Vote dulu yuk..!!
.
.
Memories stained with tears, your voice rings in my ears...
In my heart it's raining and it's has been covered with rust..
Now, i remind as one piece of puzzle
.
.
Dulu, Yeri hanya tahu bahwa dirinya kehilangan ingatan akibat kecelakaan yang dialaminya. Bahwa ada sebagian kisah hidup yang ia lupakan karena kerusakan otak yang ia dapat. Dulu, Yeri tak masalah dengan apa yang ia lupakan. Karena yang terpenting, kakaknya masih bersama dengannya – disisinya.
Dia menjalani hidup dengan perasaan bahagia. Bersama keluarga baru sang kakak yang memunculkan dua keponakan lucu. Yeri tak pernah berharap lebih untuk bisa mengingat memori yang hilang. Karena ia merasa hidupnya baik-baik saja meski tak memiliki ingatan yang lengkap.
Namun, sejak kedatangannya kembali ke negara kelahirannya. Bekerja diperusahaan yang mengharuskannya bertemu dengan seorang Jeon Jungkook. Lelaki yang mengaku berasal dari masa lalunya, lelaki yang mengatakan bahwa mereka memiliki masa lalu bersama, dan lelaki yang membuat dirinya dirundung rasa penasaran dengan kenangan seperti apa yang tak ia ingat.
Jungkook berhasil membuatnya menginginkan kembali ingatan masa lalunya yang hilang. Dan Yeri mengakui bahwa tiga musim belakangan adalah musim terbaik yang pernah ia lalui. Mendapat perhatian khusus dari atasannya yang membuat dirinya terasa spesial. Perasaan hangat yang tak asing meski ia tak tahu kapan pernah merasakan hal yang sama. Sikap manis seorang pria yang dapat ia terima tanpa perasaan tak nyaman, disaat biasanya ia selalu menghindari melibatkan hati setiap dekat dengan seorang lelaki.
Setidaknya sampai apa yang muncul dalam kepalanya kemarin, membuatnya menyesal telah berharap ia mengingat masa lalu. Yeri begitu penasaran dengan masa lalu seperti apa yang ia miliki bersama seorang lelaki seperti Jeon Jungkook. Tapi sekarang, gadis itu sangat menyesal kenapa harus mendapatkan ingatannya kembali.
Karena kenangan itu menyedihkan. Jadi, tak seharusnya Yeri mengingat itu.
" Yeri! "
Gadis itu menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar dan mendapati kakak iparnya berdiri di celah pintu yang hanya terbuka sedikit. Tak menjawab, Yeri hanya melempar senyum tipis pada wanita dengan apron putih bercorak bunga tersebut.
" Ada Jungkook di bawah... " Lanjut wanita itu ketika berjalan menghampiri sang adik ipar.
Yeri menghela nafas dalam dan beralih menatap buku di pangkuannya. Terdiam dengan sorot tanpa fokus mengarah pada lembar putih didepannya. Jiyeon berdiri di samping ranjang, masih menanti tanggapan gadis dihadapannya.
" Aku masih belum ingin bertemu dengannya " Ujar Yeri lirih tanpa menatap Jiyeon.
Jiyeon mengambil nafas sangat pelan sebelum tersenyum tipis menatap adiknya tersebut. Tangan kanannya terulur, mengusap lembut kepala gadis itu. Seolah paham dengan apa yang Yeri rasakan saat ini, Jiyeon tak memaksaa.
" Baiklah kalau begitu. Tapi kuharap, setelah ini kau tidak lagi menghindarinya. Walau bagaimanapun kalian butuh bicara untuk hubungan kalian kedepannya "
Setelah mengatakan itu, Jiyeon berjalan keluar dari kamar tersebut. Meninggalkan Yeri yang masih tak bergerak dari posisinya. Sibuk dengan pemikirannya tentang apa yang harus ia lakukan setelah ini.
Kemarin, setelah sekitar lima jam berada di ruang rawat rumah sakit. Yeri di perbolehkan untuk pulang kerumahnya. Gadis yang hanya mau berbicara pada Dahyun selama berada di ruang rawat itu pun segera menghubungi kakak iparnya untuk datang menjemput. Menolak tawaran Jungkook ataupun lima orang lainnya yang ingin mengantarnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL (2) || √
Fanfiction[ COMPLETE ] Read first 'Tomorrow Will Surely Come' - then enjoy this story!! . . No matter how many times this season comes around I swear that my love won't change Waktu tidak pernah mempermainkanmu! Dia ( sang waktu ) hanya sedang mengujimu. Senj...