Vote Vote Vote
.
.
Yang terjadi keesokan harinya adalah Jeon Jungkook yang frustasi karena menghilangnya Kim Yeri. Bukan sekedar absen dari pandangannya di kantor. Gadis yang meninggalkan bekas merah dipipi kiri lelaki itu akibat tamparan kemarin – seolah lenyap tanpa jejak. Dan keikut sertaan keluarga gadis tersebut untuk merahasiakan keberadaannya, menambah kegilaan Jungkook hari ini bertambah.
Jam dinding besar yang menggantung di salah satu sudut dinding ruang kerjanya menunjukkan pukul 8.35 p.m. Keadaan ruangan yang terlihat berantakan dengan lembaran kertas yang berserakan di lantai, serta berkas pekerjaan yang tak tersusun di atas meja. Tak berbeda jauh dengan kondisi si pemilik ruangan yang kacau – sangat kacau. Kemeja biru gelap yang kusut dan ujungnya terlihat mencuat dari celana, dasi yang sengaja di longgarkan dan wajah serta rambut yang tak kalah kusut dan berantakan. Juga jas hitam yang teronggok di lantai seakan tak berpemilik.
Jungkook terduduk di kursi kerjanya, kepala tertunduk dengan kedua tangan sebagai penopang. Seharian ini tak satupun pekerjaan yang berhasil ia selesaikan. Alih-alih melaksanakan tanggung jawabnya, lelaki itu justru disibukkan dengan ponselnya untuk menghubungi siapapun yang dapat ia mintai tolong mencari Yeri.
" Kau tidak pulang? " Jungkook tidak perlu mengangkat kepalanya untuk tahu siapa yang baru saja bersuara. Dia masih menunduk dengan mata terpejam saat bertanya pada orang yang baru memasuki ruangannya tersebut.
" Apa sudah ada kabar mengenai keberadaannya? "
" Hmm " Jungkook mengangkat kepalanya seketika dan menatap Jaehyun dengan pandangan menuntut jawaban. " Aku sudah tahu di mana Yeri berada sekarang, Jung! Tapi aku tidak akan memberitahumu "
" Apa?! " Pekik Jungkook
" Beri dia waktu untuk menenangkan diri. Yeri tidak akan pergi jauh, percaya padaku " Ujar Jehyun menepuk bahu sahabatnya.
Jungkook terdiam. Ucapan Jaehyun mungkin ada benarnya, memberikan Yeri waktu untuk menenangkan diri akan menjadii pilihan yang tepat. Meski sejujurnya tak membuat lelaki itu tenang sedikitpun, setidaknya ia tak ingin gadis itu semakin tertekan dengan semua yang tengah terjadi.
Seharusnya tidak ada masalah, karena walau bagaimanapun itu hanya masa lalu. Seharusnya tidak ada perdebatan konyol mengenai kejadian yang telah berlalu, walau kenyataannya tetap bisa serumit sekarang ini.
" Katakan saja di mana dia sekarang? Aku janji tidak akan menemuinya sampai dia sendiri yang datang ke hadapanku " Pinta Jungkook memelas.
Jaehyun menghela nafas dalam, menatap sahabatnya beberapa saat – menimang akan keputusannya untuk memberitahu atau tidak. Sebenarnya Jaehyun sudah lelah dengan permasalahan Jungkook dan Yeri yang sebenarnya tidak layak disebut 'masalah'.
" Tidak jauh dari Seoul. Dia ada di villa milik manager Kim yang berada di Ansan "
.
.
The memory of loving you hold me
The words i used to love, now make me cry
–
Dia ingat ketika suatu hari dirinya datang ke apartment lelaki itu hampir tengah malam. Saat itu awal musim semi tahun pertama mereka bersama. Yeri yang baru mengetahui jika kekasihnya tengah sakit, merasa khawatir dan berniat merawat lelaki itu.
Yeri berlari dari rumahnya menuju gedung apartment sang kekasih dengan wajah panik. Tak perduli seberapa jauh ia harus menggerakkan kakinya untuk sampai ke tempat tujuannya. Lelah tak ia hiraukan, karena fokusnya hanya tertuju pada kondiri Jeon Jungkook – kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL (2) || √
Fanfiction[ COMPLETE ] Read first 'Tomorrow Will Surely Come' - then enjoy this story!! . . No matter how many times this season comes around I swear that my love won't change Waktu tidak pernah mempermainkanmu! Dia ( sang waktu ) hanya sedang mengujimu. Senj...