suara siapa itu?

184 7 1
                                    

"Enak ya?! Keluar masuk club tanpa sepengetahuan gue?! Enak?! Iya?! Gue udah ngelarang lo untuk pergi ke club!! dan lo udah janji ke gue kalo lo gak bakalan keluar masuk club!! Sekarang?! Mana janji itu?!" ucap Mark dengan marah nya.

"Kak ini bisa gue jelasin" ucap Lenny sambil berjalan menuju Mark. Tapi Mark langsung mengangkat tangan nya agar Lenny berhenti mendekati nya.

"Gue gak butuh penjelasan dari lo! Sekarang gue minta lo jangan deket deket lagi sama gue!" seru Mark dan langsung pergi meninggalkan rumah Lenny.

Raka dan teman teman nya yang melihat itu langsung mendekati Lenny. Lenny sendiri langsung lemas, kakinya seperti mati rasa. Sebelum akhirnya Lenny jatuh, Raka langsung membopong untuk duduk.

"Raka.. Gimana ini.." ucap Lenny dengan gemetaran. Air matanya ingin keluar tapi Lenny menahan nya.

"Eh Ka, gue sama yang lain pulang dulu ya. Lo tenangin Lenny aja" ucap Brian sambil menepuk pundak Raka.

"Yaudah hati hati bro" ucap Raka sambil menganggukan kepala. Teman teman Raka pun sudah pulang, hanya tinggal Raka dan Aini.

"Coba cerita ke gue kenapa lo sering keluar masuk club? Kali aja gue bisa jelasin ke Kak Mark" ucap Raka sambil mengelus kedua tangan Lenny. Lenny pun membenarkan duduk nya agar bisa berhadapan dengan Raka.

"Gue keluar masuk club, soalnya gue lagi stress. Ortu gue yang jarang pulang, gue yang selalu dihina sama temen sekelas gue, gue selalu merasa kesepian kalo dirumah" jelas Lenny dengan gemetar. Tak terasa sewaktu Lenny menceritakan itu, air matanya berhasil lolos. Raka yang melihat air matanya yang membasahi pipi mulus Lenny langsung saja menghapus nya.

"Kalo lo stress, kenapa gak telpon gue? Daripada lo keluar masuk club, mendingan keliling kota sama gue sama temen temen gue yang lain juga. Kalo lo terus terusan kayak gini, entar yang ada lo gak sehat. Nyakitin diri lo sendiri. Gue gak mau lo nyakitin diri Len. Meskipun kita baru kenal beberapa minggu yang lalu, tapi gue udah nganggep lo kayak keluarga gue. Meskipun pada dasar nya kita itu dijodohkan. Gue harap lo berhenti keluar masuk club" jelas Raka dengan lembut sambil mengelus pipi kiri Lenny.

Lenny yang merasakan perbedaan dari Raka langsung saja tersenyum. Entah kenapa saat ini jantung Lenny berdetak semakin kencang. Sedangkan Raka juga merasakan hal yang sama. Akhirnya Lenny pun menghembuskan nafasnya untuk menormalkan detak jantung nya.

"makasih Ka. Lo emang pengertian banget" ucap Lenny dengan senyum nya. Raka pun hanya menganggukan kepala.

"Btw lo beda banget. Gak kek biasanya. Apa ini sisi lain lo ya? Cengeng" ucap Raka tersenyum. Lenny pun langsung memukul pundak Raka.

"Dih marah" ucap Raka dengan kekehannya.

"Raka!!" bentak Lenny. Raka pun langsung tertawa terbahak-bahak. Lenny yang gemas dengan Raka langsung saja memukuli Raka dengan puas. Raka yang tiba tiba mendapatkan serangan dari Lenny langsung terjatuh sehingga dia berada diatas Lenny.

Posisi mereka sangat dekat. Bahkan hidung mereka pun bersentuhan. Jantung mereka sama sama berdegup kencang. Mata mereka bertemu bahkan sama sekali tidak mengedipkan matanya. Raka dengan sangat perlahan langsung memiringkan wajahnya sedangkan Lenny langsung menutup matanya. Bibir Raka mendekati bibir Lenny. Semakin dekat. Hingga akhirnya.

***

Mark mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi seusai dari rumah Lenny. Dengan emosi yang memuncak, Mark mengendarai dengan ugal ugalan. Tak peduli teriakan para pengendara lain dan pejalan kaki. Hingga akhirnya Mark melebihi kecepatan nya.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang