Through Time

6.3K 384 9
                                    

Propinsi Owari, tahun 1557

Perang yang berkecambuk, memakan banyak korban dari klan-klan samurai yang tengah bertempur. Di tengah jilat api yang nampak membakar rerumputan kuning di medan perang, sesosok pria dengan pakaian tempurnya yang gagah menerjang medang laga. Dan kudanya terus berderap dalam jerit kengerian dan teriakan pertempuran.

"Kemana regu pemanah, hah?! Arahkan serangan menuju sisi tengara!" Perintah sosok pria dengan surai kecoklatan kelam yang dikuncir itu. Sosoknya yang menunggang kuda nampak gagah menyongsong medan laga. Derapnya membuat siapapun merasa ngeri kala sang dewa perang jatuh ke atas bumi.

Ditengah-tengah pertempuran hebat itu, sosok sosok pria dengan pakaian tempur itu nampak gagah. Ia memacu kudanya dan menerjang lawan-lawannya dengan ujung tombaknya yang runcing.

Darah memercik dan membasahi tanah yang sudah menghitam dan becek akibat hujan yang turun sore tadi sebelum sang gempita jatuh menghujam langit. Ringkikan kuda beserta desing senjata memecah hening dalam pertempuran di malam gulita itu, sinar obor tidak lagi menjadi tumpuan kala gelap menyergap seolah membutakan penglihatan, hanya ketajaman insting yang dapat diandalkan dan melakukan perkiraan-perkiraan posisi lawan.

"Aku adalah Uchiha Yagami, aku yang akan menjadi lawanmu!" Sebuah suara lantang membuat sosok pria dengan surai panjang itu nampak mendengus remeh, ia berbalik dan memandang sosok besar dengan pakaian tempurnya.

"Cih, besar juga nyalimu!" Cecar pria dengan rambut coklat kelam itu, tanpa ragu ia menarik katana dari pinggangnya, ringkikan kudanya nampak memecah keheningan, dan berikutnya ia segera menarik tali kekangnya kuat dan melesak menuju sang lawan.

Desing katana nampak memecah sunyi, dan percik bunga api nampak menjilat kecil diantara gesekan dua pedang itu. Keduanya sama-sama kuat dan mulai menekan satu sama lain.
Namun pertahanan itu tidak berlangsung lama, sang pria dengan rambut terkuncir dan pakaian tempur dengan plakat keemasan itu segera menerjang lawannya dengan kekuatan penuh, sang lawan nampak kewalahan dan berusaha bertahan, namun sia-sia kala derap langkah lainnya membuyarkan konsentrasinya.

Tanpa dapat mengelak, sebuah kapak memenggal pria bertubuh besar itu, meninggalkan decak seringai remeh yang berkembang dari bibir pria berambut coklat tua yang dikucir tersebut.

"Kerja bagus, Ashura!" Pujinya.


Sementara sosok pemuda pemegang kapak itu hanya melemparkan seringai kecil dan segera menerjang pertempuran lain di dekatnya.
Pria dengan pakaian tempur berplakat emas itu segera mengangkat pedangnya dan kembali naik menuju sang kuda, ringkik kuda kebanggannya itu kembali memecah sunyi dalam sengitnya pertempuran di sekelilingnya, dan sosoknya kembali melesat diantara barisan lawan yang nampak sibuk bertempur dengan para prajuritnya.

.

Pria itu adalah Ootsutsuki Indra, sang naga dari wilayah Owari. Ia adalah salah satu anggota dari klan Oda yang bermimpi menguasai tanah Jepang dalam genggamannya. Pria dengan watak angkuh dan bengis itu memimpin wilayah propinsi Owari dengan penuh arogan dan otoriter, namun bukan kesengsaraanlah yang ia berikan pada rakyatnya akibat sifatnya tersebut, melainkan kemakmuranlah yang ia bawa pada negerinya.

Namun di balik itu selalu ada sisi kelam dari diri seorang samurai muda sepertinya, bahwa dalam suatu tujuan perlu adanya pengorbanan, sehingga tanpa ragu ia rela mengorbankan sebagian dari orang-orang di negerinya untuk menyatukan seluruh Jepang.

Ia dikenal sebagai sang naga yang menciptakan lautan api, nampak berbahaya namun di sisi lain kemakmuran juga ia datangkan di negeri ini.

.

.

Pegunungan Aizuyama, tahun 1560

Di sebuah desa kecil di kaki gunung Aizu, dalam sebuah mansion marga. Sesosok pria dengan kimono gelapnya nampak menyilangkan tangan, di tangannya yang lain sebuah rotan panjang nampak terangkat. Dan kemudian bunyi lesatan rotan memecah keheningan di ruangan itu.

Tale of Spring Goddess and Two Warrior (IN REPAIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang