Dia rela mencarimu sampai datang kesini untuk mendapatkanmu kembali, apa kau bilang itu bukan karna cinta?"
"..."
"Ayolah Nay, aku sangat mengerti dirimu, kau sangat mencintainya, kenapa kau selalu mengelak?"
"Aku mencintainya Jungkook-ah, sangat mencintainya." Nayeon menatap Jungkook dengan penuh penegasan.
Nayeon berdiri dan berjalan kearan Jungkook, seketika ia memeluk Jungkook erat. "Kau harus janji kau akan baik-baik saja, aku tak ingin kehilangan dirimu." bisik Nayeon.
Jungkook membalas pelukan Nayeon dengan memberi belaian-belaian lembut di kepala Nayeon. "Tentu, aku akan baik-baik saja. Kau tak pernah kehilanganku dari dulu sampai sekarang." ucap Jungkook.
.
Yoongi berdiri dan menatap ke sumber suara pintu yang terbuka. Terlihat sosok wanita yang sangat ia rindukan berjalan cepat kearahnya. Walaupun mata yang sembab menghiasai wajah wanitanya namun tetap saja Nayeon terlihat cantik bagi Yoongi.
Nayeon meligkarkan kedua tangannya dileher Yoongi, menghirup aroma maskulin milik Yoongi yang sudah lama ia tak merasakannya. Menikmati belaian lembut Yoongi dikepalanya. Begitu pula dengan Yoongi membalas pelukan Nayeon, membelai rambutnya hingga mengecup puncak kepala Nayeon.
"Aku merindukanmu." bisik Yoongi yang membuat wajah Nayeon memerah seketika.
"Kau mencintaiku kan?" tanya Nayeon.
"Sangat mencintaimu Min Nayeon."
"Tapi kau harus menuruti apa saja permintaanku."
"Apapun, asal kau tak memintaku untuk meninggalkanmu."
.
Yoongi mengekori Nayeon, mengikuti kemana langkah Nayeon mengantatnya. London begitu unfamiliar bagi Yoongi, karena ini baru pertama kalinya ia kesini.
"Sayang, sebenarnya kita mau kemana?"
"..."
Nayeon terus berjalan beberapa langkah didepan Yoongi, tanpa menjawab pertanyaan yang sudah dari tadi mengitari pikiran Yoongi.
"Nay.." Yoongi tak menyerah, ia masih terus meminta Nayeon untuk mengatakan kemana mereka akan pergi.
Nayeon memutar tubuhnya sehingga berhadapan dengan Yoongi, kedua tangannya meraih pipi Yoongi dan mengecup bibirnya cepat.
"Percayalah padaku oppa." ucap Nayeon santai setelah melepaskan kecupannya.
.
Langkah Nayeon terhenti di depan sebuah rumah tanpa pagar, rumah benomor 17 itu memiliki halaman cukup luas. Nayeon menoleh pada Yoongi dan tersenyum.
Dilihatnya Yoongi merasa aneh karena tidak tahu apa alasan Nayeon membawanya kesini.
"Oppa kau ingin bahagia bersamaku dan anak kita bukan?" ucap Nayeon sambil meraih kedua tangan Yoongi dan mengayunkannya perlahan.
"Kenapa bertanya begitu eoh? Lalu untuk apa aku datang jauh-jauh ke London jika tidak ada yang ingin aku pertahankan?"
"Kalau begitu kau harus masuk, dan menjelaskan apa yang sudah terjadi, setidaknya biarkan mereka tahu jika kau tetap akan menjaganya walaupun kau sudah menikah dengan wanita lain."
"Sayang, maksudmu ini rumah orang tua Seulgi?"
Nayeon mengangguk. "Tapi darimana kau tahu?"
"Sudahlah oppa masuk saja, aku akan menunggu di cafè beberapa blok dari sini." Nayeon mulai melangkah menjauhi Yoongi.
"Yak Min Nayeon! Aku tak tahu jalan London!"
"Oppa bisa menemukanku yang jauh dari Seoul, bagaimana kau tak biaa menemukan cafè yang hanya berjarak beberapa blok dari sini?" nada Nayeon mengeras agar bisa didengar Yoongi karena jarak mereka yang sudah mulai menjauh.
"Cepat dan temui aku!" lanjut Nayeon.
***
Cuma mau ngingetin, kalau ff ini udah mau tamat TT