Sean menyandarkan punggungnya kesofa sambil menutup wajahnya dengan lengannya, dia lelah dengan pekerjaan kantor yang menumpuk hari ini belum lagi masalahnya dengan Krystal dan Irene itu membuatnya semakin lelah. Dia jadi bingung dengan para pria di luaran sana yang mampu memiliki istri lebih dari satu, bagaimana bisa mereka menghadapi wanita-wanita itu?
“Sean, kau datang?”
Sean menengok, menemukan Tamara berjalan kearahnya sambil tersenyum.
“Ingin makan sesuatu, biar para pelayan siapkan.” Tanya Tamara, mendudukan diri di samping Sean.
“Tidak perlu bu, aku sudah makan tadi di kantor.”
“Baiklah.”
Sean mengedarkan matanya seakan mencari sesuatu.
“Dia belum pulang.”
Sean menatap ibunya terkejut. Tamara tahu siapa yang Sean cari. Meski anaknya selalu bersikap kejam pada Krystal, tapi Tamara tahu jika Sean juga memiliki rasa peduli.
“Tadi pak Alfred menelpon jika Krystal akan menemui seseorang, ibu pikir dia bersamamu.”
Sean menggeleng. “Tidak, dia tidak bersamaku. Justru aku ke sini karena ingin menemuinya.”
“Lalu dia bertemu siapa?”
Sean mulai berpikir. Tidak banyak orang yang Krystal kenal, sementara sahabatnya hanyalah Suzy. Lalu siapa? Apa Krystal memiliki sahabat baru? Atau jangan-jangan dia menemui pria itu ... Tanpa sadar Sean sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat.
“Aku akan kekamar.”
“Apa kau akan menginap?”
Sean mengangguk. Malam ini dia perlu bicara dengan Krystal, dan untuk melancarkan niatnya Sean terpaksa harus menginap.
°°°
“Aku pulang.”
Tamara menyambut Krystal yang baru memasuki rumah dengan senyum hangat sekaligus khawatir.
“Kau kemana saja, ibu sangat cemas sayang. Pak Alfred bilang kau menemui seseorang?”
Krystal cemberut. “Ish paman, dasar tukang lapor.”
Tamara tertawa kecil. “Memangnya siapa yang kau temui?”
Duh gawat.
Tidak mungkin Krystal mengatakan sejujurnya jika yang mengajaknya bertemu adalah istri pertama suaminya, Irene.
“Hanya teman sekolah bu. Maaf jika aku tidak memberitahu, dan pulang terlambat.”
Tamara membelai rambut panjang Krystal. “Tidak apa-apa. Oya, apa kau sudah makan malam?”
Krystal mengangguk. “Kalau begitu istirahatlah. Kau pasti lelah.”
Krystal pun menurut. Dia memberi ciuman selamat malam kepada ibu mertuanya sebelum berjalan menaiki anak tangga menuju arah kamarnya. Tapi ada yang terlupakan, Tamara lupa jika Sean juga berada di kamar dan akan menginap malam ini. Tapi biarkan saja, anggap itu kejutan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Wife
RomanceMurahan, jalang, wanita penggoda, hingga perebut suami orang, adalah gelar yang telah Krystal terima. Pandangan mencemoh dan menghujat dirinya yang dinilai hina, tapi satu hal yang tidak bisa dirubah : Isabella Krystal Lynelle sudah menjadi istri ke...