YEY DOUBLE!!!
Jangan lupa Vote dan comment juga di chapter sebelumnya ya ^^
*Natalie nebar hati
***
Coba dipikirkan, sudah berapa kali kesialan Natalie terjadi hari ini? Sudah 3 kali bahkan lebih. Seharusnya ia tidak akan lagi mengalami kesialan lainnya setidaknya sampai besok.
Itu yang wanita itu harapkan ketika semua mata kini sedang menatap kearahnya dan Alexis bergantian.
Dalam hati, Natalie menyalahkan Alexis akan posisinya saat ini. Setidaknya ia tidak perlu sesial ini dan juga di tatapi seperti tersangka kalau saja laki-laki itu tidak memaksa untuk bertanggung jawab.
Tapi kembali lagi, perkataan Alexis ada benarnya. Ini simbiosis mutualisme. Anak di kandungannya berhak mendapat yang terbaik karena ayahnyapun orang yang sama sekali tidak bisa dikatakan berasal dari keluarga biasa sepertinya yang makan mie instant sehari sekali saja juga sudah cukup.
Tapi Natalie jelas tidak pernah berpikir sejauh ini kalau keluarga laki-laki itu bisa saja menolak kehadirannya. Apalagi setelah melihat kecerobohannya tadi sebagai kesan pertama.
Hidupnya tidak pernah berjalan lancar. Bahkan disaat masalah sudah cukup pelik sekalipun.
"Jadi maksudmu, nona Natalie ini... Hamil? Dan anak di kandungannya adalah anakmu, begitu?" Tanya ayah Alexis setelah keheningan melanda cukup lama.
Mereka sudah pindah ke ruang keluarga kali ini. Mereka tidak lagi duduk di ruang tamu karena Ibunya masih sedikit syok akan kenyataan putra kesayangan dan satu-satunya itu akan, bahkan mampu menghamili wanita padahal yang selama ini ia kira, putranya hanya tertarik pada anak dari sahabat mereka.
Alexis mengangguk membenarkan.
Anggukan kecil itu membuahkan efek lumayan besar bagi keempat orang dewasa disana, terutama Ibunya.
"Oh God," serunya tertahan. "Yang barusan kau tidak apa-apa, Natalie? Kau mau periksa ke dokter? Oh god..."
"Ah, bibi tenang saja. Saya sudah terbiasa. Little mr.Handsome ini cukup kuat kok." Natalie menepuk pelan permukaan perutnya. Ibunya dan ayahnya yang melihat gerak serampangan Natalir barusan bergidik ngeri sendiri.
"Little Mr.Handsome?" Ulang Alexis sambil berbisik. "Apa tidak ada sebutan yang lebih menjijikan lagi?"
Natalie balas berbisik tanpa mengalihkan tatapannya dari kedua orang tua Alexis, "Tadinya aku mau memanggilnya Little handsome Mafia. Apa itu terdengar lebih baik?"
Alexia kembali bergidik dan menatap tajam Natalie.
"Oke, berhenti berbisik!" perintah ayahnya. "Lexy, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi."
Alexis menghela nafas dan menunduk. "Sebenarnya..."
Natalie melirik kearah Alexis, apa yang mau laki-laki ini katakan?
"Sebenarnya aku dan Natalie sudah lama berpacaran."
"Serius?" Natalie spontan bertanya dan ia tidak bisa sama sekali menyembunyikan keterkejutannya.
Alexis mempelototi Natalie yang sama sekali tidak bisa di ajak kerja sama, kemudian ia melanjutkan ucapannya sambil terus mempelototi Natalie. "Ya, kan, Babe? Kau lupa kita sudah 3 tahun berpacaran?"
Natalie mengernyit, tidak terpengaruh dengan tatapan ancaman Alexis. Ia berpikir sejenak dan kembali bergumam, "bukankah kita... AH! Tuan Mafia, tidak baik untuk memboho-/×^=%#="
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident
RomancePengalaman ditinggal orang yang dicintai, membuat kedua anak manusia terperangkap dalam sebuah kesalahan yang menyebabkan mereka terpaksa terikat. Ini bukan cerita mengenai Aku, Kamu, atau Dia lagi. melainkan Kita.