David meletakkan setangkai mawar merah diatas makam seseorang yang tak lain adalah ibu nya. Tidak seperti orang kebanyakan yang berkunjung ke makam membawa bunga krisan ia memilih membawa setangkai mawar merah karena ibunya pernah bercerita bahwa ia pengagum bunga mawar. Dulu ketika awal menikah ayahnya sering memberinya mawar merah yang membuat hati perempuan manapun meleleh. Tetapi itu dulu sebelum semuanya berubah seperti sekarang. Seketika hatinya terasa nyeri ketika menghadapi sebuah kenyataan bahwa bajingan itu akan menikah entah dengan perempuan keberapa yang ia tiduri. Pikirannya sangat kacau tidak tahu harus menggadu kemana jika tidak ke ibunya yang sudah tiada.
"Ma, maafin David gak bisa jaga ayah dengan baik kayak pesannya mama dulu. David terlanjur benci apalagi tahu ayah kasih aku undangan ini." Ucap David mencurahkan isi hatinya sambil mengengam undangan pernikahan Joe yang ia temukan diatas meja kamarnya.
"David gak tau harus kemana, gak tau mau cerita sama siapa disini David gak punya siapa-siapa, ma." Ucap David dengan suara parau
"Aku gatau gimana jadinya kalau ayah menikah, dia pasti bakalan lupa sama David." David tertunduk lesu
Galang tergugu merasa iba ternyata David yang selalu membuat onar selain mempunyai masalah dengan ayahnya ia juga haus kasih sayang kedua orangtuanya. Ia mengurungkan niatnya untuk menemui David dan memilih tetap berada di tempat persembunyiannya di balik pohon besar agar David tidak mengetahui keberadaannya.
"Yaudah ma David pamit dulu, David berharap mama dapat mengikhlaskan papa bahagia sama pasangan barunya dan aku disini bisa kuat menjalani hidup yang benar benar keras tanpa ada mama disisi David." David mencium batu nisan ibunya dan dengan perlahan meninggalkan makam tersebut.
Galang keluar dari tempat persembunyiannya ketika melihat mobil yang dikendarai David menjauh. Segera ia mengambil handphonenya dan menghubungi Joe.
"Halo Galang dimana David sekarang? Dia gak bertingkah lagi kan?" Galang lansung diecar pertanyaan oleh Joe
"David mengunjungi makam ibunya pak." Jawab Galang singkat
Deg
Tiba-tiba dada Joe terasa sangat nyeri mendengarkan anak semata wayangnya itu mengunjungi makam ibunya. Bahkan ia tidak ingat kapan terakhir kali ia berkunjung kemakam istrinya itu. Kesalahannya teramat besar sampai ia malu untuk sekedar berkunjung. Perempuan yang ia bawa untuk menemani kesendiriannya pun tak dapat mengobati kerinduannya kepada istrinya itu. Ditambah lagi ia tidak dapat menjaga David dengan baik membuat ia merasa gagal menjadi seorang ayah.
"pak...pak Joe.." Panggil Galang di telepon membuyarkan lamunan Joe
"Iya lang, oke tugas mu sampai sini dulu aja moga aja anak ini gak mabuk kayak biasanya. Sudah kamu pulang saja." Perintah Joe
"Siap pak." Jawab Galang singkat seraya berjalan menuju mobilnya yang diparkir agak jauh dari pemakaman.
****
Suasana SMA Nasional hari ini cukup ramai walaupun hari libur. Banyak siswa yang mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler . Begitu pula dengan Pak Tohar, ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai penjaga sekolah salah satunya membuatkan kopi untuk siswa yang sepertinya sedang mengalami stress berat. Sebenarnya melayani siswa diluar jam tugasnya itu tidak boleh dilakukan tetapi karena ia melakukannya karena iba dengan kondisi siswa itu. Pak Tohar keluar membawa secangkir kopi dari rumah sempitnya yang berada di dalam sekolah dengan hati-hati.
"Den David ini kopinya." Panggil Pak Tohar
"Makasih pak taruh di meja aja." Jawab David tanpa menoleh ke arah Pak Tohar dan tetap fokus memainkan piano
Pak Tohar duduk di salah satu kursi dan mendengarkan alunan melodi yang dimainkan David. Ia heran melihat wajah David yang terus menunduk tidak biasanya David seperti ini. Terakhir kali ia menampakkan wajah sedihnya itu sewaktu wajahnya babak belur tetapi itu sesaat kemudian wajah David langsung ceria kembali. Pak Tohar tahu David pasti seperti ini karena ayahnya. Tidak ada alasan lain yang membuat David seperti ini kalau tidak tentang keluarganya. Setiap sedang sedih Davi d selalu berada di ruangan ini dan beberapa kali ia bercerita kepada Pak Tohar. Jadi Pak Tohar dapat memaklumi segala keonaran yang diperbuat David karena anak itu butuh diperhatikan dan tidak ada satupun orang yang dapat dijadikannya sandaran ketika ia sedang sedih seperti sekarang ini. Lamunan Pak Tohar buyar ketika David lagu "Mother How Are You Today" mengalun. Lagu itu adalah lagu favorit David karena ia sering kali memainkan lagu tersebut dengan penuh penghayatan.

YOU ARE READING
RIFALL
Novela JuvenilNaymira Fariza adalah seorang cewek berpendirian teguh yang percaya cinta sejatinya adalah seseorang yang ia sukai semenjak masuk SMP hingga kini ia berhasil masuk SMA favorit demi mengejar cinta pertamanya itu. Hingga suatu saat ia bertemu seseoran...