21. Persami (1)

248 23 5
                                    

"Jangan panggil aku kakak Nay, akukan pacar kamu, bukan kakak kamu. Panggil Akbar aja, biar seumuran gitu."
_Aknaf_
***

Seperti biasa, setiap berangkat ke sekolah Akbar selalu menjeput Nay untuk berangkat bersama. Kini Akbar sudah jarang lagi menggunakan mobil, ia malah menggunakan motor untuk kemana-mana karna pacarnya Nay yang meminta agar ia menggunakan motor.

Masih dengan masalah persami, Akbar pasti menepati janjinya untuk meminta ijin pada kepala sekolah untuk melaksanakan persami di sekolah dan tentu saja beberapa guru pembina juga ikut serta di dalamnnya.

Akbar dan Nay berjalan beriringan melewati koridor ruang Kepsek, setibanya di ruangan itu Akbar mengetuk pintu cukup keras sehingga kapsek menyahutnya.

"Iya, silahkan masuk." Ujar pak Nazar selaku kepala sekolah SMAN 1 WOHA.

Akbar mengganguk sopan kemudian masuknya di ruangan kepsek beriringan dengan Nay dari belakang.

"Eh Akbar, ada apa bar?" Tanya Nazar seolah-olah Akbar adalah temannya sendiri, walau tak terpungkiri lagi bahwa Akbar memang dekat dengan para guru terutama kepala sekolah. Mungkin dikarenakan cara kerja Akbar yang sempurna selagi menjabat sebagai ketua osis.

Akbar terkekeh pelan mendengar ucapan Nazar. "Eh, gini pak, kedatangan saya kesini mau minta izin sama bapak untuk melaksanakan Persami?"

"Oh.. perkemahan sabtu minggu yah? kamu mau laksanakan dimana?" Tanya Nazar.

"Iya pak, nggak jauh kok cuman di wilayah sekolah aja, biar orang tua murid nggak ada khwatir." Jawab Akbar diiringi dengan anggukan sopan dari Nay.

"Oh ya pak, beberapa guru pembina juga ikut buat jagaiin murid-murid biar nggak macem-macem, gimana pak?" Sahut Nay.

Setelah berfikir beberapa menit akhirnya Nazar menyetujuinya. "Baiklah saja izinkan."

"Terimakasih pak"

Ada binar yang berbeda dari mata Nay, rasanya cewek itu ingin berteriak bahagia atas ucapan pak Nazar barusan. Emang tidak diragukan lagi pacarnya Akbar itu memang pandai jadi mudah baginya untuk meminta izin untuk hal-hal yang seperti ini.

Setelahnya mereka keluar dari ruangan kepala sekolah.

"Makasih" Kata Nay pelan sembari tersenyum.

"Iya.. kamu seneng nggak?" Tanya Akbar.

"Banget"

"Yaudah aku ke kelas dulu yah, ntar kamu bilang aja ke teman-teman kamu kalau kita jadi permasinnya" Jelas Akbar.

"Okey, jadi makin sayang nih sama kamu" Ujar Nay menggoda.

Akbar terkekeh kemudian tersenyumnya, tumben saja Nay menggodanya seperti itu. Setelahnya mereka kembali ke kelas mereka masing-masing, untuk mengikuti pelajaran.

***

Setelah bel istirahat berbunyi Nay dan Za langsung pergi menuju ke kelas kedua sahabatnya, yaitu Aan dan Try.

An dan Try sedang mengerjakan sesuatu, mungkin saja itu pr. Karna An dan Try kadang malas mengerjakan pr di tumah, jadi mereka mengerjakannya di sekolah.

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang