"Huwaaaa..aaa.... Tapi gue gak bisa berhenti nangis gara-gara elo tau..... Asem!! Marsplanet jelek... Huwaaa...."
"Oke, mau tau cara berhenti nangis paling ampuh?" Kanya mengangguk mendengar itu. "Liat deh bintang dilangit.."
"..." Kanya terdiam, menatap bintang di langit.
(Beberapa menit kemudian..)
"Udah?" tanya Mars.
"Hm. Kok bisa gitu yah.. " ucap Kanya mengingat sesuatu.
"Kenapa?"
"Kenapa nangisnya bisa berhenti?" bukannya menjawab Kanya malah balik bertanya.
"Karena secara dunia ilmiahnya.. Kalo orang nangis terus liat ke atas, dia kan bakal ngedipin mata juga tuh. Ntar air matanya keserap masuk lagi. Jadi nangisnya berhenti."
"Gitu yah.. Bener juga sih. Btw, kamu jadi ngingetin aku sama ..."
"Sama siapa? Kamu inget sama siapa?" ucap Mars semangat. 'Apa Kanya masih inget aku? Inget? Inget gak yahh? Wah sepertinya aku emang gak patut untuk di lupakan. Yakan? Hehehe..' ucap Mars dengan kadar pd tingkat dewa.
"Entahlah, aku bingung nyebut dia apa atau siapa? Aku gak kenal dia, tapi dia pantas disebut malaikat penolong."
"Malaikat?"
"Ah.. Udah deh.. Lupain! Gak penting juga.. Hahah.." ucap Kanya kemudian.
"Tuhan.. Sabarkan hambamu menghadapi Kanya.." ucap Mars pelan tapi masih terdengar jelas ditelinga Kanya.
"Hm? Kamu kenapa?" ucap Kanya pura-pura tak mendengar, hanya untuk memperjelas.
"Ahaha... Enggak kok.. Aku gak papa.. Aku gak papa kok.. Beneran deh.. Gak papa.." ucap Mars diakhiri senyum yang.. Kurang ikhlas(?). (Author: Bwahahahah... Ternyata dilupain.. Jan ke-pd an makanya😒)
...
(Beberapa bulan kemudian)
Yah, sejak malam itu, Kanya dan Mars jadi lebih dekat. Dan juga dengan Zelda, Tyo, dan Erwin. Kedekatan Kanya dan Mars otomatis membuat Kanya juga dekat dengan mereka.
Walaupun tak terlalu dekat juga, hanya sebatas makan bersama dikantin atau menghabiskan jamkos dengan ngobrol dan tertawa dikelas. Tapi itu adalah peru ahan besar bagi Kanya.
Kanya yang dulunya hampir tak pernah bersosialaisasi dengan teman-temannya. Sekarang berubah, tapi tetap saja Kanya tak pernah menganggap mereka teman seperti mereka menganggap Kanya.
Mungkin Kanya masih sedikit takut untuk membuka hatinya. Ia takut harus dipatahkan lagi. Itulah mengapa ia hanya diam dan membiarkan semuanya berjalan begitu saja.
...
-I'm Kanya-
Mungkin, hanya seseorang yang istimewa benar-benar bisa melelehkan hati yang lama beku ini (?).Gue gak tau apa yang buat gue berubah sebesar ini. Ini perubahan beaar, gue sebelumnya bahkan hampir gak pernah ngobrol dengan siapapun disekolah selain dengan topik pelajaran.
Tapi sekarang gak, yah walaupun gue deketnya cuma sama beberapa. Cuma sama Mars, Tyo, Erwin, dan Zelda.
Tapi gue rasa itu karena Mars?
Lah? Kok Mars? Tapi ada benernya juga. Sejak gue deket sama Mars, gue banyak berubah.
Dan gue jadi sedikit banyak tau soal mereka. Mulai dari Mars yanh ternyata juga suka bintang. Tyo, Erwin, dan Zelda yang ternyata juga anime-lovers. Bahkan gue rasa kalo Tyo itu lebih cocok disebut otaku, haha. Soalnya gue pernah sekali kerkel sama Zelda, Erwin, dan Mars juga di rumah Tyo.Dan kamarnya, benar-benar kamar impian kalo menurut gue, banyak poster anime, bed-cover nya juga gambar kumpulan tokoh-tokoh anime yang terkenal! Dan banyak juga manga dirak bukunya. Dan Zelda yang ternyata juga suka sama Kuroko no basuke terutama Izuki Shun favoritnya.
Dan yah gue juga tau sesuatu soal Zelda, ternyata diam-diam dia suka sama Erwin! Menurut gue cocok sih mereka. Cuma kayaknya syaraf kepekaan Erwin sedang bermasalah sampai dia gak peka sama perasaan Zelda, atau mungkin bisa aja Erwin udah suka orang lain jadi kelihatanya gak peka. Ya, bisa aja sih gitu kan?
Kalo Tyo sih jangan ditanya lagi, kayaknya dia emang gak berminat sama manusia. Sepertinya dia sudah terjebak, dan lebih memilih karakter 2D untuk jadi pemdampingnya. Haha, ya enggak gitu juga sih. Itu tadi bercanda.
Gue sebenernya nyaman sama mereka, bareng sama mereka. Cuma gak tau kenapa hati kecil gue selalu bilang untuk jangan terlalu percaya mereka. Dan yah, gue selalu denger hati kecil gue, jadi sekalipun gue deket sama mereka gue gaakan terlalu terbuka ke mereka. Gue gak mau suatu saat gue harus kecewa gara-gara terlalu percaya sama mereka.
Mungkin ini karena efek kekecewaan gue juga sama orang yang gue percaya dulu sewaktu masih smp. Gue bener-bener kecewa waktu itu, tapi kecewanya ga sampai ngelebihi kecewa gue sama keluarga gue sendiri. Hanya saja, kejadian itu selalu ada diingatan gue, sampai saat ini.
Singkatnya waktu itu gue suka sama kakak kelas gue namanya Lalu Alex Faqih dia keturunan orang Lombok asli dan bule asal Australia.
Gue mulai suka dia semenjak gue awal masuk smp -kelas 7-, waktu itu Alex udah kelas 9. Dan gue punya 'sahabat' namanya Revi, menurut gue dia baik. Gue selalu cerita soal Alex ke dia.
Tapi dua bulan sebelum kelulusan Alex, Revi cerita ke gue dia udah jadian sama Alex 6 bulan lalu. Dan gue bener-bener kaget dan kecewa banget waktu itu. Sebenernya bukan salah Revi jadian sama Alex.
Tapi gue kecewa karena Vero gak cerita dari awal, dan gue udah terlanjur suka sama Alex waktu itu. Jadi, bisa kalian bayangin, tiap hari gue cerita soal Alex inilah itulah ke dia, tapi ternyata dia udah jadian sama Alex.
Oh! Itu terdengar menyedihkan. Kisah cinta segitiga dalam persahabatan yang kayak biasanya kubaca dalam novel-novel teenfiction. Dan sejak saat itulah gue jadi Kanya yang ansos. Karena gue gak pengen kecewa dua kali gara-gara terlalu percaya sama orang lain. Untuk soal apapun, entah itu sahabatan? cinta? atau cuma pertemanan.
Mungkin gue masih terlalu kecewa karena gue percaya orang lain.
...
Disisi lain, Mars tak pernah menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan pada Kanya soal kejadian bintang(1). Mars masih setia menyimpan itu, ia akan mencari waktu yang tepat. Dan mungkin, hari inilah waktunya.
Hari ini adalah ulang tahun Kanya. Bagi Kanya hari ulang tahun atau bukan itu sama saja. Karena memang ia hampir tak pernah merayakan ulang tahunnya. Bahkan kadang ia luoa sendiri tanggal ulang tahunnya.
Tahun ini Kanya genap berusia 17 tahun. Biasanya para anak perempuan akan mengadakan pesta yang untuk merayakan sweetseventeen-nya. Tapi itu tak berlaku untuk Kanya.
Bahkan dihari ulang tahunnya tak satupun orang dirumahnya yang mengucap selamat.
Jangankan ucapan selamat, menyapa saat pagi saja tidak.
Yah, kuingatkan lagi Kanya sudah terbiasa dengan semua ini. Hanya saja, kadang hati kecilnya bertanya. 'Bolehkah aku berharap keajaiban terjadi, jika boleh aku akan berharap keluargaku kembali, dan tetap bersama mereka(Mars, Zelda, Tyo, Erwin)'.
Tapi itu semua tak berlaku untuk hari ini. Hari ini Mars diam-diam membooking Cafe Mana Aja dan menyiapkan sebuah kejutan kecil untuk Kanya. Dan, tentu saja rencananya ini juga tak lepas dari bantuan Zelda, Tyo, dan Erwin. Mereka membantu segala persiapannya.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁AN : Oke ini mulai masuk konflik utama versi cintanya😌😌 jadi.. Keep vomment ya guys^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kanya
Teen FictionMasa SMA.. Kata mereka adalah masa terindah dalam hidup. Masa dimana setiap remaja mulai beranjak dewasa. Mengalami banyak kisah mengesankan dan tak terlupakan. Merajut jutaan harapan dan perasaan baru. Mulai mengenal satu hal yang menjadi pusat keh...