03. MeetYou

1.8K 118 0
                                    

Ruangan dance, ruangan vocal, ruangan pentas semua ramai dengan siswa-siswi yang terpilih untuk melakukan acara penyambutan.

Waktu mereka tidak lama lagi, membuat mereka bekerja lebih keras lagi untuk menunjukan bakat mereka. Lagu, gerakan, percakapan semuanya sudah fix. Tinggal menunggu waktunya.

"Jennie," panggil seorang lelaki berambut hijau tua sambil melangkahkan kakinya mendekati Jennie.

Jennie yang merasa dirinya dipanggil mengadahkan dirinya melihat siapa itu. Lelaki mengenakan celana jeans dan jaket itu lebih mendekatkan dirinya.

"Dugu?" tanya Jennie yang merasa sangat asing dengan wajah lelaki imut didepannya ini.

"Nama gue Suga," kata lelaki yang menyebutkan namanya suga. "Dan lo, si gadis kurang percaya diri, Jennie Kim."

"Gimana lo tau nama gue?" tanya Jennie penuh penyelidikan.

"Karena gue adalah pengagum lo, Jennie-ah," kata Suga sambil tersenyum dengan penuh banyak arti. Entah apa arti sebenarnya dari tatapan itu.

"Cowok aneh. Jadi, kenapa lo manggil gue?" tanya Jennie yang merasa dirinya dinganggu dari latihan panjangnya ini.

"Ehm. Gue mau lihat lo nari," katanya, "kita juga adalah partner dance nanti."

"Kalo tujuan lo dateng kesini buat liat gue nari. Mending pulang aja, gue udah selesai, dan untuk dance kompak, kita latihan saja besok, gue cape," kata Jennie ingin beranjak pergi namun tanganya dicekal oleh namja aneh ini.

"Kenapa pergi?" tanya Suga dengan polosnya.

"Karena disini ada lo," kata Jennie lalu pergi meninggalkan Suga ditempat ini sendirian.

Sebenarnya Jennie tak tau maksud kedatangan seorang namja yang mengatakan bahwa dirinya adalah pengagum Jennie dan ingin melihatnya menari dan juga mengenalkan namanya.

Jennie tak mau mengenalnya, namun entah kenapa lelaki itu selalu menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Tatapan kagum, suka, cinta, tulus, dan sayang. Tadi, beberapa kali mata mereka selalu bertemu dan Jennie terus saja menemukan keganjalan dalam tatapannya itu.

Aula tempat mereka akan tampil juga sangat ramai, karena pentas drama sedang nelakukan latihannya disini.

Satu orang melakukan kesalahan maka harus kembali lagi di awal. Mereka memang menyiapkan pentas ini dengan matang.

Kini Jennie berada di toilet wanita. Membersihkan wajahnya di depan kaca. Tak berapa lama, langkah kaki mendekati dirinya. Bukan hanya langkah kaki dari satu orang namun beberapa yoeja datang menghampiri dirinya.

Jennie tau siapa mereka. Geng yang menamai dirinya Pinkers dan bercita-cita debut tanpa dirinya, padahal mereka satu.

"Gue gak habis pikir, kenapa lo bisa masuk ke sini. Padahal gue setuju kalo Mina yang lanjut bukan lo," kata Wendy sang ketua geng mereka.

"Gue ngerasa sejak awal, kalau lo beneran gak cocok sama kita," kini Joy yang menimpali. Joy juga memiliki suara yang tak kalah indah dari Wendy.

"Kenapa? Lo takut kalau gue bisa nyingkirin kalian semua? Kenapa? Karena gue gak mau jadi kacung lo, Wen? Kenapa? Karena gue sering salah karena gugup? Karena gue gak punya talenta apa-apa? Kenapa kalian selalu nyalahin gue? Kenapa kalian selalu nganggap gue gak ada? Tzu? Apa lo juga mikir kayak gitu? Kata lo, kita temenan kan? Tapi kenapa? Kenapa cara kalian temenan kayak gini?" teriak Jennie yang merasa murka dengan kelakuan teman-temannya itu.

Tzuyu hanya terdiam melihat Wendy yang telah mendekatkan dirinya kearah Jennie siap melakukan kekerasan apapun yang ada di pikiran mereka. Wendy memang tipe yoeja yang tak kenal ampun, tak mau mengalah.

Ketika tangan Wendy siap menampar Jennie tiba-tiba seorang yeoja menahan lengan cantik milik Wendy. Tatapan gadis itu tak bisa dibaca, dia tetap diam namun tatapan yang sulit ini membuat Wendy merasa dirinya dalam bahaya.

"Kalo lo berani, gak usah pake cara keroyokan. Kalo lo gak mau dia ada di grup lo, gak gitu caranya. Menurut gue yeoja mayak kalian ini hanya tau mengharapkan hasil tanpa mau bekerja keras. Kenapa? Apa lo cuman ngandelin wajah dan suara yang indah? Kalau mau berantem, gak disini tempatnya. Gue masih bisa nyiapin tempat lebih bagus buat kalian berantem dengan catetan gak keroyokan kayak gini. Kalo lo gak mau, lo bisa pergi dari sini," kata yeoja yang dikenal dengan panggilan Lisa atau si harta karun kirin art school.

Wendy yang mendengarkannya hanya tertawa masam lalu pergi meninggalkan Lisa dan Jennie didalam toilet.

"Kalau gitu, gue nunggu lo. Kita buktiin siapa diantara kita yang memang terbaik," kata Lisa sambil tertawa.

"Gue terima," ucap Wendy terus saja melangkahkan kakinya menjauh dari Jennie dan Lisa.

"Ghamsahamnida," kata Jennie sambil tersenyum penuh arti. "Apa sekarang gue bisa jadi temen lo?" Tanya Jennie tak mendapat jawaban dari gadis yang diajaknya bicara.

"Kalau lo tetep diam, gue anggep jawaban lo itu Ya!" Kata Jennie yang terus memperhatikan wajah Lisa yang sibuk dengan ponselnya.

"Hati-hati kalau mau milih teman. Karena jaman sekarang teman banyak yang punya muka dua bahkan ada yang lebih dari dua," kata Jennie ingin membuat Lisa meladeninnya.

Jujur sejak pertama kali Jennie menatap Lisa, menurutnya yeoja ini dapat menjadi chingunya. Tatapan Lisa yang dingin dan mematikan itulah yang membuat banyak orang merasakan penasaran dan ingin mengetahui lebih dan lebih dari dirinya.

"Nama gue Jennie," katanya memperkenalkan diri pada Lisa tanpa mengulurkan tangannya. "Dan, gue udah tau nama lo Lisa."

"Gue harap lo bisa jadi temen gue, Lalice," kata Jennie berlalu pergi. "Ohya, Gomaweo uri chingu," kata Jennie dan kembali melanjutkan langkah kakinya yang nenjauh.

Lisa hanya tersenyum meski samar. Ternyata masih ada juga seorang yoeja yang dengan tidak tahu malunya tetap berbicara meskipun di diamkan begitu saja.

Sepertinya jika Jennie menjadi temannya cerita hidupnya akan berbeda dari sebelumnya. Bukankah harapannya masuk kesini selain ingin debut, ingin juga mendapat teman yang tulus.

Sedangkan Jennie tetap saja berjalan kedepan dan sangat bersyukur karena mempertemukan dia dengan Lisa diwaktu seperti tadi. Menurutnya ini sungguh baik dan bagus karena baginya Lisa adalah seorang penyayang yang menutupi dirinya dengan sikap cueknya seperti itu.

Dan ia kembali lagi mengingat namja aneh yang menjadi partnernya dalam dance group nanti.

MY Dream Is You (BLACKPINK X BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang