5. SMA

368 43 0
                                    

Kamu harus tahu
dan jangan lupa,
aku juga bisa melupakanmu.
***

Ting-ting.. pesan WA masuk dari  Try.

Trysanjani aska
"Nay lo lagi dimana?"

Nayfah riyanti arsum
"Rumah.. bentaran lagi gue berangkat"

Trysanjani aska

"Cepetan! mager banget si lo 😠"

Nayfah riyanti arsum
"Ih bawel banget sih!"

Trysanjani aska
"Gue nggak sabar ni!"

Nayfah riyanti arsum
"Wkwkwk nggak sabar mau jadi anak SMA ya?"

Trysanjani aska
"Iyalah.."

Nayfah riyanti arsum
"Ndeso banget si lo 😋, ntar juga jadi."

Trysanjani aska
"Jadi apa?"

Nayfah riyanti arsum
"jadi dede bayi, ya jadi anak SMA lah.."

Trysanjani aska
"Wkwkwk gue tau, cuman pura-pura lola aja."

Nayfah riyanti arsum
"O aja sih. yaudah gue bentar lgi berangkat ni."

Ting-ting.. bunyi pesan WA dari Aan.

Aan dealova iqram
"Nay buruan.. gue sama Try nungguin loh ni disekolah."

*Read

"Hei" Sapa Nay pada dua orang cewek yang sedang duduk didepan ruangan kepala sekolah.

"Hei, lama banget lo!" Sahut kedua cewek itu, yang sedari tadi menunggu kedatangannya. Tentu saja mereka adalah Aan dan Try


"Sorry-sorry gimana? udah pada ambil ijazahnya?" Tanya Nay polos.

"Ambil dari hongkong? wong dari tadi kita nungguin lo!" Ketus Aan dengan mengerutkan dahinya lantaran merasa jengkel.

"Eh, iya-iya sorry bebs.." Respon Nay cengegesan mengangkat kedua tanggannya hingga membentuk huruf V.

"Udah buruan.. udah pukul 11:45 (PM) ni.. ntar keburu tutup lagi." Cerocos Try menggengam tangan kedua sahabatnya dan melangkahkan kaki masuk ke ruangan kepala sekolah.

"Hayukk.." Serentak Nay dan Aan merespon ajakan dari Try.

"Assalamualaikum." Salam Nay mengetuk pintu kepala sekolah yang diikuti oleh Try dan An.

"Waalaikumsalam.." Jawab pria parubaya yang tengah duduk dikursi kerjanya "Ada apa nak?" Tanya pak kepala sekolah yang sedang mengetik sesuatu pada leptopnya kemudian menuju kearah Nay dan kedua sahabatnya.

"Ini pak, kita mau ambil ijazah." Respon Nay menjawab pertanyaan kepala sekolah, dan kedua sahabatnya mengganguk mengiyakan perkataan Nay.

"Ooo mari sini ikut bapak." Ujar pak kepala sekolah. Lebih tepatnya pak Burhan. "Cap tangan kalian tiga jari dan tempel di ijasah, jangan sampai rusak dan jelek harus ditekan." Ujar pak burhan lagi sambil mencontohkan pada Nay dan kedua sahabatnya.

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang