05. Definisi

1.5K 125 2
                                    

    Dalam satu kelas terdapat 20 siswa. Di kelas Lisa atau kelas X'9. Jennie sekelas dengan Lisa dan ia duduk bersebelahan dengan Lisa.

Selain Jennie dan Lisa, di kelas ini juga ada Rosè, Jisoo, Wendy, Joy, Tzuyu, Irene, Seulgi, Yeri, Nayeon, Jungkook, Taehyung, Jimin, Jinyoung, Hanbin, Yoongi, Hosoek, Namjoon, June.

"Selamat pagi, Kalian," kata seorang lelaki memakai kacamata dengan senyuman manis. "Perkenalkan, nama saya Heecul, saya wali kelas kalian."

"Anyeonghaseo, ssaem," kata semua siswa bersamaan.

"Pelajaran pertama kita hari ini adalah—" kata Heecul terpotong karena seorang siswa datang ke kelas ini tanpa mengatakan permisi.

"Hey, ada apa kau kemari?" Kata Heecul memberikan tatapan tak suka.

"Saya? Kelas saya disini," katanya sambil mengadah ke dalam kelas. Tidak ada tempat kosong.

"Kelas ini telah penuh," kata Jennie. "Mungkin kau salah lihat, namamu tak ada di daftar kelas ini," sambungnya.

"Kalau begitu, saya akan kembali membawa meja dan kursi. Namun izinkan saya belajar bersama kelas ini," katanya pergi tanpa pamit.

"Jailangkung," gumam Jisoo. Rosè yang duduk di sampingnya hanya tersenyum mendengar penuturan Jisoo yang menurutnya kuno.

"Oke saya teruskan. Jadi untuk hari ini, saya akan membagikan kelompok. Masing-masing kelompok harus sudah siap dua minggu depan. Ini adalah evaluasi pertama, dancer," kata Heecul membuat para siswa mendesah lelah. Baru saja mereka selesai dengan acara penyambutan dan langsung harus mempersiapkan evaluasi pertama.

"Kelompok pertama," kata Heecul. Semua telah siap mendengarkan. "Lalisa, Jennie, Rosè dan Jisoo."

"Kelompok kedua." Semua masih setia mendengar pembagian kelompok ini. "Seulgi, Irene, Wendy dan Joy," katanya.

"Yang ketiga, Yeri, Nayeon dan Tzuyu," katanya sambil menutup daftar kehadiran. "Minggu depan ketiga kelompok itu sudah harus benar-benar siap."

"Para namja?" Tanya Namjoon yang memang heran, mengapa hanya yeoja saja yang disebutkan namanya.

"Kalian di minggu setelahnya," kata Heecul. "Pelajaran mendalami gerakan kita mulai," katanya.

*-*-*-*-*

Jam ke empat telah selesai. Para siswa dan siswi telah pergi menuju kantin mengisi kekosongan perutnya.

"Gak ke kantin, Lis?" Tanya Jennie yang memang sudah mulai di terima keberadaannya oleh Lisa.

"Kalo lo mau ke kantin lo aja. Gue gak lapar," kata Lisa namun suara perut Lisa mulai terdengar meminta untuk diisi.

"Ayo Lisa, kalo lo laper jangan di tahan-tahan nanti sakit. Gue traktir deh," kata Jennie sambil tersenyum banyak arti. Lisa dengan berat hati mengikuti Kim Jennie ke dalam kantin.

Setibanya disana, seluruh tempat telah penuh di isi oleh orang-orang yang memang sudah lapar sama seperti mereka berdua. "Jenn, lo pesan aja deh, biar kita makan di kelas," kata Lisa di angguki oleh Jennie.

Baru beberapa langkah, seseorang meneriaki nama keduanya. Dan ternyata Jisoo memanggil mereka berdua untuk bergabung.

Akhirnya di meja itu, Jennie, Lisa, Rosè dan Jisoo duduk menikmati makanan mereka.

"Kita satu tim kan?" Tanya Rosè sambil tersenyum. Jennie mengangguk, Lisa pun begitu.

"Kapan kita mulai latihan?" Tanya Jisoo bersemangat. "Gue pengen banget dancer."

"Lo gak bisa ngedance?" Tanya Lisa mengintimidasi.

Jisoo menggeleng. "Gue sebelumnya gak pernah ngedance atau apalah itu. Gue cuman bisa nyanyi dan akting. Jadi, gimana kalau kita mulai latihan sebentar nanti? Gue rasa kita butuh banyak waktu, karena gue bener-bener baru mulai," kata Jisoo sesekali menertawakan dirinya yang tidak tahu menahu tentang dancer.

Jennie mengangguk, Rosè pun begitu. Semua tatapan menuju pada Lisa. "Kenapa kalian natap gue gitu? Horor," kata Lisa.

"Gimana kalau kita mulai latihan sebentar nanti?" Tanya Jennie mengulangi perkataan Jisoo tadi.

"Oke. Latihan dirumah gue aja pulang sekolah," kata Lisa dan semua mengiyakan, kemudian mereka semua kembali terhanyut pada makanan masing-masing.

*-*-*-*-*-*

Rumah Lisa termasuk rumah besar yang hanya di tempati oleh tiga orang saja. Ia, Lisa tinggal dengan kedua orang tuanya, dia juga tidak memiliki dongsaeng ataupun Unnie/Oppa. Dia tinggal dengan keluarga yang serba berkecukupan, apa yang ia mau pasti dapat dituruti.

Rosè dan kawan-kawan, masuk kedalam rumahnya dengan wajah yang sukit di tebak. Antara kaget dan kagum. Bagaimana tidak furniture yang ada dirumah Lisa terlihat sangat mahal karena rata-rata berwarna gold.

Disana hanya ada ketiga pembantu Lisa dan seorang satpam. Omma dan appanya berada di Daegu beberapa hari ini. Sedangkan dia sendirian di Seoul.

Lisa mengajak mereka berempat ke ruangan yang berada di lantai dua. Setelah Lisa membuka pintu kaca tersebut, semuanya memandang takjub. Bagaimana tidak Lisa memiliki ruangan dance sendiri dipenuhi dengan cermin.

"Kalian mau makan?" Tanya Lisa. Semuanya mengangguk. Lisa hanya mendekati sebuah meja yang berada di sudut mengambil telepon. "Bi, gue laper. Bawain cemilan sama minuman buat gue dan temen-temen gue."

"Enak sekali hidup lo, Lis," kata Jisoo. Lisa hanya tersenyum ramah. Sedangkan wajah Jisoo masih sama, masih merasa kagum dengan kehidupan Lisa yang benar-benar baik.

Tak sampai lima belas menit. Dua orang pembantu di rumah Lisa datang membawakan ramyun dan beberapa snack juga minuman bersoda. Menurut Lisa, makanan yang paling enak adalah ramyun jika dia sedang lapar.

Semuanya menyantap makanan yang telah di sajikan. "Pembantu dirumah lo ada berapa, Lis?" Tanya Jisoo yang sangat iri dengan hidup Lisa yang sangat sempurna.

"9 pembantu, 3 satpam, 2 supir, 2 tukang tanaman, lumayan banyak lah," kata Lisa terus sama menyeruput mie ramyun miliknya.

"Lo orangnya emang susah bergaul yah?" Kata Rosè yang memang sedari tadi hanya diam. Lisa mengangguk.

"Gue cuman gak mau punya temen yang manis di depan tapi ngejatuhin kita di belakang. Gue cuman malas aja gitu ngikutin drama orang-orang yang mau hits dengan menyebutkan bahwa mereka itu sahabat. Gue gak suka," kata Lisa.

"Jadi menurut lo, kita ini orang kaya' gitu?" Kata Jisoo yang tak terima dengan ucapan Lisa tadi. "Gak semuanya punya pemikiran kayak gitu. Cuman orang-orang yang gak ngehargain sahabat yang lakuin hal kayak begitu di belakang mereka. Dan menurut gue, lo gak seharusnya kemakan definisi sahabat yang runyam. Yang lo perluin saat ini itu dapatin orang yang tulus buat matahanin definisi lo yang gak seharusnya lo percayain. Emang sebenarnya sulit sih percayain orang baru padahal kita pernah di khianatin. Lo sama Rosè sama aja, sama-sama kemakan definisi yang seharusnya gak kalian percayain. Yang satu tentang sahabat nah yang satu malah tentang cinta. Kenapa sih di hidup kalian itu kalian cuman perluin satu opsi padahal yang kalian butuhin itu pembuktian dan penelitian untuk beberapa orang bukan cuman saat itu juga," kata Jisoo yang sama seperti seorang Ibu menasihati anak-anaknya.

"Daebak. Gue ngerasa dapat pencahayaan dari madam Jisoo hari ini," kata Jennie yang mengundang tawa dari semua orang kecuali Jisoo. Lisa tertawa dan untuk ke dua kalinya dia membuka diri pada orang baru, setelah Jennie.

****

Salam dari saya penulis amatir yang bener-bener shock ngeliat Poster BTS Love your self di UP😂 udah 4 yang di up 3 lagi guys. Ku tunggu ulala😂😂

Jumat, 11 Agustus 2017
20.51 PM

MY Dream Is You (BLACKPINK X BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang