Sepuluh

857 59 0
                                        

Seperti biasa keluarga prasetya selalu berkumpul di meja makan setiap pagi untuk sarapan bersama tapi hari ini ada yang berbeda dari seorang anggota keluarga tersebut karena sangat bahagia dan selalu mempertahankan senyumnya membuat yang lain terheran heran

"rania sayang apa terjadi seauatu? " tanya ayu_mama rey,  rania memberhentiakan acara makannya dan melihat ayu dengan senyum manisnya dan menggeleng membuat ayu mengerutkan dahinya

" apa kau akan pergi?  Kenapa rapi sekali? " tanya ayu kembali dan masih tetap dengan jawaban pertama hanya sebuah senyuman manis sebagai balasan

" keluar bareng siapa sayang? " tanya ayu kembali kali ini rania menjawabnya tapi tetap dengan senyum mengembangnya

" rey,  rania bakal ke kantor bareng rey" jawab rania membuat kedua orang tua rey membelalakkan matamya,  mereka kaget

" mau ngapai ke sana sayang? " kali ini papa rey yang bertanya

" rania cuman kepengin kesana aja pa, entahlah  dari kemarin aku pingin tapi sama rey ga boleh" jawab rania sedikit   memayunkan bibirnya kesal

Orang tua rey yang mendengar itu melongo pasalnya menantunya sangat tidak suka buang buang waktu tapi ini?  Hanya ingin ke sana? Nelum lagi sikap manja nya itu sangat tidak lazim

Mengerti dengam ekspresi mertuanya rania ymencari alasan lain

"rania pingin nemenin rey di sana pa, ah......  Rania inget sekretaris rey cewek  jadi rania pingin tau" mereka memandang aneh rania yang tidak seperti biasanya tapi mereka biasa saja karna mengira jika rania sedang cemburu

Sedangkan rey kaget dari mana rania tau jika sekretarisnya perempuan??

" kalo gitu papa seneng deh dengernya,  biar rey ga comot sana comot sini" jawab papa rey yang membuat rey langsung membualatkan matanya kaget

"ishhh papa kapan coba rey comot sana comot sini? " ujar tak terima,  papa rey tersrnyum jahil

" kamu kira papa ga tau kelakuanmu dulu hah? " ujar papa rey,  rey mencebikkan bibirnya merasa kesal dengan papa nya yang membuka aibnya

" itu kan dulu" sahut rey,  rania dan ayu yang melihat perdebatan kecil itu hanya tertawa

"sudah sudah kalo dilanjutin ntar malah telat yang ke kantor" ujar ayu menengahi

"iya ini dah jam 8" lanjut rania  mendengar itu rey langsung bangkit dan mengajak rania berangkat

"rey sama rania berangkat dulu ya ma,  pa" pamit rey kemudian mencium punggung rangan orangtuanya tang juga diikuti rania

"hati hati di jalan sayang" sahut ayu yang melihat anak dan menantunya sudah jalan ke luar

"mama seneng sekarang rey udah berubah menjadi lebih baik semenjak ada rania " ujar ayu yang langsung di setujui oleh suaminya

" iya,  rey sekarang lebih fokus dan tau waktu"

~~~~~~~~~
Rania dan rey yang sudah sampai di depan kantor langsung masuk dengan rania menggandeng lengan rey serta senyum yang lebar

Beberapa karyawan  yang lewat menyapa rey yang langsung di balas ramah oleh rey

"selamat pagi pak rey" ujar salah satu karyawan

"pagi" rey tersenyum membalas sapaan itu

Mereka langaung masuk ke lift khusus yang hanya di pakai para petinggi perusahaan

Saat telah sampai rey langsung membawa rania ke dalam ruangannya setelah sebelumnya ia melihat sekretarisnya sudah stand by di depan

"rey aku ingin melihat sekretaris mu" pinta rania,  rey yang mendwngar itu menaikkan satu alisnya

"ada perlu apa? "

" aku ingin menilainya." mendwngar itu rey sempat kaget

"menilai? " rania mengangguk dan tersenyum

" aku ingin lihat apa di layak atau tidak,  kalau tidak, bolehkan aku menggantikannya? " kali ini rey benar benar kaget,  rania mau menggantikan posisi sekretarisnya?

" ra tidak ada yang salah dengan sekretarisku,  di bekerja cukup baik" rania tersenyum tapi terdapat keganjalan di sana

"kalo begitu panggil saja aku ingin melihatnya,  ah tidak biarkan di bekerja seperti biasa,  aku akan disini menemanimu"

Mendengar pernyataan rania rey lega dan langsung mengerjakan pekerjaanya

"jika butuh sesuatu panggil saja sekretarisku" rania mengangguk mengiyakan

Sedah hampir jam makan siang dan rania terus memperhatikan rey tapi tetap tidak menggangu konsentrasi suaminya itu dan sela itu pula ia terus melihat kerja sekretaris suaminya itu yang cukup bagus meskipun bajunya sangat tidak pantas

Rok selutut yang sangat ketat dengan kemeja putih yang juga sangat ketat membentuk dadanya yang cukup besar serta jas yang juga sama ketatnya dengan lipstik merahnya yang sangat tebal  membuat rania sesikit jijik melihatnya belum lagi jalannya yang seperti ular_ berliku

Terlihat jela ia mencoba menggoda rey tapi tidak di gubris oleh rey yang lebih sibuk ke pemerjaannya

Rey mengangkat jam tanganya yang memperlihatkan waktu makansiang,  rey labgsung memberhentikan aktifitasnya dan memandang sekretaris yang ada xi depannya

"lanjut nati sekarang jam istirahat "

" baik pak" sekretaris itu kemudian berbalik dan akan meninggalkan ruangan tapi langsung terhenti saat aku memanggilnya

"iya, ada yang bisa saya bantu? " tanya wanita itu

" saya bukan mau menjudge kamu,  tapi bisakah ketika anda bekerja dengan SUAMI saya mengenakan pakaian yang lebih layak dan muat di badan anda? " wanita itu geram mendengar apa yang baru saja di katakan rania belum lagi ia kaget saat rania mengatakan kata 'suami'  denga  intonasi yang sangat di tekan

" tapi ini sudah kebijakan dari perusahaan bu" ranja sedikit tertawa yang membuat rey dan wanita itu mengernyit bingung

"kebijakan perusahaan mengatakan untuk mengenakan pakaian yang formal juga sopan"

"ok emang bener pakaian mu formal tapi itu termasuk dalan kata sopan dengan memperlihatkan lekuk tubuhmu dan dadamu itu? " wanita itu tidak bisa berkutik ia diam dengan kekesalan yang ia tahan

" maaf bu,  saya akan ganti dengan yang lebih sopan"rania tersenyum kemudian mengangguk

"saya permisi" wanita itu langsung pergi dengan kekesalan yang muncak,  ia tidak menyangkan bos nya tang masih muda sudah menikah belum lagi ia di permalukan oleh istri bosnya

"rania" rania langsung menoleh dan menatap suaminya yang baru saja memanggilnya

"ada apa ra?  Tumben kamu kayak gini" rania hanya tersenyum dan langsung mendekati rey,  merangkul tanganya dan membawanya duduk

"aku kesel liat sekretaris mu tau gak,  dia itu kayak ular, kamu ga sadar apa  tadi di goda sama sekretaris mu" rey tersenyum mendengar pengakuan rania,  ternyata ia cemburu, pikir rey

"lah kok malah senyum sih" kesal rania tapi tak ada balasan dari rey

"udah,  makan siang yuk mau makan apa? " rania langsung tersenyum lebar saat mendengar rey menanyakannya makan apa

" ice cream greentea with coco chip and  chocolate sauce" jawab rania antusias membuat rey aneh melihat tingkah istrinya yang berubah manja

"luch sayang bukan camilan" rania mengerucutkan bibirnya kesal

"aku mau. Makan itu,  ga mau makan yang lain"pinta rania mutlak

"tapi.... "

" pokoknya itu"rey menghela nafasnya,  kali. Ini ia harus mengalah

"baiklah,  ayo" ajak rey kemudian membawa rania pergi

TBC

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang