Hebat, chapter kemaren Alexis menuai banyak kutukan ya 😂😂
Aku ketawa sendiri baca komen kalian. tapi beneran, aku juga nyesek pas mimpiin itu. Dan ini pertama kalinya lagi aku mimpiin cerita aku SETELAH sebelumnya aku ngerjain DIRTY MARRIAGE.
Oke, selamat membaca dan semoga aku bisa double ya... 🙏
***
Sinar matahari menusuk kelopak mata Natalie pagi itu. Ia menguap lalu merentangkan tangannya untuk merilekskan otot-otot tubuhnya.
Hm? Aku dimana? Dengan mata Setengah terbuka ia mencoba melihat ke sekeliling sambil duduk dari posisinya. Terakhir yang ia ingat, ia berada di kursi santai kolam berenang. Tapi pagi ini ia sudah berada di kasur besar yang empuk.
Natalie menatap gaunnya yang juga sudah berganti dengan kemeja putih kebesaran. Tangannya kemudian naik menyentuh pergelangan tangannya yang kemarin terluka kini sudah terbalut.
"Kau sudah bangun?"
Suara berat itu mendadak membuat seluruh tubuh Natalie menegang.
"Kau memang sulit sekali untuk bangun kalau sudah tidur. Bagaimana kau bisa tidur nyenyak di kursi kayu sekeras itu?" Laki-laki itu menghampiri Natalie dan duduk di sisi kasur. "Bagaimana kalau kau benar-benar diculik mafia?" Senyum kecil penuh rasa menyesal tersirat di bibir laki-laki itu saat Natalie menatapnya tidak percaya.
"Kenapa aku bisa ada disini? Aku sedang bermimpi?" Tanya Natalie dengan polosnya.
Alexis terkekeh dan menyentil kening Natalie pelan untuk membantu wanita itu sadar kalau ia tidak sedang bermimpi. "Cuci mukamu. Aku menunggumu di depan. Sarapan sudah siap."
Natalie semakin yakin dirinya sedang bermimpi ketika Alexis tiba-tiba bangun dan mengecup keningnya.
Alexis tidak mungkin secara sadar menciumnya, kecuali kalau ia bermimpi.
Apa jangan-jangan kepala Alexis terbentur sesuatu semalam? Atau aku sedang mimpi buruk? Apa aku akan melihat wajah Kelly kalau aku bercermin? Dengan buru-buru Natalie bangkit dan berlari ke kamar mandi untuk melihat pantulan wajahnya.
Tidak ada yang berubah. Ia masih Natalie. Tapi kenapa Alexis mendadak baik padanya? Padahal kemarin ia membentak Natalie tanpa hati.
Kemudian ia tersentak. "Jangan bilang Tuan Mafia yang mengganti bajuku?!" Pekiknya horor saat menyadari kalau ia sedang mengenakan kemeja Alexis saat ini.
Dengan cepat Natalie berganti pakaian dengan kaus miliknya dan berjalan keluar menyusul Alexis yang sedang duduk di depan meja makan sambil memggigit jari. Begitu Alexis melihat Natalie, barulah Alexis buru-buru menyembunyikan tangannya tadi dan berdiri untuk menyambut wanita itu.
"Kau yang menggantikan bajuku?" Tanya Natalie langsung.
"Ibuku," jawabnya. "Duduklah. Kita sarapan dulu." Alexis menarik kursi di seberangnya untuk Natalie duduki.
Natalie mengernyit melihat perubahan sikap Alexis yang sangat amat drastis dalam satu malam. Ada apa dengan tuan mafia?
"Kau mau apa? Telur? Baked beans?" Natalie menggeleng masih sambil memperhatikan Alexis. "Atau roti? Kau mau selai apa? Strawberry? Blueberry? Ah aku tahu! Orange?" Alexis sudah mengambil roti tawar di tangannya dan hendak membuka toples berisikan selain rasa jeruk.
"Aku tidak mau mau," ujar Natalie yang membuat gerakan Alexis terhenti.
"Bagaimana kalau croissant? Atau bubur? Atau kau mau makan sesuatu selain ini? Katakan saja." Alexis mengatup kedua tangannya di atas meja dan ia menunggu jawaban Natalie dengan sedikit gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident
RomancePengalaman ditinggal orang yang dicintai, membuat kedua anak manusia terperangkap dalam sebuah kesalahan yang menyebabkan mereka terpaksa terikat. Ini bukan cerita mengenai Aku, Kamu, atau Dia lagi. melainkan Kita.