- BLIND 8 -

22.5K 2.1K 80
                                        

Bukan hal yang gampang untuk membujuk Chad kembali bekerja. Julia harus memberi pengertian untuk Chad. Chad merasa dirinya sudah cukup buruk bekerja disana. Chad mengatakan apa yang Richard katakan semuanya benar. Chad adalah seseorang yang bodoh ! Dia tidak patut bekerja dimanapun. Chad berpikir jika dia harusnya tidak pernah ada didunia, tapi Julia begitu menyayangi Chad. Ia sudah menganggap Chad seperti kakaknya sendiri. Julia dengan sabarnya mencoba menjelaskan semuanya. Memberikan pengertian dan harapn untuk Chad jika semuanya baik-baik saja.

"Richard memang seperti itu, jika sudah emosi dia tidak bisa menahan kata-katanya,". "Tapi kupikir itu semua ada benarnya Julia,". "Chad kumohon, pikirkan Bobby, apa yang akan kau berikan kepadanya kedepannya ? Kau harus bekerja, dan aku janji Kau tidak akan bertemu dengan Richard lagi,". Chad sdikit merenung akan itu. Betapa bodohnya Chad. Membiarkan Julia mengemis-ngemis kepadanya agak kembali bekerja sedangkan begitu banyak orang yang ingin bekerja disana. "Julia maafkan aku, sungguh aku bingung, aku terlalu takut dengannya, maafkan aku," balas Chad bersedih. "Kemarilah, tidak apa-apa, aku akan menjemputmu besok, istirahatlah dengan baik," balas Julia lalu memberikan pelukan hangat kepada Chad sore itu.

Akhirnya Chad memutuskan untuk kembali bekerja pagi itu. Menunggu Julia yang berjanji akan menjemputnya. "Chaddy, apa aku terlihat ganteng ?". Chad tertawa mendengar perkataan adiknya pagi itu, "kau selalu terlihat ganteng dihati Chaddy,". "Kalau begitu Bobby pergi dulu, Bobby mencintai Chaddy," jawab Bobby lalu mengecup pipi kana Chad pagi itu. Tak lama Julia tiba dirumah Chad. Mengajak Chad keluar dan pergi untuk bekerja pagi itu. Julia sudah mengatakn beberapa hal yang berkaitan dengan Richard. Julia benar-benar berharap Richard tidak akan merusak segalanya kali ini, dia benar-benar akan angkat kaki dari sana jika itu terjadi.

Keadaan pagi itu berlangsung baik hingga sore hari hingga akhirnya Julia terpaksa memanggil Chad dikala sore itu. "Chad bisakah kau mengantar berkas ini kelantai 5 ? Berikan kepada Shawn,". Chad sudah khawatir jika Julia menyuruhnya keruangan Richard karna Chad sudah pasti akan takut karna hal itu. Chad dengan senangnya mengambil berkas itu dan beralih menuju lift. Seperti biasa ia masih harus dibantu tapi kala itu ia hanya sendiri didalam lift ia tidak merasakn ada siapapun didalam sana, itu berarti Chad sedang sendiri disana jadi dia harus menghitung setiap bunyi tanda lantai yang sudah dia lewati karna dia tak ingin salah kala itu.

Richard masih harus memarahi beberapa pegawainya yang tak becus mengerjakan proposal yang ia minta hingga harus turun kelantai 3 hnya untuk memarahi mereka. Setelah berhasil memarahi mereka semua, Richard akhirnya berniat kembali menuju keruangannya menunggu lift yang ada didepannya terbuka.

Richard cukup kaget melihat sesosok Chad didepannya. Dia pikir dia tidak akan kembali. Richard masih saja menatap mata itu, ia benar-benar takjub dengannya. Richard tak ingin mencari masalah saat itu jadi dia hanya berdiam masuk kedalam sana. Richard masih menatap Chad, ia bersyukur jika lelaki didepannya ini buta karna ia bisa menatap mata indah itu kapanpun dia mau tanpa diketahui sang pemilik.

Brukkk!!!!!!!!!!!!!!!

Tiba-tiba saja semunya menjadi hilang kendali. Lift mereka tersangkut. Itu yang mereka berdua rasakan kala itu. Richard cukup panik akan itu, ia mencoba menekan tombol emergency disana. "Sial !" Seru Richard. "A..apa yang terjadi ?" tanya Chad yang masih bingung. "Apa kau tidak mrasakan apa yang terjadi !" Seru Richard sedikit kesal. "Maaf, saya Buta, saya tidak tahu, saya hanya merasakan guncangan tadi". "Lift kita tersangkut dan aku tidak thu apa yang akan terjadi selanjutnya !". Chad terdiam mendengar suara lelaki itu yang tak ia ketahui itu adalah Richard. "Aghhh beatapa sialnya diriku hari ini, sekarang kita akan tersangkut selamanya disini !" teriak Richard. Chad masih berdiam memeluk berkas itu erat. Richard mencoba menelfon seseorang tapi batrai hpnya tidak bisa diandalkan saat itu. Ia memukul-mukul tombol disana tapi tidak ada jwaban. Ini sudah pukul 5 sore dan satu jam lagi semua orang akan pergi.

"Arghhh ! Jika kutahu aku akan menggunakan lift yang satunya lagi ! Siall !" Kesal Richard membanting hpnya. Chad cukup kaget dengan suara tersebut. "A...pa kau baik-baik saja ?", "baik-baik saja ? Kita akan tersangkut disni dan tidak ada satupun orang yang akan menolong kita ! Apa kau bodoh !" Seru Richard memaki Chad yang ada didepannya. "Maafkan aku, aku hanya ingin kau tenang, semuanya akan baik-baik saja," balas Chad memberikan senyuman yang sudah berapa kali ia pikir itu senyuman yang buruk. Berbeda dengan Richard, itu pertama kalinya ia meliht Chad tersenyum, dan.... dan dia menyukainya. Tapi tetap saja Richard masih cukup kesal dengan lift tersebut.

Tidak ada yang bisa mereka lakukan, jam kerja sudah lewat dan orang-orang akan melupakan mereka, apalagi Chad. Tidak ada yang mengingatnnya kecuali Bobby yang akan menunggunya dirumah. "Sial ! sekarang lampunya mati ! arghhh !!" Teriak Richard yang cukup kesal krna saat it juga lampu lift itu mati. Richard terlihat begitu depresi dengan keadaan itu, ia sudah memikirkan jika ia akan berhenti disini. Mengerti maksudnya ? Yah Richard berpikir ia akan berakhir disni. Tidak ada satupun orang yang akan menolongnya. Sudah berapa lama ia tersangkut disni ? Dan ia pikir tidak ada yang akan peduli. Ia tidak memiliki siapa-siapa kecuali dirinya.

Richard terduduk lemas. Ia melirik kesebelahnya melihat Chad yang masih memeluk berkas yang sedari tadi ia pegang. "Hey, apa yang kau pegang dari tdi ?" Tanya Richard membuka pembicaraan diantara mereka. "Ini berkas yang Julia suruh aku untuk berikan ke Shawn," bals Chad. Richard masih melihat mata Chad yang terlihat tenang tanpa ada ketakutan sama sekali. "A...apa kau tidak takut ?". Chad tersenyum, ia benar-benar tersenyum. "Aku sudah terbiasa hidup dalam kegelapan, jadi tidak ada yang harus kutakuti,". Richard benar-benar terkesima dengan senyum Chad. Sungguh ia tidak pernah melihat senyum seorang lelaki semanis Chad. "Apa kau tidak takut akan mati ? Kupikir kita berdua akan berakhir disni ?" Tanya Richard sambil memeluk kedua kakinya. "Aku tidak pernah takut akan mati, tapi aku takut jika aku mati tanpa melihat adikku bahagia, itu yang kutakuti, kematian bukan hal yang harus kutakuti, aku selalu hidup serasa mati didunia ini, haha" bals Chad sambil tertawa diakhir kalimatnya.

Richard terdiam mendengar jawaban Chad. Ia benar-benar tak habis pikir begitu gelapnya kehidupan Chad selama ini. Ia hanya berdiam tak bicara melihat Chad yang masih tersenyum manis disebelahnya. "Bolekah aku bertanya sesuatu denganmu ?", tanya Chad yang menarik perhatian Richard. "Tanyalah, aku akan menjawab jika aku bisa,". "Hmm bagaimana rasanya bisa melihat ?" Tanya Chad sambil tersenyum.

Richard bingung dengan pertanyaan Chad, "rasanya......" Richard sungguh bingung, "haha aku tahu itu pertanyaan yang aneh,". "Aku hanya penasaran dengan warna dan bentuk sesuatu yang ada disekitarku, tapi tak apa aku sudah senang mendengarkannya dari orang lain," balas Chad. Chad begitu tenang saat itu, ia malah terlihat cukup bahagia malam itu. Ia bahagia karna ia merasakan seseorang yang disebelahnya mengerti tentang dirinya, itulah yang Chad rasakan.

"Apa keinginanmu Chad ?" Tanya Richard. "Hmmm keinginanku ? Aku hanya ingin adikku hidup bahagia, hanya itu,". "Kau tak ingin melihat lagi ?".

Chad cukup bingung dengan pertanyaan itu, "Lebih baik tidak, banyak orang yang mencaciku diluar sana, tapi karna buta aku tidak bisa mengingat mereka jadi aku tak perlu membencinya, aku menyukai keadaanku sekarang,"

Richard sadar, kehidupan Chad begitu sulit. Ia tidak bisa membayangkan hidupnya seperti Chad. Hidup dalam kegelapan dan penuh kepalsuan. Hidup dalam dunia yang tak pernah ada untuknya. Richard,....... terpesona dengan Chad.

"Apa kau sudah tidak panik ?" tanya Chad, "tadi aku cukup panik, tapi setelah bersamamu, aku lebih baik disini bersamamu ketimbang berada diluar sana". Richard sadar akan perkataanya. Ia sangat sadar.

Chad menyukai kalimat. Tidak pernah ada orang yang bahagia didekatnya, ini pertama kalinya baginya. Dan sekarang dia berharap bisa melihat agar bisa mengingat siapa orang yang bersamanya sekarang......

Suara lift tiba-tiba berbunyi kembali, mereka kembali turun. Richard dan Chad berdiri menunggu apa yg sedang terjadi. Pintu lift terbuka dan disana berdiri Julia dan juga beberapa karyawan kantor. Julia begitu bahagia melihat Chad yang berada disana. Sedangkan Richard baru sadar jika dirinya selamat. Ia keluar sambil dibantu karyawan disana, dan ia...... ia memutuskan untuk pergi dan ia lupa jika Chad tadi bersamanya.

/// to be continue...... jangan lupa vote dan komen yang banyakkkk ❤❤❤

BLIND [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang