Promise

3.3K 314 9
                                    


.

.

Genangan darah itu masih basah, tanah yang gembur dan becek membuat langkahnya terasa berat. Ringkikan kuda menjadu melodi yang menjadi batas-batas kenyataan antara hidup dan mati yang ada di hadapannya. Netra hitamnya membelalak, memandang ngeri daerah di sekitarnya yang menguarkan aura kematian.

Rasanya pertempuran baru saja dimulai, tapi tak butuh waktu lama hingga akhir pertempuran itu usai. Topi tempurnya jatuh dan mengelinding di lututnya, bersamaan dengan tetes darah segar yang mengalir dari kening.

'Sebenarnya... apa yang sudah kulakukan?'

'Ada dimanakah aku?'

Batinnya menjerit, meraung dalam kebingungan dan rasa ngeri. Hingga fajar kelabu mulai tenggelam di ufuk barat. Sinarnya menjadi latar ketika sang jingga menjilat bagai nyala api di ujung pertempuran. Dan latar kegelapan itu mulai menghujam bumi. Langkahnya makin timpang dan ia diseret menuju ujung kesunyian. Ia merayap seperti kelabang yang mencari celah persembunyian.

Dan sosok pria dengan pakaian tempur berplakat emas klan Oda nampak melangkah menuju sosoknya yang tak berdaya. Kengerian menggila di nadinya, saat netra kelamnya bersiborok dengan netra kelam sosok pria di hadapanya.

"Kau... kuat!" Ucap pria itu, ujung pedangnya teracung seakan siap menusuk lehernya. "Katakan siapa nama dan margamu?" Ucap pria itu lagi.

Bibirnya yang kelu terasa bergetar, apakah pria di hadapannya ini akan menghabisinya saat ini juga? Tanyanya dalam hati. Ah, jika memang demikian bukankah itu lebih baik bukan? Ia tidak perlu khawatir untuk bertemu dengan Ayahnya lagi. Pria yang paling tidak ingin ia temui di dunia ini...

"Uchiha Sasuke... dari marga Uchiha." Jawabnya mengambang.

"Uchiha, ya?"

Kesunyian menghujam keduanya, dan suara itu bagai gema di lembah pengunungan. "Aku adalah penguasa Owari, Ootsutsuki Indra dari klan Oda. Kau adalah satu dari sekian pejuang lawan yang dapat bertahan sejauh ini. Kau kuat dan masih muda, aku akan memberikanmu kesempatan. Maukah kau mengabdi kepada Oda?" Tawarnya.

Sasuke tergugu, namun nanar dalam sinar matanya tidak juga pergi ketika memandang sekeliling. Sasuke juga ikut melihat pria di hadapannya, pria ini adalah sang naga Owari, pencetus pertempuran ini. Sasuke yang hanya ikut serta dalam pertempuran, hanyalah seorang amatir yang kebetulan di kirim Obito sang Paman untuk menguji sejauh apa kemampuannya. Dan untuk sekarang ia tidak mengira bahwa pertempuran kali ini ia akan melangkah hingga sejauh ini.

Pria di hadapannya ini adalah Ootsutsuki Indra, samurai terkuat di Jepang yang terkenal di berbagai wilayah. Bukankah ini kesempatan yang bagus? Ia dapat mencari pengalaman dan meningkatkan kemampuan dengan mengabdi pada pria itu.

Tapi bukankah ia adalah pihak lawan?

Sasuke masih bimbang... namun tiba-tiba bayangan sang Ayah yang angkuh dan meremahkannya berkelebat di benak Sasuke.

"Pergilah ke Paman Obito, berlatihlah menjadi samurai yang kuat dan buktikan bahwa selama ini apa yang Ayah pikirkan mengenaimu adalah salah."

Ucapan Itachi kala itu membuatnya bergeming, ia mengepalkan tangannya erat. Bukankah ia telah bertekad? Bukankah ia telah bersumpah untuk menjadi samurai yang akan mengharumkan marga Uchiha? Ia akan membuktikan pada Ayahnya bahwa ia bisa lebih dan lebih daripada Itachi. Dan kesempatan saat ini ada di depan mata!

"Baiklah..." jawab Sasuke mantap. Indra nampak menyeringai puas.

.

.

Tale of Spring Goddess and Two Warrior (IN REPAIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang