Bagian Sembilan Belas (Baikan)

351 16 0
                                    

Hari ini Nay masuk sekolah seperti biasa setelah dua hari membolos. Rosma memarahinya dan meminta ia tidak menghindar dari masalahnya dan menyelesaikan dengan baik-baik. Setelah dibujuk papanya akhirnya Nay berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah ia mencari keberadaan David  yang berjanji akan datang ke sekolah hari ini setelah beberpa hari mengikuti permintaan Nay untuk menemaninya membolos. David baru saja sampai di kelas ketika sound system dipojok kelas berbunyi.

"Naymira, David Chandra, Miranda, dan Galang Ardi diharap ke ruang BK sekarang juga." Ucap seseorang di microfone yang terdengar jelas oleh semua siswa di kelas yang menatap Mira, David, dan Nay seolah berkata 'Mampus lo'

Suasana mencekam ketika mereka berada di ruang BK. Hanya David yang bersikap santai diantara semuanya. Karena ini kesekian kalinya ia masuk ruang BK. Berbeda dengan yang lainnya baru pertama kali mereka masuk ruang BK karena tersangkut sebuah masalah. Nay tidak menduga ia akan dipanggil ke ruang BK karena ia mengira guru BK lupa jika ada keributan beberapa hari lalu. 

"Jadi kalian sudah tahu kan kenapa saya memanggil kalian kesini?" Tanya Bu Sulis salah satu guru BK yang ditakuti siswa.

Semua menggangguk serentak.

"Kalian pikir bisa lolos dari saya setelah membuat keributan?"

Bu Sulis melanjutkan perkataannya sebelum mereka menjawab.

"Oh tidak...kalian tidak akan lolos terutama kalian berdua Naymira dan David." Nay menundukkan kepalanya ketika ditatap tajam oleh guru itu. Lain dengan David yang menanggapinya dengan santai.

"Kalian sudah tahu kan kesalahan kalian? Sudah jelas disekolah ini dilarang ada perkelahian. Kalau mau kelahi ikut gulat, taekwondo, atau karate sana."

"Galang kamu itu atlit taekwondo harusnya kamu bisa menggunakan kemampuanmu pada tempatnya. Kamu juga David berkali-kali kamu masuk ruang BK sampai bosan saya melihat wajah kamu itu. Dihukum pakai cara apapun juga tidak jera." David hanya tersenyum lebar sementara Bu Sulis hanya menggeleng melihat tingkah siswa ajaib didepannya.

"Kalian sudah tau kan hukuman apa yang akan saya berikan?" Semua menggeleng kecuali David yang menggangguk pelan.

"Apa David hukumannya?" Tanya Bu Sulis kepada David yang sudah hafal hukuman yang diberikan jika melanggar peraturan.

"Membersihkan toilet." Jawab David enteng. 

Nay dan Mira bergidik seketika membayangkan toilet yang sangat bau itu.

"Yasudah Naymira dan Miranda kalian bisa langsung membersihkan toilet sementara David dan Galang kalian disini dulu." Nay mengernyitkan kening binggung mengapa David dan Galang tidak diperbolehkan pergi bersamanya.

Nay membiarkan Mira melaksanakan hukumannya terlebih dahuu karena ia penasaran dengan apa yang terjadi di dalam ruangan. Tak berselang beberapa lama muncul laki-laki setengah baya bertubuh tegap nan tampan masuk ke ruang BK.

"David ini ayah kamu yang sebenarnya kan?" Tanya Bu Sulis samar-samar tetapi masih terdengar oleh Nay.

Nay terkejut ketika tahu bahwa lelaki tampan itu adalah orang tua David. Tidak heran anaknya juga tampan.

Plakkk

Nay menampar wajahnya sendiri sadar atas pikiran konyolnya tentang David.

"Jadi selama ini orang yang kamu bawa kesini itu bukan ayah kamu?" Tanya Bu Sulis lagi

"Itu anak buahnya dia." Jawab David sambil menunjuk ke arah ayahnya.

"Ayah udah tau semuanya dari Galang, jadi apa mau kamu?" Tanya Joe.

RIFALLWhere stories live. Discover now