9. Sekretaris osis

293 36 1
                                    

"Aku tidak bisa menerka dengan jelas sikapmu padaku, tapi bolehkah aku menyimpulkan bahwa sikapmu padaku adalah sebuah rasa cinta? atau hanya permainan yang kau buat? tapi jika itu permainan maka aku siap ikut serta bermain didalamnya."
_Nay_
***

Hari ini, hari pertama Nay resmi menjadi siswi baru. Kebiasaan Nay yang bangun telat ternyata telah berhasil ia tepiskan jauh-jauh dari dalam dirinya walau kebiasaan itu belum hilang dengan sempurna atau entah kapan kebiasaan itu mulai kambuh lagi, Alhasil usaha Nay untuk bangun lebih awal karna ingin mendapatkan perhatian sekaligus nilai terbaik dari para jajaran guru.

Ibu SRI WAHYUNI, ibu guru cantik nan baik hati itu yang pertama kali masuk di dalam kelas X-4. Ibu Sri memperkenalkan dirinya dengan lengkap sekaligus memberitahu bahwa dia adalah wali kelas untuk kelas X-4. kebetulan saat itu hari pertama masuk dan siswa siswi baru resmi jadi siswa SMAN 1 WOHA, jadi pemilihan ketua kelaspun belum terlaksanakan.

"Karna ini baru pertemuan pertama, jadi ibu akan menggambil vote dari kalian untuk calon ketua kelasnya, tapi sebelumnya angkat tangan kalian bagi yang ingin mencalonkan diri untuk menjadi ketua kelas." Ujar ibu Sri kepada seluruh kelas X-4.

"Saya buk!!" Serentak Nay dan cowok yang duduk dibelakangnya mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.

Nay menoleh refleks kearah cowok itu, untuk memastikan bagaimana  wajahnya. Cowok itu tampan, hidungnya yang mancung mampu membuat jajaran cewek-cewek meleleh jika melirik kearahnya.

"Baik, siapa nama kamu nak?" Tanya ibu Sri menunjuk Nay dengan telunjuknya.

"Nayfah riyanti arsum buk, panggil aja Nay" Jawab Nay dengan sopan. Buk Sri mengangguk menandakan mengerti dengan ucapan Nay.

"Okey Nay.. kalau yang cowok belakangnya Nay itu siapa?" Tanya ibu Sri lagi menunjuk cowok itu dengan telunjuknya.

"Nama saya RONY TENGKU WIJAYA buk, panggil Rony aja." Jelas cowok itu.

"Sip!" Ujar buk Sri.

"Jadi untuk pembagian ketua kelas, ibu gunain vote dari kalian aja, untuk memilih ketua kelas yang pantas untuk memimpin kelas kalian." Ujar buk Sri menulis tabel untuk menghitung suara dipapan tulis putih.

"Iya buk.." Jawab kelas X-4 serentak.

Setelah pengambilan vote, dan hasil akhir yang diperoleh, ternyata nama Rony yang lebih unggul, walau hanya beda satu point saja. Nay menghela nafas dengan pelan menandakan pasrah dengan hasil vote yang ia peroleh, toh juga dalam islam cowok  yang harus mimpin rombongannya, walaupun tak menuntut kemungkinan dengan perkembangan zaman yang memperbolehkan perempuan untuk memimpin suatu kaum atau rombongan dan specialnya kelas X-4. Setelah melihat hasil akhir vote yang tertera dipapan tulis putih itu, ibu Sri sudah membuat keputusan yang menyatakan bahwa Rony lah yang menjadi ketua kelas dan Nay menjadi wakil ketua kelas, agar seimbang dan saling melengapi. Rony menggunakan logika untuk berpikir dan Nay menggunakan perasaan untuk berpikir. Jadi secara otomatis mereka saling melengkapi satu sama lain.

"Dari hasil vote yang Rony dapat jadi kita sama-sama angkat Rony untuk resmi menjadi ketua kelas untuk kelas X-4." Ujar ibu Sri tersenyum lebar.

"Iya buk.." Jawab kelas X-4 serentak.

Setelah jam pertama dan jam dua berakhir, Nay melangkahkan kakinya menuju kelas tetangga yang tak lain dan tak bukan adalah kelas kedua sahabatnya yaitu Aan dan Try, dengan penuh kegembiraan dan senyum yang sedari tadi terukir dibibir mungilnya,  entah apa yang merasuki cewek itu, tapi untuk hari ini  Nay merasa sedang tidak ingin ada seorangpun yang menggangu mood cantiknya itu.

AKNAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang