TSW-07

5K 409 60
                                    

Sean bingung apa yang harus dia lakukan sekarang. Haruskah dia mengikuti keinginan Irene agar Krystal tinggal bersama mereka dalam satu rumah atau tidak. Bukannya apa-apa, Sean hanya belum siap bersikap adil jika dalam rumahnya terdapat dua istri. Dia takut jika kedepannya rasa iri muncul pada salah satunya karena ketidak adilan Sean dalam bertindak.

Sebenarnya Sean tidak perlu pusing karena bagaimanapun di hatinya hanyalah Irene otomatis yang berhak mendapat perlakuan istimewa hanya Irene seorang, sementara Krystal hanya bagian titik terkecil dari hidupnya dan itu hanya sementara jadi rasanya tidak terlalu penting jika Sean tidak memperlakukan dia istimewa juga. Jadi meski Sean tidak berbuat adil rasanya itu sah-sah saja toh selama ini dia memang tidak pernah memperlakukan Krystal layaknya istri.

Tapi kenapa sekarang Sean merasa gelisah begini, rasanya ini bukan permintaan yang tepat. Dia juga khawatir jika orang-orang tahu bahwa Sean memiliki dua istri, sedangkan hal ini sudah sangat lama mereka jaga agar tidak tersebar ke publik. Apa kata rekan bisnis Sean jika mereka tahu dia menikah lagi bersama gadis yang masih remaja.

“Sean, kau mendengarku tidak sih?”

Sean tersadar dari pikiran panjangnya. Dan menatap Irene yang sudah terlihat kesal karena dari tadi mengoceh tidak ada tanggapan dari Sean.

“Eh, iya sayang kenapa?"

“Jadi bagaimana, kau setuju tidak?”

Sean terdiam lagi, dia bingung harus menjawab apa. Pikirannya bercabang tidak jelas.

“Sean!”

Bentakan Irene menyadarkan Sean yang melamun untuk kesekian kalinya.

“Kau yakin dengan hal ini?” tanya Sean meyakinkan.

Karena jujur saja Sean masih tidak mengerti dengan pikiran Irene, bukankah sejak awal Irene tidak menyukai Krystal dan berharap gadis itu jauh-jauh dari hidup mereka, lalu sekarang dia menginginkan Krystal tinggal bersama dalam satu rumah apa sebenarnya rencana Irene, apa benar dia akan berbuat hal yang tidak-tidak seperti yang dikatakan Brian kemarin.

Sean menggeleng, menepis pikiran buruk tersebut. “Bodoh! Apa yang kau pikirkan, mana mungkin Irene akan berbuat begitu.”

“Yya! Kau melamunkan apa sih, sejak tadi tidak mendengarkanku!”

“Iya sayang maaf, aku hanya tidak mengerti kenapa tiba-tiba kau ingin Krystal tinggal bersama kita.”

Irene tersenyum penuh arti.
“Aku hanya tidak ingin terlihat jahat Sayang, karena membiarkan istri mudamu terabaikan. Jika dia tinggal bersama kita kau kan bisa lebih mudah menjaganya.”

Entahlah, Sean masih belum yakin dengan semua ini. Dia takut mengambil keputusan yang salah. Apalagi usia pernikahannya bersama Krystal tidak akan lama lagi berakhir, jadi rasanya tidak perlu gadis itu tinggal bersama kami seperti keluarga harmonis.

“Tapi aku harus bicara dulu dengan ibu, bagaimanapun dia perlu tahu hal ini. Karena selama ini ibuku yang sudah menjaga Krystal.”

Irene mengangguk. “Baiklah. Aku harap Krystal bisa tinggal bersama kita secepatnya.”

°°°

“Di mana ibu?”

Tanya Krystal saat melihat Sean yang masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi bubur dan susu hangat.

“Ibu sedang ke Jepang ada urusan mendadak. Dia ingin pamit tapi kau masih tidur saat itu.”

“Kenapa tiba-tiba?” tanya Krystal keheranan.

The Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang