Lisa dengan tenangnya berjalan ke atas panggung. Setelah siap dengan apa yang akan ia lakukan, lampu panggung tiba-tiba mati. Lampu sorot menyala mengikuti tubuhnya. Suara dentuman musik berbass tinggi mulai terdengar. Dan yeoja cantik itu mulai menggerakkan seluruh tubuhnya mengikuti irama lagu.
"Dia memang keren," kata Jennie terus memperhatikan gerakan dance yang Lisa lakukan.
"Nugu? Lalice?" Suga yang berdiri disampingnya berkata itu. "Yeoja yang egois dan tak memiliki teman sepertinya, kau bilang keren?"
"Lo kenal sama Lisa?" Tanya Jennie merasa penasaran, mengapa namja disebelahnya ini seperti sangat mengenal Lisa.
"Yaps. Dia tetangga gue dulu. Dulu sekali sebelum gue masuk SD," kata Suga, kemudian melanjutkan perkataannya, "dan sifat dia tetap gak berubah. Masih egois, ambisi, sok kuat, tapi dia itu kesepian, Jenn. Dia cuman butuh temen buat ngertiin dia dan selalu ada buat dia. Tapi kalau orang yang baru dia kenal, dia sangat tertutup, Jenn."
Jennie merenung mendengar segala penuturan yang keluar dari mulut Suga. Sebenarnya dia tak percaya jika seorang seperti Lisa kesepian. Tapi Suga benar, selama ini ia tak pernah melihat Lisa bersama seseorang.
Pertunjukan demi pertunjukan telah di perlihatkan. Sampailah mereka semua di acara pembukaan sah untuk anak-anak baru berbakat yang tergabung di sekolah.
Kepala sekolah yang memiliki nama Kim Jung Hyun ini menatap detail setiap orang yang berada disini baik siswa baru maupun siswa lama. Sorot matanya tajam dan tak bisa dibaca, tubuhnya tegap dan gagah membuatnya terlihat semakin tampan.
Sungguh sangat tampan.
"Ghamsahamnida, buat semua talent yang kalian tunjukkan. Selamat datang di sekolah kita tercinta, Kirin Art School," kata sang kepala sekolah mengundang seluruh siswa menepuk tangannya dengan riuh.
Sesingkat itu, kemudian seluruhnya benar-benar menjadi bagian dari Kirin Art School.
*-*-*-*-*
Day 1
Hari ini adalah hari pertama mereka datang dengan predikat resmi sebagai seorang siswa di Kirin art school.
Lisa merasa risih ketika Jennie terus saja mengekorinya kemanapun ia pergi. Rasanya benar-benar tidak leluasa dan mengganjal. Lisa tau, Jennis adalah orang baik namun Lisa terlalu kaku dan canggung untuk berteman. Baginya, berteman hanyalah sesuatu yang membuang-buang waktu.
"Lo kenapa sih ngikutin gue terus?" Lisa benar-benar sudah tak tahan lagi dengan kelakuan Jennie yang seperti anak ayam mengekori induknya kemanapun.
"Gue cuman gak punya chingu dan gue rasa lo satu-satunya orang yang bisa gue percaya," kata Jennie. Lisa menaikan satu alisnya, membingungkan.
"Maksud lo?"
"Gue cuman mau, lo dan gue temenan itu aja. Gue tau lo kesepian, gue juga. Kenapa kita gak barengan dan nyingkirin rasa kesepian itu? Itukan gunanya temen?" Kata Jennie, Lisa termenung beberapa menit.
Jennie benar, itulah gunanya teman. Tapi bagi dirinya yang tak pernah memiliki teman, apa dia bisa menjadi teman baik untuk Jennie yang pengen punya teman?
"Gue gak pernah punya temen, gue gak tau caranya temenan gimana. Maaf," kata Lisa beranjak pergi.
Masi dalam langkah yang sama, Jennie berucap, "kalau lo gak tau caranya berteman, gue bisa ajarin kok gimana jadi temen yang bener dan temen yang selalu ada kapanpun lo mau."
"Yaudah, sekarang lo jadi temen gue," kata seorang Lalice Manoban. Sesingkat itu, sesederhana itu seorang Lisa yang tidak memiliki teman menerima seorang Jennie yang dikhianati temannya. Seklise itu namun pertemanan mereka akan lebih kuat dari yang kalian kira.
Sedangkan dilain tempat, Jisoo duduk di taman bersama seorang namja yang sangat ia cintai dan sebagai alasannya datang di kirin art school.
"Tae, kenapa?" tanya Jisoo di depan namja tak berperasaan itu. "Aku liat kamu waktu audisi sama yeoja cantik. Aku gak tau namanya, tapi kayaknya kalian pacaran yah," kata Jisoo yang sebentar lagi akan meledak. Air mata yang ia tahan sepertinya tak dapat lagi di bendung.
"Sebenarnya aku ini siapa kamu, Tae? Hm? Aku pacar kamu? Selingkuhan kamu? Atau aku cuman seseorang yang gak berarti buat kamu? Apa status aku itu lebih hina dari selingkuhan kamu?" tanya Jisoo benar-benar masih tenang dan masih dapat terkendali. Sikapnya kali ini, tergantung pada jawaban Taehyung.
"Kamu itu baik, Jis. Kayaknya aku ngerasa kalau kamu sama aku benar-benar gak cocok. Maaf, Jis. Kayaknya gue punya seseorang yang gue sayang. Hubungan kita memang harusnya berakhir sampai disini," kata Taehyung kemudian bangkit dari duduknya dan pergi entah kemana.
Haruskah kisah cintanya sedramatis ini? Haruskah cintanya sesakit ini? Air mata yang ia bendung tak dapat ditahan lagi. Benar-benar tak dapat ia tahan. Tangisannya pecah, ia sudah tak berpikir bagaimana mereka menilainya lagi, yang pasti saat ini, ia merasa sakit dan kecewa secara bersamaan.
Sebuah sapu tangan kini berada di pangkuannya dan suara seorang namja berada disampingnya berkata, "itu sapu tangan. Jangan nangis, gue gak bisa ngeliat seorang yeoja cantik malu-maluin dirinya nangis ditaman kayak gini. Gue juga gak bisa ngelap air mata lo, karena gue bukan siapa-siapa lo, gue pergi."
Tanpa mengatakan namanya, ia berdiri dan mulai melangkahkan kakinya. "Makasih buat sapu tangannya," kata Jisoo sambil tersenyum dan namja tinggi itu hanya mengacungkan jempolnya dan terus berjalan.
Tanpa ia sadari, seulas senyuman hadir di wajahnya. Benar kata orang, setelah hujan pasti akan datang sebuah pelangi.
Seorang namja yang sangat terlihat dewasa dan ia yakini bahwa namja itu adalah sanbaenimnya di sekolah.
"Gentle," kata Jisoo sambil tersenyum hangat melihat punggung namja ganteng yang belum terlalu jauh dari dirinya.
Dan tanpa ia sadari lagi, bahwa kini ia kembalu sendiri tanpa seorang teman yang menemaninya.
Dilain sisi, seorang yeoja blasteran ini sedang memainkan gitarnya di atas panggung kantin kirin art schoool.
Semua mata kini melihatnya menunjukan bakatnya dalam bernyanyi dan memainkan alat musik Gitar.
Naega geudae gyeote isseoseo
Haengbokhapnida
Naega geudae gyeote isseoseo
Kkumeul kkupnidaNaega geudae gyeote isseoseo
Useul su issseupnida
Nae saramigil tto gidohapnidaNae mami boyeoseo
Nae jinsimi neukkyeojindamyeon
Nae mami boyeoseo
Naege oneun gil chajneundamyeonNaui modeun maem jugo sipeo
Naui gyeote geudae
Yeongwontorok issneundamyeonSuara riuh tepuk tangan mengakhiri penampilan yeoja bernama lengkap Park Chaeyoung namun sering disapa Rosè.
Lisa dan Jennie yang juga berada di kantin sedang makan ramyun sesekali melihat Rosè bak artis di atas panggung. Lisa sangat ingin memiliki suara seperti Rosè namun apalah dayanya yang tidak memiliki bakat dalam bidang vokal, namun memiliki kelebihan di bidang dancer dan rapper.
Rosè dan Lisa kini saling menatap, Rosè tersenyum namun tidak dengan Lisa, yeoja cantik ini masih sulit mengekspresikan sesuatu yang ia rasa dan masih sulit berteman.
****
Salam dari penulis baper yang lagi laper
Kamis, 10 Agustus 2017
18.10 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Dream Is You (BLACKPINK X BTS)
FanfictionKalau kalian ingat dengan drama sekitar tahun 2010an yang berjudul Dream High diperankan oleh Suzy, IU dan lainnya. Cerita ini terinspirasi dari drama sekolah tersebut. Cerita ini tentang bagaimana cara mereka menggapai mimpi mereka, bagaimana cara...