Enam

1.1K 66 0
                                        

Matahari belum menampakkan sinarnya tapi seorang wanita telah bangun meskipun baru 3 jam yang lalu ia tertidur kemudian mematikan alaram hp nya yang membangun kannya

"sudah subuh" gumamnya dan langsung melihat sampingnya yang terdapat suami yang baru ia terima dan mulai di cintai nya sedang tertidur pulas,  ia menatap setiap inci dari wajah suaminya itu terkagum dengan muka polosnya yang sangat tampan,  tiba tiba saja tangannya inging mengelus pipi lelaki di hadapannya yang awalnya ragu akhirnya memilih untuk melakukannya perlahan takut membangunkan suaminya

"geli ra" suara itu membuat rania kaget dan menjauhkan tangannya dari pipi rey tapi langsung di cegah dan rey membawa tangan rania di depan wajahnya dan menciumnya lembut yang membuat rania langsung tersenyum malu

Rey perlahan membuka matanya dan melihat mata hitam rania kemudian mengelus pelipis rania yang membuat rania memejamkan matanya menikmati sentuhan yang diberikan oleh rey

"sudah enakan?  Ga ada yang sakit kan ra? " rania membuka matanya dan tersenyum manis ia sangat senang rey menanyakan keadaannya

" aku baik baik saja" jawab rania lembut membuat rey menyunggingkan senyumnya

"oh ya sampe lupa" kaget rania membuat dahi rey berkerut.

"ayo sholat kak,  udah adzan subuh" lanjut rania,  mendengar itu rey mengangguk dan mereka melaksanakan kewajibannya

~~~~~~~~~

"pagi rania sayang"  amel langsung menghampiri rania yang sedang menyiapkan sarapan

"pagi amel sayang" jawab rania,  amel memeluk dan memciun pipi sahabat kesayangannya itu

"you okay right? " rania mengangguk dan membuat amel lega,  sahabatnya ini selalu menyimpan semua sendiri sesuatu yang dianggap tidak penting padahal sebenarnya itu sangat penting

" kemaren kenapa sih kok tiba tiba pingsan,  kamu kambuh lagi? " tanya amel khawatir,  rania hanya tersenyum kemudian menggeleng

" aku gapapa mel cuman mual  aja kemaren nyium bau lobster" jawaban rania membuat mata amel  melebar,  kaget

"lo mual nyium bau lobster?!!! " pekik amel yang langsung membuat rania spontan menutup telinganya

" iya mel,  emang menapa sih? " tanya rania yang membuat amel memutarkan bola matanya

" ra yang benar aja sih,  kamu mual sama bau lobster?!?  Lobster yang sangat kamu sukai itu?!?! " seru amel,  rania banya mengangguk sebagai jawaban,  emang bener kan?

" iya amel aku emang mual karna lobster,  kamu kenapa sih? "tanya rania sedikit kesal. amel menghela nafasnya,  sahabatnya ini memang ga peka apa?

" kamu terakhir ngelakuin 'itu'  kapan? " rania diam dan masih mencerna kata 'itu'  yang di madsud amel

" sebelum aku nikah " jawab rania jujur tapi langsung mendapatkan pelototan dari amel

" hah??!!!  Kak rey ga pernah nyentuh kamu selama 2 bulan ini?!! " seru amel,  rania hanya mengangguk mengiyakan

" kenapa sih mel,  kok nanya itu? " amrl yang mendengar pertanyaan sahabatnya itu langsung kesal jingktak jingkrak

"  ra please  deh kamu tuh pinter yaa...  Tapi kenapa ini aja kamu masih loading sih" kesal amel,  membuat rania ikut kesal karna bertele tele

"ihh to the point aja deh" kesal rania yang di jawab helaan nafas,  sahabatnya ini sungguh sangat tidak suka jika bertele tele tapi kenapa loadingnya lama sih?!?!?

" ra gimana kalo kamu itu.. "

" good morning rania,  amel" sapa axel yang diikuti yang lain,  memutus amel yang ingin membicarakan sesuatu

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang