33. bonus part I

5.2K 215 9
                                    

Benar ya, penyesalan itu di akhir. Mau bagaimana pun kamu mau mengubahnya, agar dia jadi milik kamu. Kalau dia udah bahagia sama yang lain, kamu bisa apa ?
.
.
.

Hari ini adalah hari dimana pertunangan Queen dan Gavin terlaksana.  Pertunangan mereka dilaksanakan dengan tema garden party. Queen tidak menyangka, bahwa Gavin benar benar sudah merencanakan ini semua.

Mata Queen menatap Gavin yang ada di sampingnya, Gavin tersenyum pada tamu yang datang dengan senyuman tulus, lesung pipinya terlihat sangat jelas. Queen bahkan tidak tau, mengapa Gavin bisa melakukan ini semua sendiri?

Acara pertunangan keduanya dilangsungkan pada pagi hari jam 8, sudah satu jam berlalu. Sebelumnya Gavin menanyai Queen agar pertunangan dilaksanakan pagi atau malam, akan tetapi Queen lebih memilih pagi, agar terlihat lebih fresh.

"Kamu seneng?" Gavin mengelus pipi Queen lembut, Queen awalnya terkejut dengan perlakuan Gavin. Pasalnya, disini sangat ramai, tamu undangan bahkan ada yang bersorak ketika melihat Gavin mengelus pipi Queen.

"Seneng gak?"

"Udah pasti seneng"

"Oh ya, Daniel mana ya?" Queen bergumam sedikit saat mengingat sahabat kecilnya yang belum datang ke acaranya. Kemarin pagi, Queen bertemu dengan Daniel, dan ia sudah membicarakan ini semua.

"Daniel" panggil Queen ketika melihat Daniel baru saja keluar dari gedung rumah sakit. Daniel yang di panggilpun menoleh dan menghampiri si pemanggil.

"Makan siang dulu, mau?" Ajak Queen langsung. Daniel yang tidak terlihat terburu buru akhirnya mengangguk.

Queen dan Daniel pun berjalan kaki menuju restoran yang dekat dengan rumah sakit. Setelah sampai keduanya pun duduk dan langsung memesan makanan.

"Khemm" Queen berdeham, ia merasa ada kecanggungan antaranya dengan Daniel, padahal dia belum mengatakan apapun. Daniel hanya menatap kearah Queen, alisnya bertaut, bingung.

Hingga pesanan mereka datang pun, keduanya kini sibuk dengan makanan. Queen bingung harus mengatakan bagaimana.

"Niel" panggil Queen pelan. Daniel yang mendengar suara Queen pun menghentikan aktivitas makannya dan menatap ke arah Queen, "kenapa?" Jawab Daniel yang kini kembali lagi dengan makanannya.

"Gu.. gue mau ngasih tau sesuatu sama lo" ucap Queen yang langsung menghentikan makanannya. Matanya kini beralih menatap Queen.

"Mau ngomong apa? Kasih tau aja" jawab Daniel lembut, jangan lupa. Daniel menambahkan senyumannya di akhir ucapannya.

Queen berdeham pelan, lalu memberanikan bicara. "Gue ama Gavin bakal tunangan, Niel" Queen tetap menatap Daniel, melihat ekspresi Daniel. Terlihat, Daniel sedikit terkejut mendengar ucapannya, namun seperdetik kemudian dia justru tersenyum.

"Serius lo? Cepet banget, gua kalah nih" jawab Daniel semangat, Queen mengerlingkan matanya heran dengan Daniel. Queen pikir bahwa Daniel mungkin sekarang sudah tak ada rasa sama dirinya, tapi yasudahlah itu berarti ia tidak akan menyakiti perasaan Daniel saat ia akan bertunangan dengan Gavin.

"Lo serius bahagia?"

"Iyalah. Sahabat gua mau tunangan, masa gak seneng?" Jawab Daniel tanpa ada nada sedih sedikitpun, Daniel terus tersenyum.

"Oke. Congrast ya, jadi mau hadiah apa dari gua?" Daniel mengusap rambut Queen lembut, usapan sayang seperti dulu keduanya bersahabat. Rasanya Queen ingin menangis sekarang juga, saat melihat wajah Daniel.

Friendzone | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang