Votenya ya...
Ps : Baca chapter sebelumnya dulu, mungkin pada lupa ceritanya karna terlalu lama update
Selamat Membaca!!!
.
.
" Jadi... apa kau pernah melakukannya selama ini? "
Pertanyaan dari Yeri tersebut membuat Jungkook terdiam sejenak. Matanya menatap dalam sang gadis, mencoba membaca apa yang tengah gadis itu pikirkan tentangnya. Pembicaraan kali ini cukup pribadi, tapi lelaki itu bisa memahami maksud gadisnya.
Dihadapannya, Yeri menatap harap-harap cemas menunggu jawaban lelaki itu. Mungkin di jaman sekarang ini, hal semacam itu sudah bukan sesuatu yang aneh lagi. Tapi bagi Yeri, gadis polos yang tidak mudah menjatuhkan hati pada orang lain. Gadis berpola pikir kuno yang menginginkan segala keintiman di antara mereka menjadi yang pertama.
" Yeri! Kau harus tahu... bagi seorang pria yang memiliki hasrat tinggi, menahan hal seperti itu sangat menyiksa. Terlebih seorang pria dewasa sepertiku... " Mendengar hal itu, bahu Yeri merosot seketika. Awal jawaban yang di rasa akan buruk, dan gadis itu merasa kecewa. Jika lelaki itu pernah melakukannya itu bersama wanita lain, berarti bukan dirinya orang pertama yang menjadi milik Jungkook.
" Tapi kau tenang saja, selama ini aku hanya melakukannya denga ini.. " Ucap Jungkook dengan mengangkat telapak tangan kanannya ke depan wajah Yeri sembari tersenyum usil. " Jadi... kau akan tetap menjadi yang pertama untukku nanti " Lanjutnya dengan menahan kekehan.
Yeri menunduk seketika mendengar ucapan lelaki itu. Wajahnya terasa panas dan ia yakin telah berubah kemerahan. Lalu Yeri baru menyadari jika pembicaraan mereka tadi benar-benar terlalu jauh. Di tengah rasa malunya, Yeri menrutuki dirinya sendiri dalam hati.
Tidak tahu malu! Apa yang akan Jungkook pikirkan tentangnya setelah ini?
Jungkook tertawa pelan melihat reaksi gadisnya. Mereka bukan remaja lagi, yang harus merasa canggung ketika membicarakan hal-hal intim. Meskipun jika melihat tempat mereka berada sekarang, rasanya kurang pas untuk membahas sesuatu seperti itu. Tapi bukan masalah besar untuk Jungkook. Toh mereka tidak mengganggu oang lain bukan.
" Sudahlah! Kita bisa membahas ini nanti. Sekarang, ayo kita nikmati pesta yang kau bilang mengagumkan ini " Ujar lelaki itu dengan kekehan pelan.
.
.
Pagi harinya Yeri tampak sibuk dengan pekerjaannya. Bukan hanya dirinya, hampir semua orang di Divisi Perencanaan Design, tak memiliki celah untuk bersantai. Mendekati waktu peluncuran produk baru dari masing-masing tim Design, membuat para karyawan di sana seolah berlomba-lomba untuk menyelesaikan tugasnya.
Beriringan dengan Jinwoo, gadis itu berjalan di lorong lantai dasar dengan tumpukan kardus kecil berisi sample sepatu. Kurang dari dua jam lagi, mereka akan melakukan rapat besar untuk pembahasan akhir produk mereka.
" Apa Yoojung sudah kembali dari Cheongdam? " Tanya Jinwoo ketika mereka berhenti di depan lift, menunggu untuk terbuka.
" Dalam perjalanan " Jawab Yeri singkat.
" Apa dia mendapatkan barangnya? Bagaimana dengan harganya? " Pria itu kembali melempar pertanyaan denga tidak sabar.
" Aku tidak yakin, Yoojung hanya mengatakan ia membawa barang itu dengan budget awal. Tapi entahlah dengan jumlahnya... "
Mereka berjalan masuk ke dalam lift bersama beberapa karyawan lain. Barang yang mereka bawa cukup menyulitkan, hingga ketika ruang persegi yang sempit itu penuh sesak dengan orang – Yeri harus bergerak ke sudut agar barang yang ia bawa tak tersenggol dan jatuh nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL (2) || √
Fiksi Penggemar[ COMPLETE ] Read first 'Tomorrow Will Surely Come' - then enjoy this story!! . . No matter how many times this season comes around I swear that my love won't change Waktu tidak pernah mempermainkanmu! Dia ( sang waktu ) hanya sedang mengujimu. Senj...