Jam sudah menunjukan pukul 08.00 AM, parkiran Kirin Art School sudah di penuhi dengan calon-calon siswa berbakat yang ingin masuk di sekolah ini.Di Lobi sekolah sudah banyak siswa yang melatih kemampuannya, karena sebentar lagi audisi masuk sekolah akan di mulai.
Di sekolah ini, dinilai bukan berdasarkan mata pelajaran, melainkan bakat dari masing-masing siswa.
Sebentar lagi, jika jam sudah menunjukan pukul 09.00 Am, maka audisi masuk sekolah ini telah dibuka.
Saat ini, Rosè tampak gugup melihat para saingannya yang sibuk berlatih dan memiliki impian yang sama dengannya. Tangannya terus ia remas, duduk sendirian disini membuatnya merasa kalau ia tak memiliki siapapun.
Setidaknya hanya untuk hari ini ia sendiri. Mungkin jika ia berhasil masuk, ia akan memiliki beberapa teman yang bisa ia ajak bercanda atau berkumpul dengannya.
Dilapangan, diwaktu yang sama. Seorang gadis cantik dengan body yang aduhai ini, menari begitu lincah seakan apa yang ia lakukan saat ini adalah impiannya sejak dulu. Menari mengikuti irama, melakukannya dengan hati, menikmati apa yang ia buat saat ini.
Tanpa ia sadari, lelaki yang juga berada di tempat yang sama itu terus saja memerhatikan setiap gerakan tubuhnya. Tercipta lekukan dibagian bibirnya, tipis namun ia tetap menikmati pemandangan itu.
Si gadis lincah itu mengakhiri gerakannya, namun tatapannya kini terkunci pada lelaki yang sedari tadi menatapnya. Satu alisnya terangkat, sedangkan lelaki itu mengalihkan pandangannya, seakan ia tertangkap basah.
Di lain sisi sekolah, gadis berambut pirang maroon ini menatap lurus ke arah depan, melihat pemandangan yang tak mengenakan di depannya. Alasan ia masuk ke sini, karena orang yang disukainya serta berjanji akan terus menemaninya dan menyayanginya. Namun, apa yang ia lihat saat ini, mematahkan segala janji manisnya. Lelaki itu mengusap rambut gadis yang sama cantik denganya itu. Tersenyum dan tertawa seakan tak ada beban.
Kini alasan dia masuk Kirin telah patah, lalu buat apa ia ikut Audisi ini? Bukankah hanya akan membuang waktunya saja? Bullshit, lelaki itu kini seakan tak menganggapnya ada.
Ditempat lain, gadis berambut coklat di kucir satu itu hanya berlari-lari kesana kemari. Tertawa begitu lepas dengan para sahabatnya, dengan group dancenya mengikuti Audisi.
Gadis itu begitu percaya diri, bahwa ia pasti bisa melewati ini semua bersama groupnya. Namun, leader dalam grupnya itu membuat percaya dirinya runtuh. Bagaimana tidak, ia begitu berbakat, suaranya begitu merdu dan memiliki suara yang tinggi, gerakan tubuhnya juga begitu lincah. Apa dia yang mengandalkan rapper akan masuk dan lulus audisi?
Jam sudah menunjukan pukul 08.57 menit. 3 menit lagi waktu tersisa untuk mereka sebelum audisi di Kirin Art School dibuka. Wajah-wajah tegang mereka mulai terlihat, gugup mulai menyerang mereka satu per satu, mematahkan dan membuat mereka down seketika. Kepercayaan diri tadi hilang seketika saat para juri menunjukan dirinya.
Lima juri disana, duduk diam dengan wajah yang sulit di tebak. Semuanya tau siapa saja mereka. Kepala sekolah, guru music terkenal, guru dancer, guru akting dan terakhir. Pemilik yayasan Kirin art school.
Dalam hitungan ke-3, Audisi akan di mulai.
3
2
1
---------------------
H
allo cerita baru bertajuk Fanfiction diperankan oleh Blackpink
Bagaimana dengan prolognya? Ada yang penasaran? Kalo ada yang suka bakalan di next! See you next chapter.
Salam hangat dari saya yang sedang baper sama Jungkook💜
Sabtu, 29 Juli 2017
01.31 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Dream Is You (BLACKPINK X BTS)
FanfictionKalau kalian ingat dengan drama sekitar tahun 2010an yang berjudul Dream High diperankan oleh Suzy, IU dan lainnya. Cerita ini terinspirasi dari drama sekolah tersebut. Cerita ini tentang bagaimana cara mereka menggapai mimpi mereka, bagaimana cara...