28. kembali

6.9K 333 41
                                    

Mungkin ini pernyataan yang terlalu cepat dan aneh, tapi apa kamu menerimanya?

Gimana kalau gue masih suka sama dia?

Gua bakalan tetap nunggu, sampai perasaan lo bener bener buat gua seutuhnya.

♥️♥️♥️

Dua hari setelah pertemuannya dengan Gavin di pasar malam, kini Queen sedang sibuk membereskan pakaiannya untuk dimasukan kedalam koper. Sahabatnya, Rachel sedang membantunya.

"Kenapa secepet itu sih Queen, ke Indonesianya?" Rachel terus bertanya walau sudah di beri penjelasan.

"Kan udah dibilang, selesai kuliah gua bakal langsung balik ke Indonesia" Queen mensleting kopernya dan kini duduk di ranjangnya.

"Kenapa gak coba kerja aja disini? Gua yakin kok lo gampang dapet kerjaan disini, apalagi disini dokter psikolog juga banyak diperluin" jelas Rachel masih belum menerima Queen akan kembali ke Indonesia.

"Rachel, gue juga kangen sama temen temen gue di Indonesia. Kalau liburan gue bakalan sering sering kesini kok" jelas Queen, tangannya menggenggam lengan Rachel.

"Iihh entar gua kangen" ucap Rachel dengan isaknya. Rachel langsung memeluk Queen erat. Tidak bisa dibohongi, bahwa Queen juga berat meninggalkan Rachel, karena Rachel adalah sahabat dia satu satunya di Jerman, Queen pasti akan sangat merindukan sahabatnya yang bawel ini.

"Udah ah jangan nangis nangis gini, jadi sedih kan" gerutu Queen sambil tertawa, untuk mencairkan suasana.

"Ihh emang sedih Queen" Rachel melepaskan pelukannya, keduanya diam. Tiba tiba Rachel menatap Queen dengan senyum jailnya, Queen menatap Rachel heran.

"Apaan?"

"Gimana sama dua surat terakhir itu? Mau terima?" Rachel tersenyum jail pada Queen, karena setelah membaca surat tersebut Queen langsung menelponnya dengan video call, Rachel melihat wajah Queen saat itu benar benar bersemu merah.

Setelah pulang dari pasar malam. Queen langsung memasuki kamarnya dan membuka surat berwarna biru terlebih dahulu, lalu membacanya.

Sorry Queen. Gua nyepam ngirimin lo surat kayak gini. Habis mau gimana lagi, gua kehilangan nomor lo, dan lo juga gak balesin surat gua. Gimana kabar lo sekarang Queen? Baik baik aja? Semoga baik baik aja ya.
Gua sekarang udah tau dimana lo berada, lo di Jerman kan?
Oh ya. Maksud permintaan maaf gua dari surat surat sebelumnya, gua mau minta maaf Queen, karena kita jadi lost contact gini. Tapi sekarang, gua udah dapet alamat lo, dengan cepat gua bakal nyusul lo.
Oh ya. Lo tau kan siapa gua?

"Gavin?" Gumam Queen pelan. Lalu tangannya membuka surat terakhir dengan amplop berwarna pink. Ia mulai membacanya.

Aduh. Lo kenapa gak bales bales sih?
Yaudahlah gak papa. Gua mau kasih tau lo, kalau bulan depan gua mau temui lo di Jerman, semoga ketemu ya.
Oh iya. Boleh gua jujur sama lo?

Sebenarnya gua malu, ngungkapin. Karena ini bukan sikap gua yang biasanya wkwk.
Jujur Queen, aduh gua malu Queen mau ngomongnya. Eh mau nulisnya.

Queen tertawa membaca surat tersebut, kenapa Gavin lucu?

Khem khem. Oke gua mau serius.
Bismillah.
Jadi gini Queen.
Gua suka sama lo.
Itu gua nulis sambil jantung gua deg deg gan Queen, jangan ketawain gua please.

Friendzone | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang