RIFALL

Bagian Empat (Awal Mula)

Awal pertemuan yang baik belum tentu menghasilkan hubungan yang baik dan sebaliknya

Bisa saja ada rencana Tuhan yang tak terduga lewat pertemuan itu

Selalu ada hal baik atas apa yang terjadi pada diri kita

Be positive :)

****

Nay melangkah cepat menyusuri lorong kelas yang masih sepi. Baru kali ini selama masuk SMA ia berangkat sepagi ini. Pak Tohar penjaga sekolah sekolah kaget melihat siswa yang biasanya datang terlambat  datang sepagi ini.

krekkkkk

Suara pintu berdecit memekakan telinga ketika Nay membuka pintu kelas. Ia mengelus dadanya lega karena berhasil melewati ruang musik yang kata Mira terkenal angker. Nay mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Ia terkejut ketika melihat seseorang di bangku paling belakang.

aaaaaaaaaa

Reflek Nay berteriak kencang dan berlari keluar kelas. Ia terduduk lemas di bangku depan kelas akibat terlalu kaget.

"Yaampun tadi itu apa, hampir copot nih jantung. Baru aja lega berhasil lewatin ruang musik eh ternyata hantunya ada di kelas." Gerutu Nay sambil menenangkan jantungnya yang berdebar-debar

"Tapi masak ada hantu pagi-pagi gini, tapi kalo itu manusia kenapa gak gerak ya waktu gue teriak . Aduh apes banget deh berangkat pagi biar dapet bangku belakang eh malah lihat hantu. Mending gue cek aja deh." Nay berusaha memberanikan diri masuk ke dalam kelas walaupun kakinya gemetar hebat

Nay melangkah dengan hati-hati menuju tempat ia melihat sesosok makhluk tadi. Saat mendekat ia yakin bahwa yang ia lihat itu bukan hantu melainkan manusia.Ia semakin yakin ketika kaki itu menempel di lantai karena yang ia tahu kalau hantu itu kakinya mengambang di udara. Perlahan ia memegang bahu orang itu tetapi tidak ada pergerakan. Ia sulit melihat wajah orang itu karena wajahnya telungkup di atas meja.

"Hei, bangun dong jangan tidur pagi-pagi gak baik buat kesehatan lho bikin pikun.Eh ini cowok susah banget dibangunin." Awalnya Nay menepuk bahu cowok itu pelan tetapi karena tidak ada pergerakan akhirnya ia mengguncangkan tubuh orang itu keras

Lama-lama Nay curiga karena ia tak kunjung bangun. Akhirnya Nay mengangkat wajah cowok itu menghadap ke arahnya. Ia terkejut ketika melihat wajah cowok dihadapannya yang babak belur. Nay menyeka darah kering di hidung cowok itu dengan tangan gemetar.

"Yaampun gimana ini." Nay sangat binggung hingga ia teringat kalau ia harus melakukan pertolongan pertama.

"Oke pertama gue harus periksa dia masih  hidup apa enggak. Semoga aja masih hidup." Dengan mengumpulkan segala keberanian akhirnya Nay menempelkan tangannya ke jantung cowok itu.

"Wah masih hidup nih orang." Nay lega karena mengetahui orang itu masih hidup. Tetapi ia binggung, ia tidak tahu cara memberi pertolongan pertama.

"Gue harus cepat cari pertolongan." Nay berjalan cepat mencari pertolongan.

Beberapa siswa terlihat berlalu lalang di lorong sekolah. Nay ingin meminta beberapa siswa cowok untuk membawa cowok yang pingsan tadi ke UKS, tapi ia ragu. Akhirnya setelah pertimbangan yng agak lama, Nay memutuskan untuk meminta bantuan Pak Tohar penjaga sekolah.

"Pak, ada anak pingsan. Tolong bawa dia ke UKS pak." Ucap Nay panik

"Dimana orangnya ?" Tanya Pak Tohar kaget

Nay dan Pak Tohar berlari menuju kelas. Sesampainya di depan kelas banyak kerumunan siswa yang kebanyakan perempuan di disana.

"Mingir...minggir..." Teriak seorang cewek berusaha membuka jalan