25. Waktu yang cepat

8K 312 11
                                    

Hidup berjalan seperti biasanya, tanpa disadari berjalan sangat cepat.
.
.

Kita tidak akan bisa melupakan. Karena saat kita melupakan, justru akan membuat kita mengingatnya lagi.

💌💌

Waktu berlalu sangat cepat. Empat tahun sudah berlalu, dimana ia telah meninggalkan Indonesia.

Dulu, Queen adalah gadis yang periang dan sedikit manja. Sekarang, Queen sudah dewasa. Umurnya sudah akan menginjak 20 tahun. Setelah lulus dari sekolahnya dengan prestasi terbaik, ia melanjutkan kuliah di Jerman dengan jurusan psikolog. Entah mengapa, ia ingin memasuki jurusan tersebut. Awalnya, bundanya tidak menyetuju waktu Queen ingin berkuliah di Jerman. Namun setelah diberi pengertian, bundanya menyetujui. Hingga ia berkuliah di Jerman dan tinggal di asrama yang telah disediakan di universitasnya.

Bagi Queen, hidupnya kini cukup baik. Dengan cara Queen berpindah tempat untuk menempuh pendidikan pun membawa hikmahnya untuk dirinya, dimana ia berusaha keras belajar banyak bahasa dan belajar mandiri.
Sudah tiga tahun Queen berkuliah dan tinggal di Jerman seorang diri, tiga tahun pula ia tidak bertemu keluarganya dan teman temannya. Entah teman nya di Jepang ataupun di Indonesia.

Jerman, 10.00 AM.

Queen kini sibuk menulis sebuah blog. Dirinya kini cukup berbeda. Semenjak di Jerman, ia mengisi kekosongan waktunya dengan membuat sebuah blog yang berisi tentang Jerman dan Jepang.

Drrrttt, drrttt

Bunyi handphone yang berdering. Queen pun mengambil handphonenya dan menerima panggilan.

Halo, bun. Ada apa?

Kamu ini! Udah pasti bunda nanyain kabar kamu. Kamu gimana di Jerman?  Baik baik aja?

Iya bun, anakmu sekarang sudah dewasa. Aku baik baik aja kok. Bunda gimana?

Bunda baik baik aja. Ah iya, bunda mau cerita.

Cerita apa bun? Cerita aja. Queen siap dengerin hehehe

Dua tahun belakangan ini selalu ada yang ngirim surat ke rumah..

Waah. Dari siapa bun? Isinya apa?

Mana bunda tau, bunda gak mungkin bacalah. Itu tertera untuk kamu.

Queen melangkahkan kakinya menuju gazebo, sambil asik mendengarkan bunda nya berbicara.

Oh buat aku. Kenapa baru ngomong bun?

Bunda pikir itu surat biasa. Tapi surat itu selalu datang dua minggu sekali. Kamu tau siapa pengirimnya?

Queen berpikir sejenak, memikirkan nama nama orang yang mengetahui rumahnya.

Pricil?
Tapi gak mungkin, terakhir ia bicara dengan Pricil setelah kelulusannya di SMA. Dan Pricil mengatakan bahwa dia akan bersekolah dikemiliteran, seperti dokter di kemiliteran. Ah Queen tidak mengerti hal itu.

Gavin?
Tunggu !

"Terakhir kali, aku berbicara dengan Gavin. Kapan?" Guman Queen pelan. "Ah ya. Dua tahun lalu!"
Tapi, gak mungkin Gavin. Bukannya Gavin pindah ya? Dia kan bilang akan kuliah di luar negeri.

Friendzone | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang