Lisa duduk dibangkunya dengan tenang. Serius mendengarkan penjelasan dari Ailee sonsaengnim didepan sana.Pelajaran menyanyi kali ini, sungguh sangat membosankan untuknya. Ailee terus saja memaksa mereka untuk menyanyi dengan nada tinggi dan memfokuskan suaranya di diafragmanya.
Lisa sungguh lelah. Dia sulit menyanyi dengan diagframanya apalagi dengan nada tinggi.
Dia bukan Wendy, Irene, Seulgi ataupun Joy yang dengan mudahnya bernyanyi dengan nada tinggi. Dia hanyalah seorang Lisa yang memiliki kekuatan dalam dancer. Baginya, dunianya adalah gerakannya sendiri.
Selama pelajaran, Lisa benar-benar tak fokus karena pandangannya jatuh ke meja sebelehnya. Jungkook. Lelaki yang selalu membuat dia tersenyum saat sedih, lelaki yang selalu membuatnya merasah tenang, marah, kesal, namun semua Jungkook lakukan karena ingin melihatnya tersenyum.
Sesekali Jungkook juga menatapnya namun detik itu juga Lisa langsung memalingkan kepalanya. Malu-malu kucing Lisa, kata Jungkook.
Tanpa kalian sadari, diantara orang yang sedang jatuh cinta, ada hati yang dipatahkan. Apa Jennie sekarang baik-baik saja? Jawabannya, tidak. Dia jauh dari kata baik-baik saja, karena baginya berdekatan dengan Jungkook adalah impiannya sejak dulu.
"LISA?" Seseorang dengan suara nyaringnya berteriak tepat di telinganya, membuat gadis blasteran belanda ini kaget.
"Kkamjagiya." Lisa mengatur deruh nafasnya akibat suara Rosè yang melengking didekat telinganya. (Kau membuatku kaget)
"Ngapain lo ngelamun kayak gitu?" Rosè menatap Lisa penuh selidik seakan Lisa akan membohonginya kali ini.
"Gue gak ngelamun, kok," bantah Lisa. Rosè tersenyum. Rosè tau, Lisa pasti sedang memikirkan seorang Jeon Jungkook. Karena sedari tadi Rosè selalu memerhatikan gerak-gerik Lisa yang terus-terusan menatap Jungkook diseberang mejanya.
Sepertinya Lisa sudah jatuh cinta. Itu yang Rosè pikirkan saat ini.
Jam pelajaran telah usai, beberapa menit yang lalu, namun Lisa tidak menyadarinya karena terlalu asik memikirkan Jungkook.
"Sepertinya ada aura-aura sedang jatuh cinta disini," ledekan Rosè sukses membuat dua sahabatnya datang menghampiri mereka.
"Nugu?" Kata Jisoo. Mungkin karena terlalu kepo. (Siapa)
"Siapa lagi kalau bukan si emem," kata Rosè sambil menunjuk Lisa yang masih kebingungan dengan pernyataan Rosè barusan.
"Siapa?" Kata Lisa. Semua tatapan tertuju padanya, seakan dialah yang mereka maksud. "Gue? Jatuh cinta? Yah kali."
"Sekarang masih bisa bilang 'yah kali' besok-besok, bisa bilang aku terpana" kata Rosè barusan sukses membuat Lisa mengetuk kepalanya dengan pulpen yang ia pegang.
*****
Jisoo duduk sendirian ditaman yang dulu pernah membuatnya bertemu dengan sunbaenya dulu.
Kali ini ekspresinya bukan seperti dulu lagi. Tidak meneteskan air mata sakit hati karena Taehyung lagi. Ia kesini untuk bertemu degan orang yang dulu memberikan sapu tangan untuknya.
Entah siapa namanya. Niat Jisoo kali ini adalah mengembalikan sapu tangan ini kepada pemiliknya.
Jisoo tersenyum ketika melihat tubuh lelaki yang dulu pernah memberinya semangat datang mendekatinya.
Dia tau. Sunbaenimnya pasti akan datang menemuinya kali ini.
"Oh wasseo?" Jisoo tersenyum kemudian menggeser sedikit tubuhnya. "Anja." (kau datang? Duduklah)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Dream Is You (BLACKPINK X BTS)
FanfictionKalau kalian ingat dengan drama sekitar tahun 2010an yang berjudul Dream High diperankan oleh Suzy, IU dan lainnya. Cerita ini terinspirasi dari drama sekolah tersebut. Cerita ini tentang bagaimana cara mereka menggapai mimpi mereka, bagaimana cara...