kemarahan?

156 7 1
                                    

"Lo siapa nya Lenny?" ucap Rizky.

"Gue? Gue abang nya Lenny. Kenapa?" ucap Mark.

"Gak apa. Kirain lu pacar nya" ucap Rizky.

"Pacar? Udah menjadi hal yang gak mungkin kalo dia mau jadi pacar gue" ucap Mark.

"Kenapa?" ucap Rizky penasaran.

"Mending kita kecafe aja biar enak ngomong nya" ucap Mark.

"Oke lah" ucap Rizky.

Mereka berdua yang sedang berjalan dilorong pun segera ke parkiran.

"Lo bawa mobil?" tanya Mark sambil mencari mobil nya.

"Kagak. Gue kagak pernah bawa mobil" ucap Rizky sambil mengikuti Mark.

"Ternyata lo anak baik baik" ucap Mark pelan.

"Kuy lah" ucap Mark ketika menemukan mobil nya dan langsung masuk diikuti oleh Rizky.

Mark pun menyalakan mobil nya dan segera pergi kecafe terdekat.

***

"Setelah ini kalian mau kemana?" tanya Arief sambil melepas jas nya dan berjalan menuju parkiran.

"Pulang. Gue ada tamu" ucap Lenny sambil menghapus make up nya.

"Gue ikut Lenny" ucap Aini sambil merapikan rambutnya.

"Yaudah gue pulang juga. Kalian hati hati dijalan" ucap Arief sambil memasuki mobilnya.

"Yooo lah" ucap Lenny juga yang langsung memasuki mobilnya.

***

"Yuk. buruan kerumah Lenny. Entar kalian kagak dibolehin masuk kalo telat" ucap Raka sambil memasukan ponsel nya.

"Bayar dulu weh" ucap Brian sambil mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang seratus.

"Holkay mah bebas" cibir Zico sambil memasukan ponsel ke sakunya.

"Udah lah. Buruan" ucap Raka yang langsung keluar menuju parkiran.

Mereka semua pun langsung menaiki motornya masing-masing dan melaju kerumah Lenny.

Disisi lain, Lenny dan Aini merayakan kemenangan nya dengan meminum beer yang sudah tersedia di dashboard.

"Satu... Dua... Tiga... kembali ketangan gue semua" ucap Lenny seraya mengambil ketiga map dan memeluknya seperti boneka. Sopir Lenny hanya menggelengkan kepalanya. Aini? Dia masih meminum beer dengan menikmatinya.

"Udah puas sekarang lo ya. Gak lama lagi si Yusuf bakalan bangkrut" ucap Aini. Lenny pun menanggapinya dengan tertawa.

"Bodo banget tuh orang. Masa gak nyadar kalo kita itu muridnya" ucap Lenny dengan setengah mabuk nya karena sudah menghabiskan 4 botol beer.

"Tinggal ganti nama doang kan? Gampang lah bisa gue urus" ucap Aini sambil melihat berkas berkas yang ada dipangkuan Lenny.

"Non, setelah ini mau kemana? Apa ada perlu lagi?" tanya sopir itu. Lenny pun memikirkan sebentar.

"Langsung pulang aja pak. saya ada tamu" ucap Lenny sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

"Apa ada meeting non? Kalo ada saya suruh sekretaris non biar mengambil berkasnya" ucap sopir itu. Seketika Lenny teringat bahwa ayahnya pernah berkata bahwa Lenny harus menghadiri meeting bersama direktur dari Blue Corp.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang