"Kau akan baik-baik saja ?" tanya Richard sebelum ia pergi. "Aku akan baik-baik saja disini," seru Chad menjawab untuk kesekian kalinya.
Richard harus berangkat keluar kota untuk menemui kliennya. Itu akan memakan waktu sekitar 3 minggu, itu berarti selama itu ia tidak akan bertemu dengan kekasihnya. Richard sudah dilanda gunda gulana mengenai kerinduanny nanti setelah ia pergi. Ia pasti akan khawatir dengan keadaan Chad yang masih berada ditahap recovery paska Ia melakukan operasi mata beberapa waktu yang lalu.
"Kau berlebihan Richard, aku dan Bobby akan baik-baik saja dirumah, tenanglah" seru Chad menolak permintaan Richard, well itu sebenarnya bukan permintaan melainkan seperti paksaan. "No, jika kau tinggal diapartmentku aku lebih tenang, dan semuanya aman disana," seru Richard sekali lagi. Karna gunda gulana Richard mengenai Chad ia akhirnya memutuskan akan membawa Chad agar tinggal diapartmentnya bersama Bobby selama Richard tidak berada dikota. Tentu saja Chad menolak, ia merasa Richard terlalu berlebihan, tapi tetap saja dia itu Richard, apa yang ia katakan akan selalu terjadi.
"Aku akan meminta Julia untuk menemani kalian, jadi tidak ada penolakan darimu," seru Richard memperkuat pernyataanya. Mau tak mau akhirnya Chad hanya bisa mengikuti apa yang Richard mau. Bobby tidak ada masalah dengan itu, ia malah merasa senang karna ia akan tidur dirumah orang kaya, well itu yang ada diotak Bobby.
Pagi hari dimana Richard akan berangkat, ia menjemput Chad untuk ia bawa ke apartmentnya. Richard akan berangkat pukul 11 pagi, jadi ia masih memiliki untuk bersama Chad sebelum ia benar-benar akan merindukan kekasihnya itu. Bobby membantu Richard membawa koper mereka berdua yang terlihat begitu lusuh, Richard tahu, Chad tidak pernah menggunakan Koper tersebut karna tentu saja mereka tak pernah pergi dari rumah itu, mereka hanya mengenakan koper tua milik orang tua mereka yang sudah tak pernah dipakai. Chad masih harus dibantu untuk berjalan krna ia akan merasakan pusing setiap melngkah, kata Dokter Yu itu normal, karna saraf Mata Chad masih mencoba untuk kembali bekerja.
"Bagaimana kabarmu pagi ini ? Kau merasakan sakit ?" tanya Richard sembari membawa kendaraanya melintasi kota menuju apartmentnya. "Aku baik-baik saja, tidak ada yang sakit," jawab Chad mencoba terlihat baik, walau sebenarnya Chad masih mengalami sakit dan berat dikepalanya untuk beberapa saat. Tak perlu lama mereka sampai di apartment Richard, pagi itu keadaan kota tak begitu macet jadi Richard dengan senangnya membawa mustangnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.
"Whoaaaww," seru Bobby setelah mereka masuk kedalam apartment Richard yang berada dilantai cukup atas. Chad hanya tertawa kecil mendengar suara adiknya itu yang terlihat begitu terkesima dengan rumah Richard. "Maafkan Bobby, ia memang seperti itu," sebut Chad yang masih digandeng oleh Richard. "Dia bisa menikmatinya kapanpun ia mau Chad," jawab Richard membisik Chad dengan lembut. "Baiklah, klian akan tinggal disini selama aku berada diluar kota, dan Bobby 1 syarat !" Seru Richard kepda Bobby. "Apa ?", "kau harus menjaga Chad, sisanya anggap saja rumah sendiri," jawab Richard tersenyum lebar. Chad hanya tertawa kecil mendengar suara Bobby yang kesenangan mendengar syarat dari Richard. "Dan untuk kau," kini seru Richard sekali lagi sembari menyentuh kedua pipi Chad, "jangan membuatku khawatir disana, okey," seru Richard. Ia merindukan mata indah Chad, ia masih harus bersabar untuk melihat mata indahnya yang masih tertutup oleh perban. "Aku akan baik-baik saja disini," seru Chad mencoba tersenyum. "dan Ini, gunakan ini disaat kau bisa menggunakannya," seru Richard memberikan sesuatu ditangan Chad. Chad bertanya-tanya apa yang Richard berikan kala itu, tapi ia harus menyimpan pertanyaannya karna Richard kini sudah mengecup bibirnya manis sebelum Richard pergi meninggalkannya beberapa minggu kedepan.
"Kau melihatnya Bobby ?" Seru Chad mencoba mencari Bobby. "Aku akan berpura-pura tidak pernah melihatnya Chady, tenanglah," seru Bobby yang tadi melihat adegan Kakaknya berciuman dengan Richard.
Bobby masih terlalu antusias dengan apartment Richard yang begitu mewah dan indah. Seperti yang ia lakukan sekarang, berkeliling diruang utama dan mencoba memainkan piano hitam klasik yang tertata rapi dengan beberapa lilin indah disebelahnya. Lalu menuju balkoni luas yang berada disebelah dapur, yang Bobby masih bertanya-tanya apakah laki-laki seperti Richard sering menanam tumbuhan tepat seperti yang dilihatnya di balkoni luar.
dan Chad, ia masih harus berjuang menyembunyikan rasa sakitnya yang entah kenapa semakin sakit saat itu. Ia hanya meminta kepada Bobby untuk mengantarnya kekamar Richard seperti yang Richard katakan, Chad harus tidur dikamar kekasihnya. Chad berpikir dengan tidur sebentar itu akan meredakan sakit kepalanya.
Tak lama, Julia datang membawa koper kecilnya masuk kedalam ruang tamu. Menemui Bobby yang masih antusias dengan keadaan rumah. "Dimana Chad ?" Tanya Julia. "Chady ada dikamar Richard, dia sedang beristirahat," jawab Bobby yang asik menonton TV Richard yang lebar. Dipikir Julia, Richard benar-benar jatuh cinta kepda pria yang bernama Chad ini, bagaimana tidak, bahkan Julia sendiri tak pernah diperbolehkan masuk kedalam kamar Richard.
Tapi ada sesuatu yang harus Julia katakan kepda Chad, tapi mungkin ia harus menahannya hingga Chad sudah siap menurut Julia......
To be continue.....
Maaf pendek yahhh, tunggu aja sesuatu dinext chapter ❤ jangan lupa vote + komen yahhh 🎉

KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [BoyxBoy]
Romance[BoyxBoy] // part of GCU (gaycinematicuniverse) Kehidupan seorang lelaki muda yang hidup dalam kegelapan semasa hidupnya. Chad bertemu dengan Richard yang membencinya saat pandangan pertama, tapi itu semua berubah disaat Richard menatap mata Chad ya...