is it truly me?

106 6 1
                                    

Fine Hospital. Rumah sakit yang merawat Mr. Jonathan selama dia mengalami penyakit jantung. Sudah hampir 2 tahun dia dirawat diruma sakit.

Saat ini, ruangan VVIP yang digunakan oleh Mr. Jonathan sudah penuh dengan para dokter serta Andrew dan Nandhira.

"Siapkan kejut jantung!!!" Seru Dokter Javin seraya melepaskan baju pasien yang sedang dikenakan oleh Mr. Jonathan.

Para suster pun langsung berlari keluar kemudian kembali dengan membawa alat kejut jantung.

















Tit...
















"Clear!"

















Grekk!!
















Tit.....
















"Clear!!"
















Grekk!!!
















Tit....
















"Sekali lagi!!"

"Clear!!"
















Grekk!!!
















Tit.....






"Ayah!!!!" Seru Nandhira dengan tangisan yang memenuhi ruangan itu.

"Kematian Mr. Jonathan, Senin 23 Juli 2016 pukul 15:45" ucap Dokter Javin.

"Semoga kau tenang disana ayah" ucap Andrew dengan air mata yang sudah membasahi pipi.

"Ayah!!! Tidak!!!" Seru Nandhira dengan isak tangisnya. Andrew pun hanya bisa mengelus pundak istrinya itu.

"Sudahlah sayang. Ayah sudah tenang sekarang" ucap Andrew seraya menarik tubuh Nandhira secara perlahan untuk menjauh dari tubuh kaku Mr. Jonathan.

Ditutupnya tubuh Mr. Jonathan dengan kain putih. Isak tangis Nandhira masih saja menghiasi ruangan itu. Andrew pun hanya bisa memeluk istri kesayangannya itu.

"Aku sudah menelpon semua orang yang penting" ucap Dokter Javin setelah menutupi Mr. Jonathan dengan kain putih.

"Terima kasih Javin. Aku berhutang budi padamu" ucap Andrew seraya menghampiri Dokter Javin.

"Sama sama Andrew. Kau tak perlu berhutang budi, merawat Mr. Jonathan sudah merupakan kewajibanku" ucap Dokter Javin seraya menepuk pundak Andrew.

"Kalau begitu, aku mohon pemakamannya dilakukan besok saja" ucap Andrew. Dokter Javin pun menganggukan kepala dengan senyuman tipis.

"Grandpa!!"

Teriakan seorang gadis kecil yang baru saja membuka pintu ruangan itu menjadi pusat perhatian.

"Grandpa!! No!!" Seru gadis itu dengan tangisan yang langsung membuat Nandhira mendekat.

"Calm down sweetie.." ucap Nandhira berusaha menenangkan.

"I can't mom.." ucap gadis itu. Andrew yang melihatnya segera mendekat dan memeluk Nandhira berserta anaknya itu.

"Kalian pulanglah. Besok datang lagi kesini. Aku tau kalian butuh istirahat" ucap Andrew seraya melepas pelukan dan mengelus puncak kepala Nandhira beserta Lenny dikedua tangannya.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang