Enam Belas

840 52 5
                                    

Di sebuah ruang kerja yang sangat luas terdapat tujuh orang yang sedang berdiskusi untuk menentukan planing mereka

"incaran kita edward zang, seorang mafia hongkong yang cukup memiliki pengaruh yang kuat dalam mafia asia, memiliki pengawal yang kuat yang selalu bersamanya dua puluh empat jam " jelas seorang lelaki bernama axel

"dia akan ke Indonesia akhir bulan ini untuk berlibur di bali dan itu waktu yang tepat untuk melancarkan aksi kita karna pada saat itu pengawalannya akan sedikit berkurang" lanjutnya, yang lain langsung mengangguk, tiba tiba seorang wanita hamil yang juga ikut mendengarkan jatuh terduduk dan membuat sang suami panik

"ra kamu gapapa? "tanya rey , terlihat jelas di mukanya jika ia sangat khawatir dengan apa yang terjadi pada istrinya

"lepaskan aku" jawab wanita itu dingin dan mendongakkan wajahnya dan terlihat ekspresinya yang membuat siapapun bergedik ngeri karna tatapan dinginnya, rey melepas rangkulan yang ada di istrinya dan dengan susah payah ia bengkit sendiri

"aku tidak butuh bantuan kalian, biarkab aku sendiri yang menghabisinya" geram nia yang membuat lainnya syok dengan perubahan wanita yang selama ini lembut

"kau!! Kenapa kau harus ikut campur ini urusanku dan rani!!" rey kaget mendengar suara lantang istrinya tetapi langsung menetralkan kembali dan tersenyum seakan mengerti bahwa yang ada di hadapannya adalah nia

"kau sedang mengandung nia, aku tidak mungkin membahayakan kalian dan calon bayi kita, dengan melakukannya bersama ini akan lebih mudah" jelas rey dan hanya mendapat lirikan tajam nia

"hey, bukan hanya kamu yang memiliki dendam padanya masing masing dari kita memiliki alansan tersendiri untuk melakukan ini so just shut up and let us do this" geram axel, bh ia terdiam dan memalingkan wajahnya

"biarkan aku yang membunuhnya" lirih nia yang lain menghela nagfas mereka

"baiklah, hanya sentuhan terakhir, kau hanya boleh keluar saat kami mengizinkanmu kau mengerti"tekan rey membuat yang lain terkejut dengan keputisan rey yang bisa membahayakan istri dan anaknya

"reg tap... " ucapan amel terpuuts saat melihaat ekspreai rey yang memohon, ia kemudian mengangguk

"baiklah" ujar nia dang langsung meninggalkan ruangan itu

"kenapa kau melakukannya? Itu bisa membahayakan rania dan calon anakmu rey" sahut amel

"mel nia ada karna rasa benci rania terhadap penjahat itu, jika tujuannya tercapai kemungkinan besar nia akan menghilang dan itu akan lebih baik untuk rania, aku ingin semuanya yang terbaik untuknya" ujar rey yang membuat yang lain terdiam

"tapi aku ga yakin kalo nia akan menyerah begitu saja, aku yakin dia memiliki rencana lain" celetuk amel membuat yang lain langsung menoleh menatapnya

"kak rey kau tau bagaimana sifat nia yang keras kepala dan menghalalkan segala cara mencapai tujuannya? " rey mengangguk mengiyakan , bsrtemu dengan nia beberapa kali dan cerita dari rania membuatnya cukup mengenal nia perempuan keras kepala yang terjebak dalam diri istrinya

"aku tau maka dari itu kita harus punya rencana cadangan" ujar rey yang langsung di setujui yang lain dan mereka pun melanjut kan diskusi mereka

~~~~~

Ditengah dinginnya malam di dalam sebuah ruangan yang hangat terdapat seorang wanita yang tengah mengandung besar tertidur dengan pulasnya dan di pandangi dengan penuh kasih sayang oleh seorang lelaki yang baru saja masuk ke dalam kamar, dielusnya pipi tembam istrinya membuat wanita hamil itu bergeliat merasa terganggu dan tak lama ia pun memerjapkan matanya dan membukanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk, ia tersenyum saat melihat lelaki yang ia sayangi

"kok belum tidur? " tanyanya dengan suara serak karna baru bangun, rey hanya tersenyum dan mengelus sayang puncak kepala istrinya

"aku masih menikmati wajah cantik istriku" ujarnya yang membuat rania tersenyum malu dan tiba tiba memekik kaget membuat rey khawatir

" ada apa? Apa ada yang sakit?!" tanya rey menatap rania khawatir , melihat ekspresi rey  ,rania tersenyum yang membuat rey bingung

"anak kita lagi main bola, ia menendang untuk pertama kalinya rey" ujar rania senang, rey yang mendengar itu menjadi penasaran

"kau ingin merasakannya? " rey mengangguk , rania langsung membawa angan rey di perutnya

"usaplah" pinta rania, rey melakukan apa yang di inginkn istrinya, tak lama ia terlihat kaget dengan pergerakan yang dirasakannya melalui tangannya

"dia menendang ran" pekiknya senang dan terus mengelus perut rania, rania yang merasa nyaman dengan elusan yang di berikan rey lambat laun menutup matanya dan kembali tertidur, rey yang melihat istrinya tertidur kembali langaung tersenyum dan mencium bibirnya singkat dan juga perut rania sebelum ikut tertidur di samping rania sambil merangkulnya

"good night my queen and my little angel"

~~~~~~

Aroma sedap menyeruak dari dalam dapur membuat penghuni rumah yang terlelap bangun dan merasa lapar, tak terkecuali lelaki tampan yang langsung turun dan mendatangi istri yang ia cintai

"rey... " wanita itu berseru kesal karna suami tampannya memeluknya dari belakang yang membuat dirinya terganggu dari aktivitas masaknya

"hmm"

"jangan ganggu aku, aku sedang memasak" rey tidak menghiraukan protes istrinya dan  semakin mengeratkan pelukannya dengan hati hati takut melukai calon anak mereka

"hmm,  jangan gitu,.. Bahaya aku lagi masak" kesal rania karna rey menenggelamkan kepalanya di leher rania dan memberi kecupan kexupan kecil yang membuat rania bergedik geli

"biarkan begini dulu,  aku  ingin bermanja sebentar dengan istri ku" rania terdiam dan membiarkan suaminya melakukan apa yang di inginkannya

"sayang kamu ga lagi merencanakan sesuatukan sama nia? " tanya rey saat mereka sudah di meja makan menikmati sarapan pagi buatan rania, rania hanya terdiam terlihat mencoba berfikir

"tidak,  memang ada apa?  Kemarin sahabatmu dan amel datangkan?  Maaf ya aku kecapean dan ninggalin kalian" rey mengerutkan keningnya heran karna istrinya yang sepertinya tidak mengingat apa yang telah terjadi semalam

"kau tidak mengingat kejadian semalam? " rania menggelengkan kepalanya

"ada apa?  Apa terjadi sesuatu? " tanya rania yang mulai penasaran dengan tingkah suaminya

"tidak..  Tidak ada apa apa" jawab rey yang semakin membuat rania penasaran,  kali ini rania akan menanyakannya langsung ke nia

~~~~~~

"bagaimana? "tanya amel yang baru saja datang menghampiri sekelompok teman barunya

"dia tidak mengingat apapun"jawab rey lesu yang membuat amel menghela nafasnya kasar

"sudah ku duga,  kalau begitu kita jalan saja pakai rencana  ke dua,  ini lebih menguntungkan dari pada yang pertama kan?" ujar amel dan yang lain mengangguk setuju

“tapi apa kau yakin ini akan berhasil? “ celetuk keenan yang membuat mereka memandang keenan

“maksudku, rania ah..  Tidak lebih tepatnya nia pasti juga punya rencana cadangan kan” lanjut keenan,  mendengar pernyatan itu amel mengangguk karna ia sependapat dengan hal itu tapi sebelum mencoba kita gak tau kan apa yang akan terjadi

“ aku mengerti,  tapi tidak ada yang tau kan yang akan terjadi jadi jalanin aja rencana ini,  semoga saja nia tidak banyak berulah” jelas amel yang membuat yang lain menganguuk setuju,  selama kita percaya, selama kita percaya tuhan pasti memberikan jalan

TBC

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang