Empat Belas

713 50 0
                                    


Si sebuah taman yang luas nan indah terdapat seorang wanita yang tengah terduduk memikirkan apa yang terjadi saat sarapan paginya dengan keluarga nya

Ia merasa gelisah dan takut jika rey sudah tau semuanya,  tapi ia tak yakin karna semua yang berhubungan dengan kesehatannya sangat tertutup rapat dan hanya orang orang tertentu yang mengetauhinya

Tapi tadi pagi rey memanggil nama nia

Flashback

Di pagi yang cerah seperti biasa seluruh keluarga prasetya sarapan bersama dan sangat menikmati makanan yang tersedia

"nia" panggil anak tunggal keluarga prasetya membuat yang lain menoleh heran

"siapa nia sayang? " tanya sang mama dan juga papanya yang terlihat bingung dengan anaknya yang memanggil nama wanita yang tidak ada di meja makan tersebut

Tapi lain rengan rania yang tampak terkejut dengan nama yang baru diucapkan suaminya

" ra? " panggil rey,  rania mengangkat wajahnya dan tersenyum pada rey

"ya?"  rey tampak tersenyum lega

"apa kau mengingat kejadian kemaren? " rania mengerutkan dahinya bingung

" selamatan empat bulanan kan? " jawab rania mantap membuat rey mengerutkan dahinya tampak bingung serta kaget dengan jawaban istrinya itu

" iya" jawab rey

"kenapa menanyakan itu? " rey hanya tersenyum menanggapi

" tidak apa,  nanti sore kamu free kan? " tanya rey,  rania langsung mengangguk

" kalo gitu ntar aku jemput,  nanti kamu sudah Harus rapi ok" rania hanya mengiyaman permintaan rey

Flashback off

Pikirannnya bercabang antara rey mengetauhinya atau tidak tapi jika rey tidak mengetauhinya kenapa tadi pagi rey memanggil nia?

"nia" panggil tani mencoba berbicara dengan ego nya,  tetapi tidak ada sahutan dari seberang

"hey bisakah kau menjawabku? " lagi lagi tak ada jawaban

" ni.. "

" rania" rania langsung menoleh ke arah datangnya panggilan itu,  ia tersenyum melihat mama mertuanya yang berjalan ke arahnya dan tersenyum manis

"sedang apa kok kayaknya serius banget" rania tersenyum dan menggeleng

"yakin,  cerital sayang mama tau kamu lagi ada masalah" pinta mama rey mencoba membujuk rania untuk berbicara,  untuk sesaat rania tetap diam sampai akhirnya ia memutuskan untuk berbicara

"ma, apa aku harus kasih tau tentang diriku yang sebenarnya ke kak rey? " mama rey mengerutkan dahinya saat mendengarkan pertanyaan menantunya itu

" umm...  Memang lebih baik kamu cerita yang sebenarnya biar rey mengerti dan bisa membantumu,  mama tau selama ini kamu terus mencari keberadaannya, mama tau kamu merencanakan untuk membunuhnya tapi apa kamu yakin?  Jika dengan membunuhnya kamu akan puas?  " rania tertunduk,  sakit di dadanya mendominasi dan menjalah ke seluruh tubuhnya sampai membuat matanya berair mencoba keluar

" tapi dia sudah membunuh seluruh keluargaku ma..  Gara gara dia aku sendiri di dunia ini,  aku ingin dia merasakan apa yang aku rasakan,  apa yang keluarga ku rasakan " air mata turun dengan derasnya membasahi pipinya yang gembul dam. Membuat hidungnya memerah

Mama rey merasa iba saat melihat menantu yang disayanginya terlihat sangat tersiksa tapi ia harus menghentikan semua dendam ini setidaknya menyadarkan menantunya bahwa apa yang dilakukannya salah

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang