22. Persami (2)

199 20 2
                                    

"Ntar kalau kamu udah jadi istri aku, masa iya aku dikasih makan ikan gosong. Cewek itu harus pintar masak Nay, biar suaminya betah di rumah. Biar betah liat kamu maksudnya."
_ADS_
***

Setelah beristirahat sejanak, kemudian mereka berkumpul di tenda khusus untuk sarapan,  sedang anggota tenda 1 dan tenda 2 khusus cewek ditugaskan untuk memasak, jumlah siswa yang ikut kemah hanya sekitar 100 orang karna beberapa siswa lainnya tidak dizinkan oleh orang tuanya dan sebagiannya ada yang memiliki acara champing masing-masing dengan keluarganya.

Selama cewek-cewek ditugaskan untuk memasak, cowok-cowok ditugaskan untuk mengambil air dikeran sekitar sekolah. Setiap siswa dituntut untuk bekerjasama.

Selepas mengambil air dari keran, Akbar pergi ke tenda dapur untuk memastikan apa Nay ada disitu atau tidak.

Akbar menjelajahi setiap kepala yang berada di tenda tersebut, suasananya sangat ribut seperti di pasar tapi demi bertemu Nay ia rela menerobos puluhan cewek yang sedang ribet masak. Tak lama ia menemukan Nay yang sedang menggoreng ikan.

"Ekhem.. udah bisa masak ni?" Ujarnya menggoda.

Nay yang dipenuhi keringat yang bercucuran didahinya karna merasa sesak dengan tempat itu mengangkat matanya setelah mendengar suara yang begitu familiar.

Akbar mengerutkan dahinya. "Eh, bentar deh. Kamu kok keringatan sih Nay." Katanya sembari mengeluarkan saputangan dari kantong kanan celanannya.

Nay terkekeh pelan, mendapati Akbar yang mengusap keringatnya.

Masih tidak ada jawaban dari Nay, Akbar menyahutnya "Kok kaget gitu?" Tanya Akbar.

"Gimana nggak kaget kamu tiba-tiba datang sok romantis gitu." Jawab Nay sinis.

"Nggak apa-apa dong pacar." Akbar masih menggoda hingga membuat Nay tidak fokus pada ikan yang ia goreng.

"Eh, liat Nay. Ikannya gosong" Teriak Akbar menujuk ikan pada wadah pergorengan

Nay kembali terfokus pada ikannya dan membaliknya dengan cepat kemudian tatapnya Akbar sinis.

"Gara-gara kamu ni Bar, jadinya gosong." Marahnya pada Akbar.

"Kok jadi aku yang dimarahin, seharusnya aku yang marahin kamu. Ntar kalau kamu udah jadi istri aku masa iya kamu kasih makan aku ikan gosong. Cewek itu harus pinter masak Nay biar suaminya bentah di rumah, biar betah liat kamu maksudnya.."

"Ihh nyebelin!! kok jadi aku? kan kamu yang bikin ikannya jadi gosong." Respon Nay teriak dengan lantang.

Ibu Rati sedang menjelajahi area tenda masak  untuk memastikan siswinya memasak dengan baik tanpa ada yang membuat keributan dan terluka karna terkena sesuatu, namun langkahnya terhenti saat melihat Akbar yang sedang menggoda Nay di tempat penggorengan ikan.

"AKBAR!!!! NGAPAIN KAMU DISITU!" Mendengar teriakkan ibu Rati yang melebihi toa mesjid, Akbar tersontak hampir jatuh tapi untung saja Nay menarikknya. Mahlum saja ibu Rati itu keras kalau ia sedang mengajar atau sedang jaga-jaga seperti itu, ia tidak  mau tahu yang penting jangan ada yang menganggunya mau itu Akbar sekalipun siswa teladan di sekolah.

"Eh, bu Rati." Akbar hanya bisa cengengesan saat ibu Rati semakin mendekat, sedang Nay gugup setengah mati. Bisa mati ia jika ibu Rati tau kalau ia dan Nay sedang pacaran di dapur. Lebih tepatnya Akbar yang datang menggangunya.

"Kamu ngapain di tenda dapur?! pake acara gangguin Nay yang sedang masak." Ucapnya, dengan nada bicara yang masih meninggi.

"Ah.. ini, anu buk, tadikan saya datang liat-liat tenda dapur. Ya saya kan ketua osis jadi saya datang cuman cek-cek doang, nah kebetulan saya liat Nay yang goreng ikan jadi saya kasih tau cara goreng ikan yang bener itu gimana. Eh malah dia gosongin buk." Jelasnya mengada-ada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang