Behind the Shadow

1.6K 217 24
                                    

Langit terlihat muram saat Sakura menatap pemandangan dari jendela, Oichi sudah kembali ke ruangannya dan meninggalkan sang selir kesayangan Shogun sendirian ditengah malam buta itu. Sasuke juga masih terkantuk-kantuk di teras kamarnya, Sakura tak sampai hati menganggu pemuda itu karena ia sudah kelelahan berjaga seharian. Sakura kembali mendesah, ia merenggangkan tubuhnya dan menatap pakaiannya, ia merasa tidak aneh dengan pakaian yang ia pakai, tapi tak mungkin kan ia berjalan di tengah lorong dengan pakaian yang biasa ia pakai ini? Akhirnya Sakura memutuskan mengambil kimono tipis dan memakainya asal.

Senyum licik berkembang di bibirnya, jika ia keluar dari pintu depan pasti Sasuke akan menyadari kalau gadis itu hendak menyelinap keluar dan pastinya ia akan menegur Sakura. Sakura merasa jenuh dan  ingin melihat-lihat keluar.

'Aku sudah menjadi anak baik dengan tinggal seharian di kamar selama beberapa hari ini, tak apa bukan jika aku ingin refreshing sebentar?'

Batinnya meyakinkan diri, dengan hati-hati ia memanjat jendela kamar yang lumayan lebar itu, kakinya yang telanjang berjinjit hati-hati agar tak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Uchiha muda yang ada di depan kamarnya. Setelah berjinjit selama beberapa saat dan meyakini bahwa ia sudah menjauh dari wilayah kamarnya Sakura tersenyum puas.

"Istana selalu sepi setiap tengah malam," ujar Sakura. "Paling hanya beberapa penjaga, nah, sekarang apa yang harus kulakukan?" Senyum jenaka berkembang di bibirnya.

"Jujur tak ada yang menarik di istana ini selain pemandangan rumah tradisional, aku juga tak bisa bebas keluar masuk istana karena akan menimbulkan kegemparan."

Sakura menyadari bahwa ia sudah berada jauh dari kamarnya, samar-samar ia mendengar beberapa orang yang bercakap di sebuah gazebo yang berada tak jauh dari taman yang menjadi tempatnya mengendap diantara kegelapan.

"Pertempuran di wilayah Selatan belum juga usai." Ucap sebuah suara, Sakura mengangkat alisnya dan berjongkok hati-hati, ia tertarik mendengar apa gerangan yang dibicarakan orang-orang di gazebo itu. Suasana sunyi membuat pembicaraan mereka terdengar jelas.

"Ho, tapi bukankah sang Dewi sudah meramalkan bahwa kita akan menang dalam pertempuran di Selatan?"

"Hm, walau begitu sejujurnya aku masih ragu atas ramalan dari Dewi khayangan itu." Timpal sosok pemilik suara pertama. "Ia Dewi, namun ia selir Shogun. Apa yang bisa kau harapkan dari wanita yang setiap malam menghabiskan waktunya dengan laki-laki yang berani menentang kehendak Dewa?"

"Apakah kau tak takut, jika kedatangan Dewi itu tak lain akan menjadi malapetaka bagi Oda?"

Sakura mendengus kecil mendengar pembicaraan orang-orang itu. Lagipula mereka lah yang bodoh dengan mempercayai setiap kata-katanya adalah ramalan. Sejauh ini hanya Indra yang tahu mengenai asal usul Sakura karena itu Indra tidak ragu setiap mendengar perkataan perempuan itu. Berbeda dengan para bawahannya yang masih menganggap keberadaannya sebagai orang suci yang seakan bisa meramalkan masa depan.

Sakura menutup matanya seraya menghela nafas kecil, ia sendiri tahu konsekuensi yang akan terjadi jika ia terus menerus ikut campur dengan kehidupan di masa ini, maka mungkin saja ia merubah sebagian kecil dari masa depan yang sudah ia ketahui. Masa depan akan berubah...

Tapi bagaimana caranya agar ia berhenti? Sakura bahkan sampai hari ini tak menemukan cara agar ia bisa kembali ke masa depan.

Sakura memutuskan meninggalkan tempat itu, tak ingin lebih lama mendengar keluhan dari bawahan Indra. Semua ini diluar kuasanya dan ia sendiri tak ingin pusing memikirkan bagaimana masa depan akan berubah, sementara ia sendiri tak bisa menghindari itu semua.

Sakura menemukan tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi, tempat itu tidak asing karena beberapa bulan lalu ia pernah berkunjung ke sini. Setelah ia menolak Indra waktu itu, sang shogun memang lebih menjaga jarak. Sakura sendiri tak mengerti kenapa Indra tiba-tiba berubah, tapi ia berharap bukan karena penolakannya waktu itu.

Tale of Spring Goddess and Two Warrior (IN REPAIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang