- BLIND 16 -

18.5K 1.6K 50
                                    

Richard masih berbahagia hingga sekarang. Bagaimana tidak ia baru saja mengantar Chad kekantor dan jantung Richard tak berhenti berdebar. Debaran yang ia rasakan sangat berbeda, sangat berbeda. Ia tak pernh merasakan hal seperti itu sebelumnya, tidak dengan wanita lain. Richard masih menunggu Chad yang tak datang-datang, padahal ia sudah memberitahunya untuk datang di jam makan siang. Richard berencana untuk membawanya makan siang tapi entah bagaimana ia mengatakannya.

Jam makan siang sudah hampir habis tapi Chad tetap tidak hadir didepannya. Richard cukup kesal karna Chad tidak mendengarkan dirinya, Richard sudah beranjak dari kursinya sebelum akhirnya ....

Dilan datang dan masuk kedalam kantornya. "Ricii,,,, kau mau kemana buddy," seru Dilan yang memeluk Richar didepannya. Sungguh, Richard cukup kesal sekarang, niatnya untuk menemui Chad harus terhalang oleh sahabat yang ada didepannya ini. "Aku... aku hnya ingin keluar," balas Richard berbohong. "Tunggu, kenapa kau kesini ? Ini sudah yng ke-4 kalinya Dilan,".. "haha, kau tahu aku tidak bisa menahan diriku untuk bertemu dengan Chad," jawab Dilan tersenyum lebar.

Apa yang Richard rasakan ? Dia sepertinya sudah ingin menghajr Dilan tepat diwajahny, tapi tetap saja itu tak mungkin. "Haha kau benar-benar menyukainya," balas Richard tertawa. "Yah, dan baru saja aku menemuinya," lanjut Dilan.

Sesungguhnya, saat jam makan siang berbunyi, Chad sudah bersiap untuk pergi menemui Richard diruangannya. Ia cukup senang karna Richard sudah tidak semarah dulu dengannya. Tapi semua itu harus tergantikan karna Dilan menemuinya. Dilan dengan baiknya mengajak Chad untuk berbicara sebentar, Chad cukup gelisah untuk menerimanya tapi dilain sisi dia juga tidak ingin menolaknya, alhasil Dilan lah yang ia pilih.

Chad dan Dilan duduk bersama ditaman belakang kantor. Pandangan Chad terus memandang kearah lain, ia merasa pembicaraanya dengan Dilan cukup 'tidak penting' itu yang Chad pikirkan, ia tahu itu sangat tidak baik tapi ia tidak bisa memaksakannya.

"Jadi, apa kau mau ?" Tanya Dilan. Chad masih berdiam. Chad bingung dengan pertanyaan Dilan. "En...entahlah Dilan, besok aku harus bekerja," jwab Chad bingung. "Oh ayolah, aku akan mengajak Richard dan juga Julia untukmu," balas Dilan. "Aku harus meminta izin terlebih dahulu kepada Richard," lanjut Chad. Chad bingung entah dari mana kenapa Dilan mengajaknya ke taman bermain esok. Chad tidak pernah kesana sebelumnya, sama sekali. Ia tak punya waktu dan juga uang untuk kesana. Ia cukup senang saat Dilan mengatakan jika Chad boleh membawa adiknya, tapi dilain sisi ia berpikir, Richard akan marah kepadanya, dan Chad tidak menginginkn hal itu.

"Apa ? kau membawanya ketaman bermain ?" Seru Richard kaget saat Dilan mencertikan hal tersebut. "Yahh, apa ada yang salah," bingung Dilan,

Richard sedikit malu, kenapa ia berteriak seperti tadi. Tapi deep down didalam hatinya ia cukup marah, tidak kepada Chad tapi kepada Dilan ! bagaimana bisa ia membawa Chad bermain-main dan dirinya tidak bisa ! apakah ini yang dinamakan Cemburu ??

"Tidak, hanya saja besok itu jam kerja, Chad harus bekerja," balas Richard membuat alasan. "Oh ayolah Rici, kau bisa ikut dengan Julia, let's get some fun in there," seru Dilan mendorong bahunya Richard. Barulah disaat itu Richard mendapatkan ide untuk esok.

Richard akhirnya menyetujui ide tersebut dan menelfon Julia untuk menjemputnya esok. Ia berharap jika rencananya untuk merusak 'dating' Dilan dan Chad bisa berhasil esok !

****

Pagi itu semua sudah siap. Dilan yang begitu semangat untuk menjemput Chad dirumahnya, sedangkan Richard yang masih kesal mengetahui rencana hari ini. Sesungguhny Chad tidak benar-benar menginginkan ini semua, ia lebih baik berkerja dari pda bermain-main seperti yang Dilan katakan, tapi Chad juga ingin melihat Bobby senang, lagi pula Bobby juga sudah terlanjur bahagia mendengar kabar tersebut dari Chad. Tepat pukul 10 pagi, Dilan menjemput mereka berdua didepan rumahnya. Dilan menggunakan celana pendek berwarna biru dan juga kemeja birunya yang terlihat padu dengan celananya, sedangkan Chad hanya menggunakan celana jeans biasanya dan juga kemeja hitamnya, tentu saja Bobby yang memilih itu semua. "Kau sudah siap ?" Tanya Dilan, "e..entahlah, aku tidak pernah kesana sebelumnya," balas Chad yang kini sudah berada didalam mobil. Bobby melihat gerak-gerik Dilan yang sepertinya begitu dekat dengan Chad.

Mereka sampai ditaman bermain kota Metro yang terbilang cukup besar yang berada di daerah Boulevard Roadways. Dilan masih saja membantu Chad, dan itu menambah kecurigaan Bobby jika Dilan benar-benar mendekati kakaknya kala itu. Setelah sampai, tak begitu lama, mobil mustang hitam terparkir manis disebelah mobil Dilan. Richard keluar dari sana dengan kemeja putihnya yg sedikit terbuka memamerkan sedikit 'keseksia' Richard serta celana pendek hitamnya yang terlihat pas didirinya. Bobby tersenyum lebar melihat kedatangan Richard, karna dia tahu Richard pasti akan merebut Chad dari Dilan. "Ahhh Chad kau terlihat lucu," seru Julia yang berteriak mendekati Chad. "Ju..julia ? Aku tidak tahu kau ikut kesini," balas Chad. "Yahhh, Richard memaksaku kesini," lanjut Julia. Mendengar nama Richard, Chad langsung terlihat kaget, "Ri...richard disini ?" Tanya Chad mencoba mencari. Sungguh jantung Richard berdebar-debar saat Chad mencari dirinya. "Aku disini bodoh," seru Richard memegang tangan Chad. Entah kenapa melihat adegan itu, Dilan dan Julia cukup bingung, terkecuali Bobby yang senyum-senyum sendiri melihat kakaknya bersama Richard.

Mereka akhirnya bermain bersama didalam. Chad tidak bisa bermain semua permainan didalam sana, ia hanya bermain permainan tertentu. Bobby dengan setia menemaninya begitu juga dengan Richard yang diam-diam terus memperhatikan Chad yang manis didepannya. Sungguh, Chad terlihat begitu manis saat itu, kulitnya yang putih terlihat begitu pas dengan kemejanya. Rambutnya berbeda dengan saat ia bekerja, kala itu terlihat lebih 'massy' tapi itu yang membuat dirinya begitu manis hari ini. "Berhenti menatap Chaddy, kau bisa sakit mata," singgung Bobby membuyarkan pikiran Richard. Bobby hanya tertawa melihat wajah Richard yg memerah.

Setelah cukup lama disana, Richard masih saja tidak puas. Ia ingin bersama Chad, hanya berdua tidak berlima seperti ini, alhasil ia memanggil Bobby untuk membuat sebuah rencana. Chad menyuruhnya untuk mengajak Julia dan juga Dilan bermain, dan membiarkan Chad dan Richard bersama. Bobby menyetujui itu semua dan mengajak mereka berdua pergi. "Bagaimana dengan Chad ? Siapa yang menjganya ?" tanya Dilan, "pergilah, aku akan bersama Chad disini," seru Richard. Dilan sebenarnya tidak yakin, tapi apa boleh buat dia juga masih ingin bermain seperti anak-anak, dan akhirnya pergilah mereka dari hadapan Richard.

Tinggalah, Richard dan Chad berdua dibawah pohon apel yang cukup rindang. "Kau haus ?" Tanya Richard membuka pembicaraan. Chad hanya tersenyum lalu menggeleng, walau sebenarnya dia benar-benar haus tapi tetap saja dia tidak mau membuat Richard repot. Richard pergi dari sana, membeli 2 minuman untuk dirinya dan juga Chad. "Ini, kau sudah pasti haus, minumlh," seru Richard lagi. Chad menerima minum tersebut lalu Richard duduk disebelahnya.

"Ba...bagaimana kabarmu ?" Tanya Chad yang terlihat lucu. Richard sadar, Chad hanya ingin membuat hubungan mereka berdua terlihat baik. Disaat itulah Richard membuat rencananya lagi...

"Hmm tidak begitu baik," balas Richard. "Ada ap denganmu ?", tanya Chad lagi. "Aku sebenarnya ingin bermain bianglala itu tapi tidak ada yang menemaniku," balas Richard. Chad merasa tidak enak hati mendengar itu, "biar aku yang menemanimu," jawab Chad malu-malu. "Hmmm apa kau tidak ap-apa ?" Lanjut Richard.... "tidak apa-apa, ayo aku akan menemanimu bermain," balas Chad yang kini menggenggam tangan Richard....

/// to be continue...... jangan lupa vote + komen yang banyakkkkk🌺

BLIND [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang