10. Bolos

263 36 2
                                    

"Terkadang peraturan dibuat untuk dilanggar Nay."
_Akbar dirgahayu syamtika_
****

Nay kembali ke kelas setelah Akbar menyeretnya ke aula sekolah, untuk menemui anggota osis lainnya perihal pergantian Astrid sebagai sekretaris osis oleh Nay. Rupanya ibu Sri telah keluar dari kelas sekitar sepuluh menit yang lalu, Nay menghela nafas dengan pelan sembari  bersandar dibangku yang biasa ia dudukki. Za hanya menggaruk kepala bagian belakanganya yang tak gatal sama sekali, heran melihat mood Nay yang tiba-tiba rusak setelah kembali dari aula sekolah.

"Nay, lo kenapa?" Tanya Za.

"Nggak kok, cuman pusing aja dikit." Jawab Nay masih memejamkan matanya.

"Emang tadi lo dari mana?" Tanya Za dengan bingung.

Nay menghela nafas dengan pelan, sembari kembali terjaga dan membuka matanya.

"Biasa kak Akbar selalu bikin gue terjebak dalam masalah!" Ujar Nay pelan.

"Masalah?" Tanya Nay tidak mengerti masalah apa yang Nay maksud.

"Iya! masalah! dia buat gue terjebak dalam masalah yang rumit, masa iya gue jadi sekretaris osis!" Ketus Nay.

"WHAT!!! sekretaris osis!!?" Respon Za shock mendengar penjelasan dari Nay.

"Apaan sih, lebay deh.." Ujar Nay santai.

"Sumpah gue kaget banget Nay! tapi masalahnya dimana coba? kalau gue jadi lo, gue bakal seneng banget bisa jadi sekretaris osis secara bisa dekat terus sama kak Akbar!" Ujar Za sambil membayangkan sesuatu didalam khayalannya.

"Masalahnya itu ada sama kak Amel! gue nggak mau satu organisasi sama dia! males banget kalau harus sopan sama cewek yang nggak punya sopan santun sama sekali. Walaupun gue adek kelasnya gue juga mau dihargain kali." Ketus Nay jengkel.

"Ooo ada kak Amel, kakak kelas killer itu yah? capcay deh.." Kata Za menepuk jidatnya.

"Iya."

***

Kring.. kring.. Bunyi bel pulang, Nay, Try, Aan dan Za berjalan menuju gerbang untuk bergegas pulang. Saat berjalan menuju gerbang sekolah terdengar dari arah belakang suara kenalpot yang tentu saja Nay mengenalnya, yaitu suara kenalpot Akbar yang sudah tak asing ditelinganya. Tanpa ingin menengok kebelakang, cowok itu sudah mensejejerkan motornya dengan posisi jalan Nay. Dengan terkekeh Nay menatap kearah cowok itu lekat-lekat.

"Hey! jangan lupa besok ya manis..!" Goda Akbar berlalu meninggalkan Nay yang mematung mendengarkan godaan dari Akbar.

"Eh cie... yang dibilang manis.." Kata An menyenggol bahu Nay, sedang Try dan Za hanya bisa tersenyum melihat ekpresi Nay yang mematung.

"Ih.. apaan sih! biasa aja dong.." Jawab Nay malu-malu.

Nay tidak pernah mengerti dengan jalan pikir Akbar yang kadang bersikap manis dan kadang bersikap menjengkelkan padanya. Yang kadang memperlakukannya seenaknya dan membelanya didepan orang banyak, apakah Nay boleh menyimpulkan bahwa apa yang Akbar lakukan karna ia mencintai Nayfah? tapi tanpa ingin berlarut-larut dalam pikiran itu Nay berusaha bersikap biasa layanya adek kelas pada kakak kelasnya.

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang