6. Masih samar-samar.

278 44 0
                                    

Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu.
***

Keesokan harinya Nay sudah tidak bangun terlambat lagi karna alarm yang ia pasang tepat pukul 06:00 AM.

Ting.. ting.. bunyi pesan WA dari Akbar Dirgahyu Syamtika.

"Akbar dirgahayu syamtika? siapa ni cowok?" Guman Nay, sambil ngestalking Photo profil cowok itu, tapi nihil cowok itu tidak memasang  Photo Profil sama sekali.

Akbar dirgahayu syamtika

"Lo pasti lagi nunggu angkot ya?"

*Read

Akbar dirgahayu syamtika

"Kenapa? kok diread doang."

*Read

Akbar dirgahayu syamtika

"Gue ganggu ya?"

*Read

"Nih cowok nggak jelas banget sih! kenapa nih cowok bisa tau kalau gue lagi tunggu angkot? peramal kali." Ujar Nay penasaran.

Nay paling anti dengan kontak yang ia tidak kenali sama sekali, itu sebabnya Nay tidak membalas chat WA dari cowok itu dan hanya membacanya, walau dalam hatinya Nay berkeinginan menjawab, tapi setelah dipikir-pikir Nay belum bisa menjawab lantaran sibuk mempersiapkan segala perlengkapan sekolahnya yang belum selesai.

Sudah pukul 7:00 AM hari ini, Nay ada test di sekolah barunya sekaligus pembagian gugus, berhubung ibu yang kemarin mengatakan untuk datang cepat agar nomor urut pesertanya cepat maka Nay berusaha bangun tepat waktu, tapi masih ada kendalanya yaitu angkot yang dari tadi belum nongol-nonglo sama sekali dihadapan Nay. Sembari menunggu angkot, tali sepatu Nay terlepas, dengan cepat ia menjongkok untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas itu.

Terdengar bunyi kenalpot dari arah samping kiri jalan, Nay benar-benar sedang fokus mengikat tali sepatunya agar tak terlepas lagi hingga ia mengabaikan bunyi kenalpot yang amat berisik yang sedang melaju kearahnya.

"Hey cewek rese! butuh tebengan nggak?" Tanya cowok yang berhenti dihadapannya itu.

Nay mengangkat wajahnya dan dengan cepat berdiri memandang cowok itu dengan lekat, mata coklatnya bersinar  cantik menatap kearah Nay membuat cewek itu terpanah. Cowok itu tak lain dan tak bukan cowok yang Nay halangi kemarin untuk minta tebengan.

"Hah?" Ujar Nay bingung saat cowok itu menawari tebengan padanya,  sedangkan kalau diingat-ingat kemarin Nay yang merengek untuk meminta tebengan.

"Kenapa? lo nggak ingat sama gue?" Kata cowok itu memandang Nay dengan mata coklatnya yang kental.

"Gu.. gue ingat kok." Cenggir Nay menunjukan gigi putihnya.

"Hm.." Sinis cowok itu, "Jelaslah lo harus ingat sama cogan kaya gue." Kata cowok itu lagi dengan percaya diri.

"Cogan? dari mananya!?" Tanya Nay mengamati cowok itu dari atas sampai bawah, walau Nay tidak bisa mengelak bahwa cowok yang berada didepannya itu memang tampan ditambah lagi postur tubuhnya yang tinggi dan berbidang dan juga disertai mata coklat yang kental melekat memendang kearahnya.

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang