LBA 30

480K 30.9K 764
                                    

"Satu pasta Carbonara dan satu Beef Steak medium Rare untuk meja 10!" Teriak Anthonie sambil membaca pesanan yang baru masuk.

Ia menempelkan kertas pesanannya bersama pesanan lain di papan yang tersedia sesuai urutan.

Pesanan lainnya masuk sebelum Anthonie sempat merapikan pesanan.

"Pesanan baru!" Teriak Anthonie sambil menerima kertas itu dan mulai membaca lantang, "istirahatkan Nata-" ia mengernyit, begitu juga staff memasak yang mendengar pesanannya barusan.

Anthonie mengedarkan pandangan kearah meja yang berada di sudut ruangan dimana ada seorang laki-laki sedang menatap tajam kearahnya. "Lupakan pesanan yang tadi!" Serunya sambil meremukkan kertas itu menjadi sebuah gumpalan bola dan melemparnya ke tempat sampah.

Suasana Restoran siang itu memang ramai melebihi biasanya. Anthonie mengakui keberadaan Natalie sebagai koki barunya sangatlah berpengaruh. Kemampuan masak Natalie tidak pernah ia ragukan, dan pelanggan-pelanggan disini adalah bukti apresiasi nyata atas masakan Natalie.

Seorang pramusaji kembali menyerahkan secarik kertas kepada Anthonie.

ISTIRAHATKAN NATALIE, BODOH! DIA SEDANG HAMIL!

Anthonie tentu tahu mengenai keadaan itu. Tapi wanita itu juga tampak tidak kepayahan meski perutnya sudah jauh lebih besar.

Maka Anthonie kembali meremukan kertas itu dan membuangnya menyusul surat yang tadi.

"Natalie, perhatikan pastamu!" Teriak Anthonie ketika Natalie sedang sibuk menumis sesuatu di kompor lainnya.

"Ah aku hampir lupa!" Pekik Natalie sambil menepuk keningnya.

Secarik kertas kembali melayang di hadapan Anthonie dengan tulisan bertinta merah.

ISTIRAHATKAN NATALIE, ATAU AKU AKAN MEMBUAT NATALIE BERISTIRAHAT SELAMANYA DARI PEKERJAAN INI!

Anthonie berdecak dan meraih kertas itu dengan kasar, kembali membuatnya menjadi sebuah bola dan melemparnya tanpa melihat kemana bola kertas itu terlempar.

Tanpa disangka, surat ancaman lainnya datang dengan sangat cepat.

BAIK KALAU KAU MEMILIH PILIHAN YANG KEDUA!

Menyadari kalau surat itu berada sejajar dengan matanya, barulah Anthonie menyadari kalau orang yang berdiri di sebelahnya bukan pramusaji yang biasa memberikannya kertas pesanan karena pramusajinya berbadan kecil, bukan berbadan besar dan tinggi seperti laki-laki yang kini menatapnya tajam.

Dibalik tubuh laki-laki itu, pramusajinya sedang berdiri dengan sedikit takut sambil menatap Anthonie karena telah membiarkan orang lain masuk ke area Dapur.

Kali ini bukan Anthonie yang meremukkan dan melempar kertas itu, melainkan Alexis sendiri yang meremukkannya dan melemparnya ke wajah Anthonie. Ia berjalan melewati tubuh Anthonie dan masuk ke area dapur lalu menghampiri Natalie yang tidak menyadari keributan yang sebenarnya tidak bersuara itu sedang terjadi sampai tangannya disentuh Alexis.

"Istirahat, Natalie!"

"Eh? Sejak kapan kau berada disini? Tu-tuan mafia, hei!!" Natalie panik dan mematikan kompornya ketika Alexis menariknya menjauh.

Anthonie berdecak dan memerintahkan staffnya yang lain untuk mengambil alih pekerjaan Natalie sementara ia sendiri juga melepas apronnya dan menyusul Natalie yang ditarik keluar oleh laki-laki yang sejak ia ketahui identitasnya beberapa bulan lalu, sudah ingin ia kuliti kalau saja bukan karena Natalie membelanya.

"Tuan Mafia, sakit..." rengek Natalie saat ia sudah ditarik ke parkiran mobil.

Alexis melepaskan tarikannya dan berkacak pinggang, "berhenti bekerja!"

Love by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang