Jangan Kaget

144 6 1
                                    

Acara peresmian dari usaha baru milik Elbrata Company, baru saja berakhir.

Sekarang adalah waktunya berpesta. Banyak yang memakan makanan yang memang digratiskan. Ada juga yang sedang bermabuk-mabukan dirooftop. Dan ada juga yang sudah pulang, mungkin mereka akan olah raga malam atau yang lain.

Tapi tidak dengan Lenny, Aini dan Arief. Mereka bertiga sedang berkumpul di tempat parkir mobil. Rencana pun sudah siap dilaksanakan. Lenny berpenampilan layaknya model, gaun hitam dengan panjangnya yang hanya setengah paha dan bawahan yang mengembang layaknya tuan putri, high heels nya yang berwarna hitam juga, lalu tatanan rambut dengan cat berwarna silver dan make up natural dengan sentuhan terakhir nya lipstick merah menyala.

Aini? Sangat simple. Gaun berwarna hitam tanpa lengan, high heels berwarna hitam juga, rambut yang di cat berwarna silver juga. Oh tidak, jangan jangan mereka berdua akan seperti saudara kembar lagi?. Mungkin saja.

Arief? Sama saja seperti awal. Pakaian yang tadi dia pakai sejak acara peresmian.

Mereka bertiga sudah layaknya kakak beradik. Tinggi Aini dan Lenny memang tidak sama, tapi dengan bantuan high heels tinggi mereka terlihat sama.

"Ok, ini Tuan Yusuf sudah nunggu dirooftop. Berarti zona tidak aman jika kita ikutan mabuk dan membongkar identitas. Kak Arief, gue mohon lo jangan ikutan mabuk meskipun gue tau lo kebal. But please ini demi rencana gue" ucap Lenny dengan seriusnya.

"Siap. Tapi ini kita drama kayak sodara kandung kan?" tanya Arief untuk memastikan.

"Yup. Dan nanti lo berdua tinggal bilang iya dan tidak. Karna lo berdua ditakdirkan untuk menjadi cuek" ucap Lenny. Mereka berdua pun mengangguk pasrah.

Setelah dikira selesai membicarakannya, mereka bertiga pun menuju ke rooftop melewati begitu banyak orang. Banyak pasangan mata yang melirik mereka bertiga. Tapi tidak dengan orang tua mereka bertiga.

Wait? Dimana Raka?

"Kalian bertiga melupakan sesuatu" ucap Raka yang tiba-tiba datang dengan pakaian formalnya. Mereka bertiga pun hanya terkekeh.

"I'm so sorry honey" ucap Lenny sambil menggandeng lengan Raka.

Akhirnya mereka berempat berjalan menuju rooftop. Sesampainya disana, terlihat jika banyak orang yang duduk disofa sambil mengelantur tidak jelas.

'Dasar pipel pipel jaman now. Suka gak jelas kalo ngomong' batin Lenny.

Diujung sana, terdapat dua lelaki yang duduk dengan santai sambil meneguk wine. Lelaki yang satu Lenny sudah mengenalnya, tetapi disebelahnya dia tidak mengenali sama sekali. Ah mungkin anaknya.

"Selamat malam Tuan Yusuf" ucap Lenny sopan. Tuan Yusuf pun terkaget dengan situasi disini.

"Ah ya saya lupa. Perkenalkan ini Suami saya. Namanya Daffa" ucap Lenny sambil memperkenalkan Raka yang harus berubah nama menjadi Daffa.

"Selamat malam Tuan Yusuf. Saya Daffa, suami kesayangan Diandra" ucap Raka sambil menyalami Tuan Yusuf. Tuan Yusuf pun langsung saja menyuruh keempat orang ini untuk duduk.

"Lalu, siapa orang yang kemaren itu? Bukannya dia suami anda? Apa anda punya dua suami?" tanya Tuan Yusuf dengan senyuman sinis.

"Lebih baik saya mempunyai dua suami yang bisa saya urus. Daripada punya dua muka yang tidak bisa diurus" ucap Lenny dengan kekehannya. Merasa disindir, Tuan Yusuf pun mengepalkan tangannya.

"Maksud anda berbicara seperti itu apa?" tanya Tuan Yusuf yang sudah menahan emosinya. Lenny pun melihat raut wajah Tuan Yusuf.

"Jika anda marah, berarti apa yang saya katakan benar" ucap Lenny dengan smirknya. Lagi, Tuan Yusuf menahan emosinya.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang