20. Ungkapan

8.2K 294 19
                                    

Emosi membuat semua hal yang disimpan baik baik menjadi terungkap.

Jika orang itu benar benar tak mencintaimu, lantas untuk apa perasaan ini dipertahankan?

Percaya atau tidak. Bahwa persahabatan antara laki laki dan perempuan akan berakhir dengan cepat, jika salah satu diantaranya memiliki perasaan.

/////||||||||//////

Setelah beberapa minggu dari kejadian di pasar malam bersama Gavin. Kini Queen dan Gavin semakin dekat, sekarang Queen berangkat dan pulang sekolah bersama Gavin. Gavin memang tak sepenuhnya membuat Queen melupakan Daniel, tetapi kehadiran Gavin membuat kebahagiaan sesaat untuk Queen.

Gadis cantik bernama Queen itu kini sedang asik tiduran di kamarnya. Ia tak sepenuhnya tertidur, matanya memejam memikirkan hal hal yang belakangan ini terjadi. Hingga ia berhenti pada bayangan ketika ia pergi ke pesta ulang tahun mamanya Daniel.

Keesokannya dari pasar malam, malamnya Queen dijemput oleh Daniel untuk menghadiri pesta ulang tahun mamahnya. Sesampainya disana, Queen langsung berhambur dan mengobrol dengan mamah Daniel, namun Daniel entah kemana.

"Mah kenalin ini Fika" suara Daniel terdengar. Queen yang kala itu sedang berbincang dengan mamah Daniel langsung menengok kearah suara. Jantungnya seolah berhenti berdetak saat melihat seorang perempuan cantik bersama Daniel, siapa lagi kalau buka Fika, nama yang tadi Daniel sebutkan.

Mamah Daniel langsung berdiri dan bersalaman dengan Fika.
"Selamat ulang tahun tante, ini buat tante" ucap Fika sambil berjabat tangan dengan mamah Daniel setelah ia memeluk mamah Daniel. Mamah Daniel menerima kado dari Fika dan tersenyum senang.

"Makasih sayang, gak usah repot repot padahal mah" balas mamah Daniel yang terus tersenyum pada Fika. Queen yang ada keberadaan nya seperti diacuhkan dan tidak dianggap ada. Queen diam menyaksikan ketiga orang tersebut berbincang bahagia.

"Ah iya. Queen udah kenal Fika belum ?" ucap mamah Daniel yang kini mengarah padanya.

Queen yang tadi hanya diam dan duduk, langsung beranjak dari duduknya. "Kenal kok mah, kita sekelas" ucap Queen dengan tersenyum hangat. Mau seburuk apapun hatinya, mau semarah apapun hatinya, ia tak berhak marah pada ketiga orang tersebut yang jelas jelas kesalahan ada pada dirinya.

"Ehh iya, aku pergi dulu ya mah. Soalnya Seyna di rumah sendiri" ucap Queen pamit. Mamah Daniel mengenal Seyna, dan sepertinya alasan itu cukup mempan agar dirinya pulang, walaupun sebenarnya Seyna tak masalah dirumah sendiri.

"Ohh yaudah gak papa, makasih ya sayang udah dateng" mamah Daniel memeluk Queen dengan hangat. Queen tersenyum dibalik pelukan tersebut, rasanya Queen merindukan pelukan seorang ibu.

"Ah iya Daniel kamu anter Queen pulang ya"ucap mamah Daniel yang lebih jelasnya menyuruh Daniel untuk mengantarkan Queen pulang.

Queen melepas pelukan bersama mamah Daniel dan menolak ucapan mamah Daniel. " gak usah mah, kan ada Fika gak enak. Aku pulang sendiri aja, lagipula udah pesen taksi online" Queen kali ini benar benar berbohong dengan ucapannya. Sebenarnya ia tak sama sekali memesan taksi, sebenarnya apa yang dikatakannya bertolak belakang dengan hatinya.

"Yaudah hati hati ya sayang" ucap mamah Daniel mengelus kepala Queen lembut. Queen pun tersenyum pada mamah Daniel, Daniel dan Fika. Lalu ia pergi meninggalkan pesta itu.

"Hah" Queen menghembuskan nafasnya kasar mengingat kejadian itu. Tak seharusnya Queen memikirkan itu lagi! Toh sekarang Daniel memang benar benar serius menyukai Fika, karena Daniel mengenalkan Fika pada mamahnya, dan Queen seharusnya harus fokus dengan ujian yang memang lagi ia laksanakan.

Friendzone | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang