3. Rasa yang tak terbalas

471 47 5
                                    

Aku tidak membencimu karna sebuah rasa tapi aku menghargaimu karna sebuah penolakan.
***

Jam kosong dikelas Nay, suasana ribut layaknya pasar terdengar nyaring ditelinga Nay.

"An, toilet yuk! kebelet ni." Pinta Nay pada An yang terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.

"Aduh.. apaan sih Nay! gue lagi inbox sama gebetan nih!" Ketus An lantaran Nay menggangunnya.

"Ayo dong Nay! please.." pinta Nay lagi sambil merapatkan kedua tangannya.

"Ihh.. iya-iya.. bentar gue simpan hp dulu" Jawab An sambil menyimpan ponselnya.

Nay dan An meyelusuri Koridor sekolah lantaran toilet khusus buat cewek ada disudut sekolah.

"Tunggu sini yah!" Kata Nay pada An dan berlari tergesah-gesah menuju toilet.

An mengangkat kedua matanya dan melihat Rava yang sedang asik ngobrol dengan cewek cantik dengan tertawa lepas tanpa beban.

Tak lama Nay keluar dari toilet, tiba-tiba An menarik tangan Nay.

"Nay.. liat deh itu Rava kan?" Tanya An dengan antusias.

"Dia sama siapa coba?" Kata An lagi.

"Loh, itu kan cewek kemarin yang gue liat didepan ruangan guru itu, kayaknya mereka baru keluar dari Bp deh." Jawab Nay sambil menerka-nerka.

"Apa! jangan-jangan dia pacaran deh sama Rava!?" Kata An hingga mengaketkan Nay yang sedang melamun.

"Hah? pacar? masa sih!" Kata Nay tidak percaya.

"Tau ah! yuk pergi" Ketus Nay sambil menarik tangan An dan berlalu meninggalkan toilet.

Suasana dikelas masih sama ribut seperti dipasar, An melirih bangku kosong disebelahnya.

"Mana sih Aan! kok nggak ada tampangnya dari tadi!" Ketus Nay sambil melihat kearah pintu.

"Nay.. Nay!! ada gosip! Rava Nay, Rava!" Kata An dengan ngos-ngosan.

"Kenapa sih An? ada apa dengan  Rava?" Tanya Nay dengan bingung.

"Lo masih ingat sama cewek tadi?" Tanya An masih dengan nada ngos-ngosan.

"Cewek? yang mana?" Tanya Nay dengan bingung.

"Itu loh yang bicara sama Rava!" Kata An sambil menggoyang-goyang bahu Nay.

"Ooh.. yang itu kenapa emang sama cewek itu?" Tanya Nay masih bingung dengan perkataan Aan.

"Dia pacarnya Rava!!" Kata An dengan lantang.

"Apa??? Rava mujaddid??" Tanya Nay dengan kaget hingga berdiri dari tempat duduknya.

"Iya! Rava cowok yang lo suka itu!" Kata An.

"Ah bercandanya nggak lucu deh!" Jawab Nay dengan kesal.

"Sumpah beneran! temen gue yang satu kelas sama Rava kasih tau ke gue," Jawab An.

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang