15. Mengenalnya dan sebuah luka

8.6K 345 19
                                    

Tak kenal maka tak sayang. Dan kini aku mengenalnya, apakah nanti aku akan sayang padanya?
.
.

Luka memang selalu datang pada siapa saja, bahkan luka datang tanpa meminta izin terlebih dahulu, lalu luka pergi tanpa pamit, dengan menyimpan banyak bekas yang terasa sakit.
.
.

Apa yang terjadi hari ini, esok akan kembali seperti semula. Aku yakin itu, tapi mengapa kini tak yakin

>>>♥♥♥<<<


"Jadi sekarang, lo mau nggak jadi temen gua?" Ucap Gavin.

"Emang kalau temenan harus bilang kayak gitu ya? Perasaan yang namanya temenan itu, gak perlu pake ucapan juga seiring berjalan nya waktu bakalan temenan juga ujungnya" balas Queen dengan menatap kearah Gavin.

"Jadi, sejak tadi lo anggep gua temen dong?"

"Hemm gimana ya? Iya aja deh"

"Kalau gitu gua boleh tau dong kenapa mata lo bengkak gitu? Lagian jadi cewek kayaknya apa apa nangis mulu ya" ucap Gavin yang langsung mendapat tatapan tajam dari Queen.

"Eh lo pikir cewek cengeng apa? Nggak ya! Cewek itu gak cengeng, tapi dia itu berperasaan" balas Queen tak terima dengan ucapan Gavin.

"Iya gua tau. Jadi kenapa mata lo kayak gitu?" Ucap Gavin kembali pada topik awal. Gavin terus memandang manik mata Queen.

"Harus banget jawab?"

"Haruslah, lo kan temen gua. Tugasnya temen kan harus ada saat temennya sedih" balas Gavin mendapatkan Queen yang bergidik geli.

"Ihh bahasanya. Lo kan temen baru gue"

"Tapi intinya gua temen lo kan?"

"Yaudah cepetan cerita" ucap Gavin lagi.

Queen diam sesaat memikirkan apa yang harus ia lakukan. Ia baru saja mengenal Gavin, apa ia harus bercerita pada gavin? Tetapi kan itu tidak mudah.

"Oke ternyata lo belum anggap gua temen ya" Gavin memasang wajah cemberut dan kecewa.

"Ehh bukan gitu maksud gue"

"Iya gua tau kok. Cewek itu tertutup banget sama masalahnya. Jadi gua tebak aja deh, pasti lo nangis karena cowok kan?" Ucap Gavin yang diakhiri tebakan atau lebih jelasnya pertanyaan.

Queen mengangguk kecil, lalu menunduk.

"Siapa cowok yang udah bikin lo nangis?" Tanya Gavin dengan wajah yang benar benar tak berekspresi.

"Kayaknya gak harus cerita deh, ini kan masalah gue" balas Queen yang memang tak ingin memberitahu siapapun.

"Oke gua gak maksa lo, tapi dengan cepat gua akan tau siapa yang udah buat lo nangis kayak gini"

Queen tertegun mendengar ucapan Gavin. Mengapa Gavin sangat penasaran dengan laki laki yang telah membuat dirinya menangis, bukan kah mereka baru saling bertemu?

>>> <<<

Malam ini Queen sibuk dengan buku fisika nya. Ia sibuk menghafal rumus rumus fisika demi hasil ulangan nya agar bagus dan memuaskan.

Brak!!

Queen mendebrak meja belajarnya. Lama lama Queen bosan dan jenuh menghafal rumus rumus fisika yang rumit. Diotaknya bukan hanya memikirkan rumus fisika, namun juga diotaknya ia memikirkan sifat Daniel yang menyebalkan.

Friendzone | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang