"hah akhirnya ujian terakhir selesai juga " seru amel membuat rania tersenyum
"ran gi mana sama kak Rey? " tanya amel membuat rania mengerutkan dahinya
" emang kenapa sama kak rey? "
" ihhh rania, hubungan mu dengan kak rey baik baik aja kan? " kesal amel membuatku tersenyum
" iya, cuman ya sekarang kak rey sibuk sama kerjaannya" amel menganguk
"pulang bareng aku kan sekalian qku pingin main ke sana" pinta amel, aku mengangguk menyetujui
"ya, aku juga udah bilang Pak joko aku pulang bareng kamu mel". Jawabku amel tersenyum dan langsung menyeretku ke parkiran kemudian melajukan mobilnya ke rumah orang tua rey, setelah sampai langsung memarkirakan di halaman
"assalamualaikum" sapa ku saat masuk kerumah di buntuti amel
"waalaikumsalam non" jawab bi mina
"oh ada tamu, mau minum apa non? " tanya bi mina ke amel
" jus alpukat ada ga bi? "
" ada, non rania jus wortelkan?" tanyanya, aku tersenyum dan mengangguk, bi mina labgsung pervi ke belakang sedangkan aku langsung mengejak amel duduk. Di ruang tamu
"aku seneng, sekarang aku liat rania yang dulu, rania yang murah senyum dan ceria" ujar amel aku hanya tersenyum
"oh ya kak rey udah tau tentang nia? " mendengar pertanyaannya aku langsung khawatir
" belom, aku belum cerita tentang nia dan selama 2 bulan ini nia ga pernah dateng lagi kayak dulu"
"baguslah dengan begitu ga ada trouble maker lagi kan dan kamu ga perlu was was" jawab amel di balas anggukan olehku, bi mina kemudian datang dan memberikan pesanan kami dan beberapa jajan setelah selesai kemudian pergi
"tapi aku takut mel, gi mana kalo. Kak rey tau nia dan dia ga bisa terima nia atau gi mana kalo kak rey memang bisa terima nia dan bakal lebih sayang ke nia, aku ga pengen itu, aku sayang sama kak rey mel" jelas rania amel yang mendengar itu ikut khawatir dengan perasaan sahabatnya itu langsung memeluknya
"sudahlah berdoalah yang terbaik ran, lagi pula selama ini nia selalu datang saat kamu ga bisa hadepin semuanya kan" jawab amel dan membuat rania. Mengangguk
"assalamualaikum" rania dan amel langsung menoleh ke arah sumber suara
"oh ada amel, hmm kenapa ra? Kok dusel gitu ke amel"tanya rey membuat rania langsung bangkit dan berjalan mendekati rey kemudian mengambil jasnya
"kok udah pulang kak? "
" sekarang kan jam makan siang ra, kamu ga masain aku" jawab rey membuat rania panik dan langsung lari ke dapur, rey dan amel yang melihat itu langsung menggeleng gelengkan kepala mereka. Semenjak rania masak makan malam itu rey langsung menyukainya dan meminta rania yang memesak untuk makananya dan rey akan selalu pulang tepat waktu untuk memakan masakan rania
"dasar rania selalu heboh dan panik sendiri" ujar amel
"tapi dia sangat menggemaskan" lanju rey, mendengar itu amel langsung tersenyum
"kak rey suka ya sama rania"tanya amel dan balas anggukan, jawaban rey membuat amel menganga pasalnya ia laki laki pertama
"kenapa? Bukannya kalian para lelaki suka sama perempuan yang bertubuh kecil? " rey langsung menoleh ke amel dan mendekatinya
" ya aku menyukai perempuan sepertimu" jawab rey membuat amel mengerutkan dahinya,' apa apaan dia' batin amel
"tapi itu aku 2 buluan lalu sebelum aku menemuka rania, meskipun dia subur tapi tubuhnya masih dalam kategori sexy, so i like it" jawab rey membuat amel menghela nafasnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Of The Valley
RomanceHanya satu wanita yang bisa membuatku gila akannya, aku tidak pernah bisa menebaknya, pada satu sisi dia sangat lembut tapi di sisi yang lain dia sangat kasar, seorang wanita gemuk yang terjebak hidup denganku karena obat sialan ~Reyhan Prasetya Aku...