Prolog

2.9K 142 9
                                    

"rania"  sapa seorang wanita cantik dengan rambut teurai panjang membuat seorang wanita subur yang dipanggilnya itu menoleh dan tersenyum kearahnya

" ada apa mel? " tanya wanita subur itu yang  kaget saat tiba tiba sahabatnya memeluknya erat

" selamat yaa,  aku dengar kau memenangkan lomba lari 100 m,  trus vocal solo yang di surabaya belum lagi  sertifikasi cambribge bussiness mu dapet A STAR, uhhh...  Aku bangga jadi sahabatmu" jelas amel pada rania yang tambah mengeratkan pelukannya

" makasih cantik,  aku juga senang mempunyai sahabat tercantik di sekolah ini" rania mengelus puncak kepala amel sayang tapi tiba tiba amel melepaskan pelukannya dan menatap tajam rania

"ihhh..  Kamu tu juga cantik rania,  coba aja kamu lebih fashionable trus tu kaca mata buka,  ganti pake lens, tubuhmu itu montok dan menurutku sexy tau" jelas amel sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat rania tertawa melihat tingkah lucu sahabatnya itu

" ran..  Dengerkan  tentang pesta yang diadain sama the sun? " tanya amel membuat rania bingung,  the sun adalah sebutan untuk anak anak konglomerat yanga ada di indonesia bahkan asia yang bersekolah di SMA Semesta

" pesta apa sih mel?  Aku gatau kan baru dateng dari surabaya kemaren" jawaban rania membhat amel menepuk jidat nya,  ia lupa rania sudah satu minggu dispen

"tapi masak ga tau sih,  anak anak pada heboh tau soalnya itu di adain di rumah anak pemilik yayasan sekolah ini kak reyhan" rania yang tidak terlalu peduli dengan acara itu membawa amel ke kantin yang mrmbuat amel merasa kesal karena di cuekin

"ihh..  Rania aku kan lagi ngomong kenapa di cuekin sih" kesal amel yang hanya dibalas senyuman oleh rania yang sedang mengambil makanan

"maap mel tapi kamu tau aku ga suka yang kayak gituan,  aku ngerti kok madsudmu,  kamu mau ajak aku dateng kesana kan? " amel tersenyum lebar dan mengangguk  sahabatnya ini selalu cepat tanggap dengan informasi yang didapatkan

" lah itu ngerti,  ayolah lah ran ikut yaa,  kamu kan baru dateng butuh refresing kan jadi ikut yaa" rania menghela nafasnya dan langsung duduk setelah menemukan tempat duduk kosong dengan amel di sampingnya

"tempat itu ga mungkin cocok untuk cewek kayak aku mel,  belum lagi itu larangan keluargaku,  aku yakin pesta itu bukan pesta biasa mel pasti pesta itu akan jadi pesta yang cukup liar kamu tau sendirikan gi mana kak reyhan n the genk,  aku juga kerudungan ga pantes buat dateng ke sana" amel menekuk wajahnya

"rania.. Dari pada kamu sendirian di apartemen mending ikut aku lagi pula ga ada yang melarang atau tau kamu ngapain kan,  dan aku mohon untuk kali ini aja ran.. Oh dan tentang kerudung itu bisakah kau melepasnya satu kali ini saja" permintaan amel membuat rania melayangkan tatapan tajam ke arah amel yang membuat amel bungkam

"amel ga segampang itu ngelakuinnya,  ok,  memang ga ada yang ngelarang atau tau aku ngapain aja tapi tentang kerudung ini, terlalu berat mel" rania menunduk teringat masa lalunya sebelum ia memutuskan mengenakan kerudung
Keputusan yang akan selalu membekas di benak rania untuk selamanya

"cuman satu kali ini rania  aku janji ga akan pernah minta hal ini lagi ke kamu,  ya ra..  Ikut aku ok lagi pula aku tidak pernah meminta apapun darimu hanya sekali ini ra" rania menghela nafasnya dan terdiam sambil menghabisi makanannya

"ra.. "

" ok,  sekali ini aja" amel langsung senang dan memeluk rania,  rania give up

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang