Hari ini benar-benar cerah. Matahari bersinar sangat terik siang ini. Membuat tiap orang yang ingin keluar akan berpikir dua kali. Sangat panas.
Dan seseorang gadis bernama Kanya memilih berdiam di rumah. Ia memilih menghabiskan waktunya dengan membaca novel atau menonton anime kesukaanya.
Sunyi..
Suasana kamar itu sangat sunyi. Hanya lantunan melody dengan alunan lambat yang mengiringi suasana itu.
...
-I'm Kanya-
Orang bilang patah hati itu lebih menyakitkan dari apapun, mereka belum pernah aja ngerasain gimana kehilangan sosok keluarga dalam hidup mereka, walaupun sebenernya gak benar-benar hilang juga.Setelah menyelesaikan baca novel pertama, gue mau ngapain yah. Bingung juga..
Ah nulis diary aja!
Dear diary,,
Lo tau gak apa yang lebih menyakitkan dari kenyataan bahwa doi lo suka orang lain, dan orang lain itu ternyata orang yang selama ini lo anggep sahabat?
Gue baru nyadar hari ini, ternyata ada yang lebih menyakitkan dari itu semua,,
Dan yang lebih menyakitkan itu adalah.. Gak dipercaya sama keluarga lo sendiri. Bahkan oleh ortu lo sendiri.
Gue tau, itu lebih menyakitkan..Setelah nulis diary gue tutup buku kesayangan gue itu, dan tiba-tiba..
Drrtt.. Drrtt.. Smartphone gue getar, tandanya ada pesan masuk.
From: 083899997xxx
Eh besok jangan lupa ya kanya, bawa pemanis buat uji coba ipa kita besok! Gue Zelda, temen satu kelompok lo. Gue tau lo pasti udah lupakan kalo kita satu kelompok, makanya gue ingetin :)
Ps: jangan cuek cuek ya sama gue besok, karna kita sekelompok sama dua curut Tyo sama Erwin. Gue gapengen dikacangin. Oke?Setelah dapet pesan itu, gue langsung catat di note smartphone apa yang harus gue bawa besok di gue karna gue orangnya pelupa. Biar inget selalu jadinya.
Drrtt.. Drrtt..
From: 083899997xxx
Eh lu paham bahasa gue kan? Dibaca doang.. Jawab kek. Biar gue tau lo paham apa gak :)To: 083899997xxx
👌
(Sent)... (Read)Dan beberapa detik kemudian, smartphone gue getar lagi.
Drrt.. Drrtt..
From: 083899997xxx
Yaelah neng, singkat amat jawabnya.. Pake emot doang lagi :v Gak disekolah ga dichat lu sama yah, pelit ngomong lu..Setelah itu gue udah gak bales. Kalian tahu kenapa? Karena gue gak pengen ada percakapan lebih jauh. Entahlah, cuma males aja.
Baru aja gue mau tiduran di kasur, dan tiba-tiba.....
"Cukup!! Aku udah capek mas.." terdengar suara seorang wanita cantik -namanya Kristin Ayudia- tapi terlihat berantakan yang diiringi tangisan.
"Kamu yang gak pernah mengerti!! Kamu pikir untuk apa saya bekerja siang malam tanpa henti??! Itu untuk kalian!!" bentakan pria itu -Jonathan, suami Kristin- terdengar sangat keras.
'Apa lagi ini.. Sial!' kata Kanya dalam hati.
"Kita udah cukup mas! Kamu gak liat rumah mewah ini? Harta kamu yang udah setumpuk itu hah?!! Kita udah cukup dengan itu mas!! Kamu gak perlu lagi kerja kayak gini.." ucap wanita itu lagi.
"Arghhh.. Sudah cukup. Kita gak perlu bahas ini lagi! Aku sudah muak.." ucap pria itu kasar, lagi.
"Mas.. Aku cuma mau kamu habisin waktu sama keluarga aja kok! Kamu itu bahkan udah gak pernah tau soal anak-anak." ucap wanita itu lagi.
Tiba-tiba.. Pyarrr.. Terdengar suara pecahan.
Kanya mencoba mendengarkan musik dengan earphone untuk meredam suara pertengkaran dua paruh baya itu. Kanya mencoba untuk fokus mendengarkan alunan musik ditelinganya.
Tapi tak bisa, ia menambah lagi volume lagunya. Sehingga terdengar memenuhi telinga Kanya. Berhasil, ia hanya mendengar suara lagu itu. Tak mendengar apapun yang terjadi di luar sana.
Ini adalah cara Kanya untuk tidak mendengar suara pertengkaran pilu itu. Kanya sebenarnya juga tak suka. Tapi apa boleh buat? Semuanya sudah begini sejak awal ia memasuki tahun pertama SMP-nya.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁AN : Fyi yaa.. Ini adalah tahun ajaran kedua Kanya di SMA Sylver Generation, artinya Kanya kelas 11 sekarang.
Oh yah, karena ini teenfiction pertama author. Masih banyak banget yang harus diperbaiki dan maaf yah kalo banyak typonyaa :)
Kasih kritik sama saran yah.. Dan jangan lupa buat vomment yah ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kanya
Teen FictionMasa SMA.. Kata mereka adalah masa terindah dalam hidup. Masa dimana setiap remaja mulai beranjak dewasa. Mengalami banyak kisah mengesankan dan tak terlupakan. Merajut jutaan harapan dan perasaan baru. Mulai mengenal satu hal yang menjadi pusat keh...