- BLIND 5 -

26.4K 2.2K 50
                                        

Seperti biasa hari selanjutnya kembali mempertemukan Chad dan juga Richard. Pagi itu setelah Chad bersiap-siap untuk pergi Bobby tak lupa untuk memeluk kakaknya dan berpesan agar berhati-hati. "Ada apa denganmu ?", "aku hanya tidak ingin Chaddy kenapa-napa, i love you Chaddy," balas Bobby lalu mengecup pipi saudaranya itu. Bobby sangat mencintai Chad, begitu juga dengan Chad. Chad hanya tersenyum lalu segera menuju ketempat bus kota berada karna ia tak ingin terlambat pagi itu.

"Selamat pagi Chad,". "Selamat Pagi Ronald," bals Chad hangat. Ia merasa bersyukur jika masih banyak orang disekitarnya yang masih menganggap keberadaan Seseorang yang buta seperti Chad. Dia tak pernah membayangkan jika tidak ada Ronald, dia sudah pasti akan terlambat setiap paginya. Tak banyak bus yang menerima Tunanetra seperti dirinya itu hanya akan menyulitkan mereka setidaknya itu yang Chad pikirkan.

Mengenai pekerjaan. Chad masih saja memikirkan bosnya. Richard, dia baru tahu setelah kemarin Julian menemuinya. Ia mengatakan jika Richard adalah pemilik perusahaan walaupun begitu ia masih saja tetap memikirkan bagaimana caranya Richard menyukainya dalam makasud seorang pekerja disana. Ia tak ingin jika Richard terus-terusan memarahinya dikantor, ia takut jika Richard benar-benar akan memecat dirinya, setidaknya Chad akan mencoba menjauh dari Richard dan berharap tak menemuinya hari ini, tapi apalah khayalan seorang lelaki buta yang mencoba untuk bersembunyi yang kenyataanya hidupnya sudah tersembunyi dari dunia.

Tepat pukul 7 pagi Chad sudah sampai didepan kantornya. Ia sudah bersiap-siap untuk memulai paginya dengan baik dan tetap mengikuti rencana yang sudah ia rencanakan sejak tadi dibus.

"Brukk!!!!"

"Arghh betapa bodohnya kau, apa kau tidak bisa melih.......",

"Maafkan aku, maafkan aku sungguh, apa kau tak apa ?" Seru Chad yang mencoba bangun setelah jatuh. "Kau ! Kau sudah kubilang agar kerja dengan benar ! lihat sekarang, ini baru jam 7 pagi tapi kau sudah membuatku naik pitam ! Apa kau benar-benar tidak mendengarkan ku ha !". Ternyata semua rencana Chad pagi itu tidak berhasil, alih-alih menghindar, baru saja ia menabrak Richard yang juga saat itu baru datang. "Maafkan aku, sungguh, aku tidak bermaksud untuk menabrak tuan," seru Chad bergetar. "Arghh kalau bukan karna Julia kau sudah pasti kupecat ! Sekarang pergi kau dari hadapanku !" Ungkap Richard memaki Chad yang ada didepannya.

Lantas Chad dengan gugup mencoba menentukan arahnya dan pergi dari hadapan Richard. Richard yang pagi itu sudah panas langsung menuju keruangannya dengan penuh emosi yang membara. Ia benar-benar tidak habis kenapa lelaki buta itu begitu menyusahkan ! Baru berapa hari kerja disini sudah berhasil membuat Richard ingin memecatnya tapi karna Julia ia hrus menahan semua amarahnya untuk memecat lelaki itu.

Semua itu membuat pikiran Richard tak karuan, ia putuskan untuk menelfon seseorang yang ia pikir mampu membuatnya meredakan masalahnya. "Apa kau punya waktu ? Aku butuh dirimu sekarang, kekantor lah sekarang !"

Namanya Dilan. Sahabt Richard parker sejak Sma. Tidak berbeda dengan Julia tapi Dilan ini adalah partner Richard sehidup semati itu yg terjadi beberapa tahun silam. Tapi sekarang Mereka sudah beranjak dewasa mereka punya kehidupan sendiri yang berbeda tapi tetap saja mereka berdua sahabat. Jika Richard lebih kearah dingin, Dilan adalah penghangatnya. Dilan selalu bisa mencairkan suasana dengan sikap ramahnya dengan orang berbeda dengan Richard yang selalu dingin dengan orang.

CHAD POV

Kejadian tadi pagi benar-benar menakutkan. Bagaimana tidak aku sungguh-sungguh bodoh hingga bisa menabrak Richard begitu saja. Untung saja ia benar-benar tidak memecatku, tapi ia bilang karna Julia. Apa yang terjadi antara Julia dan juga Richard ? Sungguh aku sebenarnya tidak ingin tahu tapi dilain sisinaku jiga penasaran, jadi kuputuskan untuk menemui Julia dijam istirahat.

Keadaan saat jam istirahat cukup ramai jadi Chad harus pelan-pelan untuk berjalan karna ia tak mau menabrak seseorang lagi terutama Richard.

"Hei apa kau perlu bantuan ?" Sapa seseorang. Aku cukup kaget kupikir aku mengenai seseorang lgi. "Aku tidak apa-apa, terima kasih," balsku mencoba tersenyum kearah suara tadi. "Tak apa aku akan membantmu," jwabnya lalu menarik tanganku perlahan. Cukup aneh rasanya tanganku digenggam seperti ini. Ia menuntunku pelan hingga keruangan Julia. "Terima ksih," seruku setelah ia melepaskan genggamannya. Ia tak menjwab membuatku bingung dan kupikir ia sudah pergi jdi kuputuskan untuk masuk kerungan Julia.

"Julia, apa kau didalam ?". "Aku ada disini Chad, ada apa ?". "Boleh aku masuk ?" izinku, sungguh bukan karna Julia temanku itu berarti aku bisa seenaknya masuk keruangannya. "Tentu saja, duduklah,". "Jadi apa yang kau butuhkan ?", "sebenarnya aku kesini ingin menanyakan mengenai Richard,". "Oh Richard, kenapa dengannya ? Dia mengancam memecatmu lagi ?". "Sebenarnya iya, tapi katanya karna dirimu aku jadi tidak dipecat, kalau boleh tau apa hubungan kalian berdua ?". Sontak Julia tertawa mendengar pertanyaanku. Aku cukup yakin tak ada yang salah ataupun yang lucu dipertanyaanku tadi. "Aku dan Richard itu sudah bersahabat sejak kecil, maka dari itu dia tidak bisa memecatku atau dirimu juga, bisa kuhajar dia jika memecat dirimu.", "tapi Julia apa itu tidak berlebihan, maksudku....". "Tenanglah Chad, selama kau bekerja dengan baik tidak ada yang akan memecatmu," potong Julia yang membuatku sedikit lebih tenang.

AUTHOR POV

Berbeda dengan Chad dan Julia, Dilan dengan tidak tahu dirinya langsung saja memasuki ruangan Richard yang ada dilantai 9. "Kau menganggetkan ku bodoh !" Seru Richard melihat Dilan yang tiba-tiba masuk keruanganny. "Ada apa kau memanggilku Rici, kau merindukanku ?". "Berhent memanggilku Rici ! dan bahkan aku tidak merindukanmu sama sekali, aku hanya ingin bercerita denganmu !".

"Tunggu sebelum kau bercerita ada yang ingin kutanyakan padamu,". "Apa ?". "Bagaimana bisa kau memperkerjakan lelaki buta diperusahaanmu ? Apa kau tidak punya hati ?". Richard cukup kaget dengan pertanyaan Dilan, karna sebenarnya dia baru saja ingin menceritakan mengenai lelaki itu. "Julia yang membawanya kesini, kau sudah bertemu dengan lelaki itu rupanya,". "Yah tadi aku mengantarnya keruangan Julia, kau tahu dia cukup menggemaskan, dan matanya,". "Menggemaskan ? Apa kau gila ? Dan matanya, ada apa dengan mata seseorang yang buta ?". "Apa kau tak pernah menatapnya dengan jelas ? Matanya begitu indah, ia seperti bukan orang yang buta,". "Kau sudah Gila Dilan, sudalah ayo kita pergi makan siang aku sudah lapar !".

Dilan dan Richard memutuskan untuk pergi dari kantor untuk mencari makan siang. Kala itu Richard yang membawa mobil, "tunggu aku di depan, ada yang harus kukerjakan sebentar," seru Dilan. Dilan dengan cepatnya berlari menuju keruangan pantry, untuk menemui Chad, ia benar-benar ingin menemuinya lagi. Ia melihat Chad yang berdiam diri didalam pantry tanpa suara, ia sedikit bingung apa yang lelaki itu lakukan, "hei siapa namamu ?" tanya Dilan yang berhasil membuat Chad kaget seketika. "Ch..chad, namaku Chad," seru Chad menjawab pertanyaan itu sembari menoleh kearah sumber suara. "Senang berkenalan denganmu Chad, namaku Di....." belum selesai Dilan menjawab Telpon dari Richard sudah masuk dihandphone Dilan membuatnya harus meninggalkan Chad didalam pantry tanpa jawaban.

BLIND [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang