Tujug belas

1K 43 9
                                    

"Assalamualaikum , rania" panggil panggil rey yang baru saja sampai di rumah setelah pekerjaan yang sangat menguras tenaganya itu,  ia tampak sedang mencari istrinya yang tidak terlihat  Tidak seperti biasanya yang akan langsung menyambutnya dan memeluk nya erat sambil menghirup bau tubuhnya dalam

"ran...  Where are you babe" pangil rey kembali,  tapi lagi lagi tak ada sahutan  , ia mulai gelisah takut jika terjadi sesuatu pada jstrinya,  rey mulai mencari ke dapur namun tak terlihat seorangpun bahkan para pelayannya pun juga tidak ada yang membuat kekhawatiran nya bertambah
Klek

"sayang kamu di mana jangan buat aku takut rania" lirih rey saat masuk ke dalam kamar mereka, ia mencari ke seluruh penjuru ruangan namun hasilnya nihil,  rania tak di temuakan di manapun,  ia yang mulai panik langsung menghubungi sahabatnya tetapi tak satupun mengangkat telfon darinya

Rey mengacak rambutnya kasar,  ia mulai frustasi dengan keadaannya,  ia akhirnya turun dan mencoba mencari istrinya kembali sambil meneriakan nama istrinya zampai akhirnya ia melihat ke taman velakang dan terkejut saat suara terompet dan beberapa kertas berterbangan di hadapannya,  ia tercekat  sangat kaget dengan apa yang ada di hadapannya

"happy birthday" seru semua orang yanga da di taman belakang itu, dan lampu lampu pun hidup  menerangi taman yang sudah di hias sedemikian rupa, melupakan rey yang diam terpaku karna kejutan yang di berikan

"selamat ulang tahun sayang" ujar rania dan mengecup pipi rey yang membuatnya tersadar dari lamunannya

"makasih" jawabnya singkat ia kemudian melihat sekeliling yang sudah ada  Sahabatnya dengan senyum lebar

"kalian ngapin disini? " tanya rey yang membuat sahabatnya memutar bola matanya kesal

"kita lagi ngepel!!   Ya lagi ngerayain ultah lo. Lah!! " jawab zen,  rey terkekeh

"sorry sorry,  abisnya ga biasanya kalian kayak gini , tenang dan damai" ujar rey,  mengingat tahun tahun sebelumnya ia selalu in trouble saat hari ulang tahunnya

"lo harusnya terimakasih sama istri lo yang baik ini karna sudah meminta kita untuk membantunya menyiapkan semua ini jadi kita ga sempet ngerjain lo" jawab keenan dengan muka tenangnya , rey langsung melihat ke arah istrinya yang tersenyum manis dan berterimakasih padanya karna ia selamat tahun ini

"ya udah yuk duduk , aku dah masakin makanan kesukaan kalian" ujar rania dan mereka pun duduk sambil menikmati malam yang indah

"yup seperti biasa masakanmu sangat enak ran" puji amel yang langsung membuat rania tersipu malu
" iya ini sangat enak  " setuju keenan dan di ikuti anggukan dari yang lain

"istri sapa dulu" bangga rey yang membuat mereka memasang ekspreai jijik di mukanya

"yeee,  rania juga dah pinter masak kali dari dia kecil and its not always for you" ujar amel dengan muka kesal

"sekarang dia kan cuman masak buat aku so this exclusively for me" jawab rey tak mau kalah

"ihh udH deh, kita lagi makan dan ga baik kalo tengkar di meja makan" urai rania yang langsung membuat mereka terdian. Setelah selesai makan mereka tetap di taman sambil bercerita bercanda ria

"i have something for you" ujar rania sambil mengeluarkan sebuah amplop coklat yang langsung membuat yang lain melihat kearah rey dan rania , rey kemudian Membukanya dan menaikkan sebelah alisnya saat melihat isi dari amplop itu

"tiket? " tanya rey  , rania pun mengangguk

"ini tiket jalan jalan buat tiga hari, karena kau akhir akhir ini sangat sibuk jadi aku meminta cuti untukmu istirahat, ,maaf aku ga izin dulu" jelas rania,  rey tersenyum dan mengusap puncak kepala rania

"no its okay,  aku malah berterima kasih" ujar rey yang membuat rania tersenyum

"ehem" dehaman terdengar yang membuat dua pasangan itu menoleh dan tersenyum malu saat menyadari bahwa mereka tidak sendiri

"Dunia serasa milik berdua ya" sindir zen

"yass,  dunia milik kita yang lain ngontrak"lanjut afnan

"maaf maaf,  kebawa suasana " ujar rey dengan senyum lebarnya

"bakal ada yang babymoon nih" sindir amel, yang membuat rania tersenyum malu

"hati hati jangan nyampe nyakitin babynya" ujar axel yang membuat rania memerah

"ishh apaan sih,  udah deh jadi merah kan mukanya" kesal rey dengan Tawaa

"lo kesel apa seneng? " tanya keenna yang di jawab cengiran dari rey

"dua duanya" jawabnya yang membuat yang lain geleng geleng dengan kelakuannya

~~~~


Pagi ini rania sibuk memasukkan baju yang akan ia dan suami tercintanya gunakan dalam babymoon nanti, saat mengambil pakaian yang akan di bawa tiba tiba rey memeluknya dari belakang dan mencium rania tepat di lekukan lehernya yang membuat rania bergedik geli

"geli sayang" ujar rania , rey yang mendengar itu langsung berhenti dari aktifitasnya dan membalikkan tubuh istrinya itu ke arahnya

"kamu berusan bilang apa" Tanya rey, rania tersenyum jahil

"aku emang bilang apa?" jawab sania tanya balik , membuat rey mengerucutkan bibirnya

"Oo gitu ya sekarang, mau aku kelicik ni" ujar rey dengan jari jarinya yang bersiap untuk memkelicik rania , rania yang melihat itu membulatkanmatanya dan langsung menghindar

"Ok maaf, aku manggil kamu sayang, emang kenapa?" tanya raia , reyyang mendengar itu langsung tersenyum lebar dan mencium kilas bibir rania, rania yang diperlakuan seperti itu hanya dian dengan senyum yang lebar

"Ini pertama kalinya kamu memanggilku sayang" ujar rey dengan senyum yang cukup leber membuat rania yang melihatnya juga tersenyum

"Minggir dulu , aku mau ngerapiin barang barang yang mau di bawa" ujar rania yang langsung di hadang rey

"Kenapa ga nyuruh maid sih kamu itu lagi hamil sayang , giamana kalo kamu kecapean" ujar rey protektih membuat rania kembali tersenyum

"Aku gapapa sekalian olah raga , lagian mereka kan udah ada tugas masing masing" rey menghela nafasnya kemudian mengambil baju yang ada di tangan rani

"Biar aku yang ngelipet kamu yang masuin ok" ujar rey kemudian membawa baju itu ke kasur dan melipatnya, rania pun mengikuti dan melakuakan apa yang di pinta rey

¬¬¬¬¬

Saat tiba di bandara mereka masih menunggu di VIP lounge sambil menikmati beberapa hidangan yang tersedia

"Kenapa kok pake pesawat biasa? Kok ga pake pesawat keluargaku?" Tanya rey sedikit kesal karan takut pelayanan yang kurang memuaskan untuk istrinya yang sedang mengandung buah hati mereka belum lagi pesan yang baru sja di terimanaya yang berisi ancaman akan istri dan calon anaknya, dia seharusya mengkorfirmasi semuanya

"Pesawatnya lagi di pake papa ke London , jadi aku pesenin tiket pesawat, nanti pulangnya baru bisa pakepesawat papa" jawab rania, mendengar itu rey terdiam

"Kalo ada apa apa gi mana ? kita gatau siapa ajayang masuk , kalo tiba tiba ada apa apa gimana" ujar rey khawatir , rania menganbil tangan rey dan mengusapnya dengan lembut untuk menenangkan hati rey

"semua akan baik baik aja, wish for the best ok" ujar rania , saat ada arahan untuk masuk ke pesawat mereka langsung berangkat

"semoga ga ada apa apa, apa yang aku fikirkan tidak terjadi" batin rey tepat sebelum pesawat lepas landas

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lily Of The Valley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang