Chapter 8

3.2K 331 43
                                    

Happy reading
And
Sorry for typo

*****

Sooyoung berjalan pelan menyusuri jalanan yang ramai dengan orang berlalu lalang, hatinya seakan mengalami dilema. Jika benar Seohyun menyukai sang calon suami, bagaimana mungkin semua itu terjadi?

Menghela nafas panjang, wanita itu memutuskan untuk terduduk disalah satu kursi yang cukup panjang yang berada di bawah pohon. Menatap keramaian jalan yang baginya tak ada arti.

Pikirannya masih melayang ucapan Seohyun tadi, apakah calon suaminya itu tahu bahwa Seohyun sang adik mencintai dirinya? Tetapi bila melihat sikap peduli Changmin pada Seohyun, dirinya dapat mengira bahwa Changmin tidak tahu menahu atas perasaan Seohyun kepadanya.

Changmin begitu alami memperlakukan Seohyun bagaikan seorang adik yang sangat disayang, sangat berbeda dengan perlakuan Changmin kepada dirinya.
Terlebih orang tau mereka sudah menikah sejak lama, jadi Changmin pasti dapat menempatkan diri pada keadaan. Seharusnya dirinya tidak secemas ini bukan? Dirinya yakin bahwa Changmin pasti berpikir panjang saat mengetahui perasaan Seohyun.

"Oh Tuhan, aku berharap Changmin oppa tiak akan tahu perasaan Seohyun. Aku takut...bagaimana jika oppa berpaling dariku?" erang Sooyoung pelan.

Di hembuskan nafasnya kasar, dirinya segera menggelengkan kepalanya, mengusir ketakutannya sendiri. Setelah ini, apa dirinya dapat menatap Seohyun dengan tatapan yang sama?

"Baiklah, semua akan baik-baik saja. Kau akan menikah dengan Changmin oppa, kau adalah pengantinnya bukan orang lain orang juga Seohyun, bukan dia." kata Sooyoung menenangkan diri. Dihirupnya oksigen malam itu dengan kasar sebelum melepaskannya, hal itu dirinya lakukan berulang kali.

Demi meyakini apa yang diucapkannya, dirinya tak boleh pesimis, harus optimis. Changmin hanya mencintainya hanya orang lain.

*****

"Kalian serius ingin menikah?" tanya Tuan Cho pada Kyuhyun dan Seohyun.

Pagi-pagi sekali kedua orang itu berada di kediaman keluarga Cho dan membuat mereka berkumpul bersama dipagi ini, bahkan Tiffany yang menyempatkan diri kerumah mereka untuk menjemput sang calon suami juga terpaksa mendengarkan pengumuman dari Kyuhyun.

"Nde, kami memutuskan untuk segera menikah appa" jawab Kyuhyun tenang, salah satu tangannya menggenggam erat tangan Seohyun.

"Ken-"

"Benarkah? Kalian tidak bohong kan? Bukankah kalian bilang akan memikirkan dulu? Kenapa sekarang tiba-tiba ingin menikah?" sela Nyonya Cho antusias.

Bagaiman tidak, tanggal pernikahan Siwon dan Tiffany sudah semakin dekat dan sekarang Kyuhyun dan Seohyun ingin melangsungkan pernikahan. Dirinya tentu saja senang, bahkan terlalu senang. Membayangkan dirinya dapat menimang cucu diwaktu yang bersamaan pasti sangat menyenangkan.

"Kalau begitu terserah kalian, kalian mendapatkan restu kami. Apakah kalian juga sudah menyiapkan hari yang tepat?" tanya Tuan Cho yang diangguki Kyuhyun.

"Dua minggu dari sekarang, kalau menunggu hyung menikah kita akan melangsungkan pernikahan lebih dari satu bulan lagi, sedangkan di bulan berikutnya, Changmin dan Sooyoung akan menikah. Jadi kami memutuskan untuk sesegera mungkin"

"Tapi apakah tidak terlalu terburu-buru? Seohyunnie, Kyuhyun tidak menghamilimu bukan?" tanya Nyonya Cho khawatir yang membuat Seohyun terkejut.

"Mwo? A-Aniyoo, saya tidk hamil eommonim, ini murni keputusan kita berdua" jawab Seohyun lembut.

"Ah syukurlah, jika sampai anak nakal ini menghamilimu. Eomma tidak segan untuk menendangnya keluar" canda Nyonya Cho yang dibalas tawa gugup Seohyun.

Anata Ni Deawana Kereba (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang